Hewlo ^_^
Buni back!
Huhu, lihatlah orang-orang gila ini yang selalu mengiksa Buninya. Disuruh nembusin 2 hari malah ditembusin 2 jam. Tangan mereka Baja sekali, Hyung ^_^
Chapter selanjutnya akan dipublish jika vote & komentar lebih banyak dari chapter sebelumnya.
Happy reading ^_^
__________________________________________
"Harus dihadapi. Masalah akan semakin besar jika terus lari"
Galaksi || After Aerglo
***
"Bin, kok lo ngomongnya gitu?" tanya Galaksi heran, tapi saat melihat wajah panik Atmadja Galaksi langsung merasa ada yang tidak beres.
"Hm, Bin, kamu temenin Galaksi dulu, ya. Papa ada urusan di kantor," pinta Atmadja terburu-buru. Jelas ia takut. Atmadja takut Galaksi malah ngedrop kalau Bintang terus ngegas padanya.
"Nggak bisa. Saya sibuk. Anda minta tolong aja sama yang lain! Dan tadi apa? Papa? Bukannya ada melarang saya untuk memanggil anda Papa?" Bintang tertawa sumbang, kedengarannya seperti sedang mengejek. "Lucu sekali anda orang kaya!"
"Bin, lo kenapa, sih?" Galaksi beralih menatap papanya. "Papa ini kenapa?"
"Yaudah, deh, kalian debat aja. Saya mau jual diri!" sarkas Bintang makin ngegas. Matanya melirik sinis pada Atmadja seolah mengibarkan bendera perang.
Atmadja tidak melawan sama sekali. Ia sadar ia salah. Rasanya sayangnya pada Bintang teramat besar. Kemarin ia hanya emosi dengan urusan perusahaan. Belum lagi Galaksi kritis. Kepalanya mau pecah.
Sayangnya, Bintang tidak memaklumi itu. Bintang tidak memaklumi karena ia tidak tahu apa-apa.
"Nggak usah, Bin. Biar Papa aja yang pergi." Atmadja setengah berlari menjauh dari Galaksi dan Bintang. Lebih baik ia pergi daripada keadaan makin kacau.
Setelah Atmadja pergi, Galaksi langsung mendekati Bintang minta penjelasan.
"Apa?" sentak Bintang yang sudah muak dengan keadaan. "Nggak terima? Masih idup lo? Gue pikir lo mati," katanya, langsung buang muka.
Masih hampir, Bin.
Tapi Galaksi tidak menyerah. Ia paham kalau Bintang marah, gadis itu maunya didengarkan.
"Bintang ..." Galaksi meraih bahu Bintang sehingga sekarang mereka beradu mata. "Gue nggak tau apa yang bokap gue lakuin ke lo sampek lo marah kayak gitu sama dia. Sebelum gue tau masalah itu, gue atas nama bokap gue minta maaf ke lo. Jangan naruh benci sama dia, ya. Kalian berdua orang yang paling gue sayang."
Bintang juga tidak ingin marah. Tapi hatinya bagaimana? Siapa juga yang tidak sakit kalau dihina terus.
"Nggak mau!" Bintang menurunkan tangan Galaksi dari bahunya. "Udah, ah, gue mau kerja!"
Galaksi belum sepenuhnya pulih. Ia masih ingin banyak bertanya. Termasuk kenapa sekarang Bintang memakai jaket ojek online. Tapi kepalanya langsung pusing jika berdiri terlalu lama, lemas juga. Yang ingin ia lakukan hanyalah memeluk gadis ini.
Bintang menggeser kepalanya lalu matanya menyipit melihat Bumi tengah berlari kearah mereka. Wajahnya nampak begitu emosi dan marah. Galaksi yang mendengar orang berlari, langsung menoleh ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa's : After Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)
Novela JuvenilSejauh ini, aku hanya bisa mencintai dia. Kalaupun aku berada dikeadaan yang mengharuskan untuk berhenti mencintainya, maka aku akan berhenti. Tapi aku pastikan, aku tidak akan mencari cinta yang lain. °Galaksi° ° ° ° Aku bukan ingin berhenti, namun...