Bagian 15

516 73 3
                                    

Sekolah tidak lagi menyenangkan untuk Riki maupun Sean karena sosok itu sudah 5 hari ini tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah tidak lagi menyenangkan untuk Riki maupun Sean karena sosok itu sudah 5 hari ini tidak masuk sekolah.perasaan bersalah kini semakin melup-lupa di rongga dada. Tadi malam Juan terus menerus memanggil nama Reyhan sambil menangis.

Demam nya semakin tinggi. Pada awal nya Riki menolak untuk sekolah dia ingin merawat Juan saja di Apartemen takut teman nya itu merasa kesepian. Tapi tiba-tiba Senja kakak Sean datang.Kak Senja bilang biar dia saja yang menjaga Juan, bukan nya tidak percaya atau pun meragu tapi Riki tahu Senja juga pasti sibuk dengan kerjaan nya di kantor tapi lagi-lagi Senja berujar bahwa dia bisa bekerja di rumah sebari menjaga Juan.

Juan sudah tidak sekolah hampir 2 Minggu dari insiden kecelakaan itu di tambah dengan hari ini.Juan sangat ingin kembali bersekolah anak itu sering merengek dan manarik-narik baju seragam nya sebelum Riki berangkat sampai sobek catat itu Sampai sobek.wajah Juan boleh saja bayi tapi kekuatan seperti orang dewasa.

Untung saja Reyhan tidak tahu dimana Apartemen Genta jadi Riki bisa tenang meninggal Juan di Apartemen dengan Senja.Riki Juga yakin Senja tidak akan membocorkan tempat tinggal nya itu kepada Reyhan.

“Riki Tolong Ambilkan buku tugas teman-teman di ruang Guru nak,ibu tadi lupa.Bisakan?”

“Iya bisa Bu.”

Masa Mpls tentunya sudah usai dari Jauh-jauh hari. Rasanya mendebarkan saat melihat pembagian kelas. Riki tidak mau berpisah dengan Juan dan Sean ia tak mau!tapi syukur lah mereka di pertemukan di kelas yang sama. Tentunya Riki sangat senang tapi dia sedikit kesal bercampur marah saat melihat Ajun juga ada di kelas yang sama dengan nya,senyum lebar mata bening itu menatap langsung netra Riki dan Sean.

Sean tentu menyapa Ajun dengan ramah bahakan Sean duduk bersama orang itu.Sudah sering kali Sean meminta Riki untuk meminta maaf pada Ajun tapi Riki selalu menolak baginya dia tidak salah mengapa harus minta maaf.

Semua buku tugas teman-teman kelas sudah ada di tangan nya.Banyak sekali, kedua tangan nya penuh seharusnya tadi dia mengajak Sean tapi dasar nya itu anak doyan ghibah baru beberapa Minggu sekolah di sini teman nya sudah banyak,tadi saja dia sedang berbincang dengan Sandra entah membicarakan apa.

Jarak kelas Riki dengan Ruang Guru memang tidak terlalu jauh satu belokan lagi Riki akan sampai.

Sesuatu tak terduga terjadi.Buku yang Riki bawa berceceran di atas lantai bahu nya di tubruk begitu kencang dari arah berlawanan dia sampai Limpung dan terjatuh bersama buku-buku itu“kalo jalan itu yang bener.”

Orang itu mematung tanpa niatan ingin membantu orang yang dia tubruk.Riki melihat sekilas orang yang menubruk nya itu matanya memicing sesaat rupanya anak laki-laki itu adalah kakak kelas nya,bisa di lihat dari bet di tangan kiri nya.

“Ya ampun Riki!"

Sean berlari terseok-seok ke arah Riki berjongkok membantu mengumpulkan buku-buku yang berserakan di lantai.“kamu kenapa gak ajak aku?udah tahu buku nya banyak malah so so an ngambil sendiri.”

Ethereal✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang