Hewlo ^_^
Buni back!
Selamat malam Minggu wahai sadgirl yang hanya menggamon virtual di kamar.
Absen dulu yang kesasar kesini karena fyp tiktok.
Coba kasih tau gimana rasanya baca cerita ini.
Kasih tau Buni kalo udah nembus 300 vote & 2K komen biar update.
Happy reading ^_^
__________________________________________
"Lo punya temen yang mau disusahin. Reygan namanya"
Reygan || After Aerglo
***
Biaya persemester di Universitas Vronva adalah lima puluh lima juta. Dan Atmadja sudah melunasinya semuanya. Jika dihitung sampai empat tahun, maka hutang Bintang adalah empat ratus empat puluh juta.
"Dari mana gue dapet duit sebanyak itu," lirihnya.
Bintang berjalan tidak tahu mau kemana. Kakinya terus melangkah. Sesekali ia menangisi nasibnya yang buruk. Namun seburuk apapun nasibnya, Bintang tidak pernah marah pada Tuhan. Ia percaya, Tuhan telah menyiapkan scenario terbaik untuk hidupnya.
Tapi uang itu harus Bintang kembalikan secepatnya. Harga dirinya harus dilindungi.
Aset pun Bintang tidak punya. Tidak ada yang bisa dijual. Bisa saja ia minta tolong pada Bulan. Sayangnya Bintang tidak mau.
Bintang juga bisa minta tolong pada Angkasa. Tapi semenjak Bintang tahu Angkasa sudah punya tunangan, Bintang memang menjaga jarak. Hubungannya dengan Angkasa tidak sedekat dulu. Karena Bintang tahu bagaimana tidak enaknya kalau tunangan kita memiliki sahabat perempuan. Raya mungkin saja tidak marah, namun dalam hatinya tidak ada yang tahu.
Bintang menghembuskan nafasnya. Ia harus kuat. Ia harus bisa mengahadapi semua ini, berdiri sendiri, tanpa menyusahkan orang lain. Dia Bintang ... bisa bersinar sendiri dengan atau tanpa siapun.
Yang pertama Bintang lakukan adalah mengajukan cuti satu semester ke kampus. Ia tidak akan kembali ke kampus itu sebelum bisa mengembalikan uang Atmadja.
Kemudian ia mengundurkan diri di Garden Latte, dan mencari pekerjaan lain.
Terjadi perdebatan antara Bintang dan Satria saat Bintang mengundurkan diri. Tentu saja Satria terkejut. Bahkan Satria menelfon Galaksi untuk minta penjelasan. Sayangnya tidak diangkat. Ntah kemana anak itu.
Dengan berat hati Satria mengizinkan. Satria ingin memberi pesangon namun Bintang menolaknya. Bintang paham niat Satria baik. Tapi sudah cukup ia dihina karena uang.
Bintang baru sampai di apartemen jam delapan malam. Tadi ia keliling untuk mendapat pekerjaan baru, namun belum ada hasilnya. Tak apa. Bintang akan mencoba lagi besok.
Menuju kamarnya, hatinya sesak melihat beberapa foto dirinya dan Galaksi. Ia mengecek ponselnya, tapi tidak ada satupun pesan dari Galaksi. Ntah kemana dia, Bintang tidak tahu.
Mengingat Atmadja tadi, tangis Bintang tak terbendung. Perlahan airmatanya jatuh bergantian. Tubuhnya menggigil hebat juga dingin karena rasanya begitu sakit. Seseorang yang sudah dianggapnya orang tua kandung, malah mendorongnya lebih jatuh. Rasanya, ia tidak mau berhubungan dengan Atmadja setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa's : After Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)
Fiksi RemajaSejauh ini, aku hanya bisa mencintai dia. Kalaupun aku berada dikeadaan yang mengharuskan untuk berhenti mencintainya, maka aku akan berhenti. Tapi aku pastikan, aku tidak akan mencari cinta yang lain. °Galaksi° ° ° ° Aku bukan ingin berhenti, namun...