Bagian 7

725 99 0
                                    

"Makanya kalo main itu hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya kalo main itu hati-hati."

"Kalo main ajak-ajak jadi kaya gini kan."

Juan terpaksa berbohong kepada dua sahabat nya ini.Dia bilang jika luka di kening nya ini dia dapatkan saat Juan bermain sepeda di taman belakang rumah dan berakhir nyusruk.

"Iya nanti aku lebih hati-hati lagi."Juan mengeluarkan buku catatan nya hari ini hari terakhir UN dan sebentar lagi Juan masuk SMP"kalian udah belajar keliatan santai-santai aja."

"Sudah."Jawab Sean mantap anak itu memasukan keripik kentang ke mulut nya terlihat sangat santai.

"kalo kamu Rik?"tanya Juan pada Riki yang sibuk dengan ponsel nya dia pasti sedang bermain Game ayolah apakah cuma Juan yang merasa sedang mempertaruhkan hidup dan mati nya disini?tepat nya Juan takut jikala Kakak nya kecewa.

"Aku udah tapi gak tau kalo di dalem nanti Bismilah aja lah."

Juan menghelai Nafas apakah nanti dia bisa menjawab semua soal-soal itu hari-hari sebelumnya nya berjalan lancar Reyhan juga rutin membiarkan semangat kepada nya katanya Jangan terlalu di pikirkan bawa santai saja tapi Juan tidak bisa dia takut.

"Juan"

Panggilan itu berasal dari Riki, Riki menyimpan handphone nya kedalam Ransel nya lalu dia menatap teman nya itu terlihat jelas raut gelisah di sana "Kamu pasti bisa kita pasti bisa"Riki menepuk sebelah bahu Juan memberikan kekuatan." jangan terlalu sering memenuhi ekspektasi orang lain. kak Reyhan? dia gak akan marah kalo misal nilai kamu jelek atau pun kurang bagus selama ini kamu Sudah berusaha, selebihnya serahkan pada yang mahakuasa dan inget kamu belajar buat diri kamu sendiri bukan untuk orang lain."

Mata Juan berkaca-kaca dia benci pada dirinya yang mudah terbawa perasaan isakan kecil mulai terdengar"Eh Juan kamu kenapa?"Sean menghampiri keduanya.

"Jangan terlalu di pikirkan Juan"Sean membawa Juan kepelukannya"nanti kepala kamu pusing jangan nangis."

"Aku cuma kangen Bang Reyhan."Isakan tangis itu mulai mereda Juan melepaskan pelukan Sean mengusap air mata yang mengalir di pipi putihnya.

"Ayo Masuk ke kelas sebentar lagi mulai."

Ketiganya memasuki kelas, mereka sudah berusaha sebisa mungkin tidak perlu takut nikmat dan jalani saja.semua ini akan menjadi cerita yang kalian ingat namun enggan kalian ulang.

•••••

Tinggal jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah bagi Riki rasa rindu yang setiap harinya bertambah tapi temu tak kunjung datang bukan enggan tapi dia sudah nyaman disini tapi hati kecil nya tidak bisa bohong Riki rindu Bunda dan Ayah nya.

Mungkin bukan cuma Riki tapi juga Genta. kakak nya juga sama hanya saja dia terlalu sering diam tidak banyak mengerfresikan rasa rindu itu kadang kala di malam hari Genta tebangun dari tidur nya lalu memandang tv dengan pandangan kosong tanpa terasa dia tertidur di sofa ruang tamu.

"Riki udah pulang?"Genta melonggarkan sedikit ikatan pada dasi yang ia kenakan hari ini dia pulang lebih cepat.Genta mendekat ke arah Riki yang sedang duduk di ruang tamu.

"Gimana ujian nya lancar?"Tidak ada sautan. mungkin adik nya itu kelelahan jadi mood nya turun.tubub Genta sangat lengket dia ingin mandi dulu sebelum makan malam, mungkin akan seperti bisa memesan di luar karena dia tidak jago memasak mentok-montok kalo lapar banget bikin mie instan pake telor.

"Riki kangen bunda sama ayah."

Langkah Genta terhenti. untuk pertama kali nya Riki mengucapkan kata itu. Genta membalikan badan, adik nya ada di sana masih dengan posisi yang sama bukan tak rindu tapi entahlah Jepang bukan lagi tempat pulang untuk Genta. Tanpa banyak bicara Genta masuk kamar dan meninggal kan Riki sendiri.

Kata mereka orang yang sering memberi nasehat dan berkata bijak adalah orang yang sering kali terluka.bahu Riki bergetar tangis yang sering ia tahan tak mampu lagi ia bendung ini sudah pilihannya dia tidak sama sekali menyesal hanya saja dia terlalu dini untuk merasakan rasa sakit ini, di paksa dewasa sebelum waktunya.

Riki tidak boleh egois disini buka hanya dia yang terluka.kuat Riki harus kuat enggak boleh nangis Riki mengusap air matanya menarik nafas untuk menangkan diri ditatap nya pintu kamar sang kakak dengan ragu Riki masuk ke sana ternyata Genta sedang membereskan buku-bukunya.

Riki mendekat ke arah Genta duduk di bibir kasur berwarna hitam itu lidah nya kelu tenggorokan nya kering"Ka-k Genta maafin aku."Kata itu berhasil Riki ucapakan dengan satu kali tarikan nafas"Aku egois aku tahu bukan cuma aku yang terluka di sini."

Genta masih diam dengan pikiran yang entah kemana.keputusan nya dulu membuat Riki harus berpisah dengan bunda dengan kedua orang tua mereka harusnya Genta tidak membawa Riki. Di sini yang egois bukan Riki tapi Genta.

Buku yang Genta susun sudah kembali rapih di bawa nya beberapa buku yang akan dia bawa untuk mengajar besok.Genta kurang lebih sudah mengajar selama lima tahun saat pertama dia datang ke sini bukan hal yang mudah tapi Genta bersyukur masih bisa di berikan pekerjaan dan bisa memenuhi kebutuhannya dan juga Riki.

Setelah selesai Genta mendekat ke arah Riki di rengkuh nya tubuh bongsor itu jangkung memang tinggi nya sudah bisa mengalahkan Genta.Dalam hati Genta tak henti -hentinya mengucapakan kata maaf untuk sang adik"Maaf karena kakak kamu harus jauh dari Ayah dan bunda."

Riki menggelengkan kepalanya"Bukan salah kakak ini sudah keputusan Riki.Harusnya Riki berterima kasih dengan datang nya aku kesini aku bisa ketemu Sean dan Juan."

Di malam yang sunyi ini Genta dan Riki saling merengkuh satu sama lain saling berbagi rasa sakit yang mereka simpan dan dekap di lubuk hati tangis kedua anak itu tumpah bukan karena lemah tapi karena mereka sadar bahwa mereka masih butuh peran orang tua masih butuh kasih sayang mereka.

Jika Dewasa semenyakitkan ini Genta tidak ingin rasanya menjadi dewasa.

Jika Dewasa semenyakitkan ini Genta tidak ingin rasanya menjadi dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Me to Genta:(

Sekilas gambaran tentang kehidupan Riki kira-kira Riki sama Genta kenapa ya?

Insyaallah nanti juga nanti ada gambaran sedikit tentang kehidupan Sean tapi tetap fokus utama cerita ini adalah Juan

Terima kasih bagi Yang sudah baca vote dan komen 💕

Teh Ara
Oktober 2021

Ethereal✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang