"Oma."Ucap Reyhan lembut,Tangan nya ia genggam dengan Erat tapi tidak tidak ada niat menyakiti melainkan menyalurkan kehangatan di setiap sentuhan nya.
Sekarang Reyhan sedang berada di kamar nya dulu. sebelum orang tua nya memutuskan untuk pindah ke rumah yang di tempati nya sekarang memang setelah menikah Ibu dan Ayah Reyhan tinggal di rumah Drupadi atas kemauan Drupadi sendiri dia tidak ingin jauh dari anak semata wayang nya. Apalagi waktu Pernikahan nya menginjak satu bulan Larasati langsung mengandung membuat Drupadi semakin overprotektif terhadap anak nya itu.
Drupadi mendudukan diri di samping cucunya. mengelus Surai hitam itu hatinya sakit teriris melihat keadaan Reyhan.wajah nya pucat belum lagi luka yang ada di tangan nya itu cukup dalam Reyhan sampai mengalami Demam efek jahitan yang dia dapat di tangan nya itu."Kenapa Rey?Ada yang sakit bilang sama Oma."
Tatap Reyhan begitu dalam penuh permohonan untuk sekali ini saja Reyhan mohon Tuhan Oma harus menjawab Iya"Oma bisa gak sayang Juan seperti Oma sayang sama Reyhan?"
Pernyataan itu begitu tiba-tiba dadanya kembali sesak tak terahan Maaf Rey Oma gak bisa. Dia pembunuh,orang yang sudah membunuh mama kamu anak satu-satunya yang Oma miliki.
Tentu saja Kalimat itu tidak Drupadi suarakan. suatu hari nanti Reyhan akan paham Drupadi akan membuat Reyhan mengerti bahwa selama ini pilihan untuk
mempertahankan serta membesarkan anak itu adalah pilihan yang salah. Seharusnya dia tidak pernah hadir di tengah-tengah keluarga nya. dia itu penghancur segalanya.Tanpa ada kata lagi yang terucap Drupadi mengecup dahi Reyhan lama.
Rasanya hangat. seperti dulu ibu nya masih ada. sebelum tidur, ibu akan mengecup dahi Reyhan dan menyuruh nya berdoa terlebih dahulu sebelum Tidur sama persis seperti yang di lakukan Oma nya saat ini tapi setelah ibu nya tiada Reyhan memilih untuk membesarkan Juan sendiri Oma dulu ingin ia tinggal di sini tapi dengan syarat Juan di titipkan ke panti asuhan. Dengan tegas Reyhan menolak dia tidak mau berpisah dengan adiknya.
Dari sana lah Reyhan mulai membesarkan Juan memberi nya kasih sayang serta perhatian layak nya orang tua pada umumnya.
Masa muda yang harus nya di habiskan dengan bermain dan juga bersenang-senang Reyhan mengorbankan itu semua. ia memiliki mengawasi Juan bermain melihat setiap pertumbuhan nya dari mulai merangkak berjalan hingga jatuh. Reyhan ada di sana, di samping Juan.
Apakah Reyhan mulai terbuai dan menyesal akan pilihan nya?Tidak!Juan adik nya Juan berhak bahagia.Suatu hari Oma,opa dan keluarga nya yang lain akan menyayangi Juan, Reyhan yakin itu.
Pukul 23.00 kantuk belum juga Reyhan rasakan perasaan nya tak tenang dia khawatir dengan keadaan Juan.Sekarang Juan sedang apa? apakah dia sudah makan atau belum?banyak sekali pertanyaan di kepalanya.
Dilihat nya kamar yang dari dulu tidak pernah berubah. lukisan pertama nya ada di sana.Potonya sewaktu masih kecil gitar pemberian Ayah masih sama ada di tempat nya seakan kamar ini tak pernah ia tinggal kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal✓
DiversosSeharusnya Juan menyerah pada semesta tapi sisi lain pada dirinya menolak dia juga berhak untuk dilihat untuk diakui. Juan Devano Harchie adik kandung dari Reyhan Danu Adiwangsa. Dari lahir Juan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan Ay...