Bagian 16

540 71 2
                                    

Kerumunan para siswa keluar dari bangunan tempat mereka menimba ilmu tawa-tawa kecil mulai terdengar kaki-kaki mereka melangkah seirama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerumunan para siswa keluar dari bangunan tempat mereka menimba ilmu tawa-tawa kecil mulai terdengar kaki-kaki mereka melangkah seirama.Sang Bagaskara rupanya hari ini sedang di landa sendu.Sebagian siswa memasuki mobil yang akan membawa mereka pulang sebagai nya lagi menunggu mungkin menunggu angkutan umum.

Pulang sekolah menang menjadi moment yang sangat membahagiakan karena mereka bisa pulang dan beristirahat tapi sebelum itu terjadi mereka harus melewati jalan yang macet dengan kendaran. Buktinya sekarang ini di depan Riki dan Sean bunyi kelakson saling bersautan satu sama lain.

Dua sejoli itu tidak langsung pulang mereka membeli Sempol ayam terlebih dahulu,bukan untuk mereka tapi untuk Juan, tadi saat jam istirahat Senja—Kakak Sean memberi kabar bawah Juan sudah mau makan dan minum obat hal tersebut membuat kedua nya senang.

Di tangan mereka masing-masing sudah ada berbagai macam makanan dan ini makanan kelima yang mereka beli uang yang mereka keluarkan jelas hasil patungan mereka bukan anak sultan yang mempunyai uang jajan satu juta perhari.Ngeri juga kalo punya uang jajan sebanyak itu mau di belikan apa coba?bakso satu gerobak.

“Riki sebelum pulang anter dulu aku ke Indomaret,mau beli Es krim .”Pinta Sean.Sudah lama Sean tidak memakan,Makanan kesukaan sejuta umat itu.

Riki mengganggu kepala nya sesaat lalu pandangan nya mengarah pada gumpalan -gumpalan Awan hitam di atas sana.Sepertinya sebentar lagi hujan turun.Belum genap satu detik Riki berucap di dalam hati rintikan-rintikan itu turun membasahi Bumi.Baju kedua nya tidak basa karena mereka langsung berlari ke arah Indomaret dekat sekolah lalu masuk ke dalam nya.

“Yakin mau tetep beli Es krim?Ini hujan dingin, nanti kamu sakit.”

Sean berfikir sebenar pipi gembul nya menggembung lucu.mengetuk-ngetuk jadi telunjuk nya di atas pipi kanan nya.Jika Sean keluar rumah sendiri dengan ekspresi seperti itu sudah dapat di pastikan di perjalanan dia akan di masukan ke dalam karung saking menggemaskan nya,“Beli susu kotak aja.Tapi jangan yang dingin.”

“Iya deh. Nanti kalo aku batuk kak Senja suka ngomel, Kepala ku pusing kalo denger dia ngomel terus.”

Di bawahnya susu kotak rasa Vanilla dengan ukuran sedang ke arah kasir untuk melakukan pembayaran.Setelah itu Mereka langsung keluar.Untung hujan sudah reda jadi Riki tidak perlu mengeluarkan payung hitam nya.

“Kamu tahu kan harus naik angkot yang mana?”Tanya Sean sambil menyedot susu vanilla yang tadi dia beli.Terkhusus hari ini Mereka bedua ingin pulang menaiki angkutan kota dengan bermodal kan pengalaman Riki yang sudah pernah naik kendaraan itu sebelum nya.

Genta tidak bisa langsung pulang. tadi katanya Hari ini ada rapat Genta meninta mereka bedua menunggu di sekolah tapi kedua nya menolak.Terutama Sean dia bilang dia ingin mencoba hal baru yaitu Menaiki Angkot Sean ingin tahu Euphoria naik angkot itu seperti apa.

Ethereal✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang