Berawal dari saling follow di Instagram, Takanael memutuskan membuat perjanjian dengan Navara. Tentunya itu bukanlah kesepakatan yang hanya menguntungkan salah satu pihak, melainkan keduanya.
Dari sekadar basa-basi menanyakan apa kesibukan sekarang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haiii! Apa kabar?
Ada yang nunggu Pacar Bayaran update?
Mohon dukungannya ya temen temen buat cerita ini 🙆 jangan lupa vote dan komen^^ share ke temen kalian juga ya?
Happy reading and enjoy! •••
Takanael dibuat kesal karena Navara belum juga datang ke rumahnya. Padahal beberapa hari lalu mereka sudah sepakat untuk pergi belanja bersama. Tapi, hingga sore hari pun, Navara belum kelihatan.
"Va, kapan ke rumah gue?" Takanael akhirnya menelfon Navara.
"Iya, bentar lagi gue berangkat. Gak buru-buru banget kan?"
"Jangan mentang-mentang gue kasih kelonggaran buat hari ini, lo jadi seenaknya ya." Takanael berbicara dengan nada menyinggung.
"Maaf, Ka... iya, gue ke sana sekarang."
Takanael berdecak sebal lalu melempar ponselnya ke atas kasur. Ia sedang berada di kamar Navara. Kemarin gadis itu meminta izin untuk libur karena ada acara keluarga, katanya. Harusnya hari ini Navara bisa datang pagi. Tapi karena Takanael pikir Navara masih ingin berkumpul dengan keluargnya, Takanael bilang agar datang ke rumahnya sore hari aja.
Tentang Takanael yang meminta Navara pulang agak malam 2 minggu lalu, Navara menurutinya.
Saat itu, Takanael merasa tidak mengantuk saat mengerjakan tugas. Apalagi mendengar penuturan Navara tentang tugasnya itu. Navara pintar, enak diajak diskusi. Bahkan, Takanael jadi lebih tahu salahnya dimana. Karena, Navara memberikan komentar dengan melihat dari sudut pandang orang yang bukan mahasiswa di jurusannya Takanael.
Suara pintu gerbang yang didorong terdengar. Itu berarti Navara baru saja sampai. Takanael menghampirinya keluar kamar untuk melihat Navara. Gadis itu baru masuk dan berjalan santai.
Navara tersenyum lebar sembari merentangkan tangan, siap untuk memeluk. "Sore gantengggg!" teriak Navara lalu berlari kecil mendekat ke arah Takanael.
Takanael sempat salah tingkah, tapi detik berikutnya ia ikut tersenyum sambil ikut merentangkan tangannya juga. Bersiap menyambut pelukan hangat yang sangat tiba-tiba dari Navara.
Memang siapa yang akan menolak kalau ada gadis cantik seperti Navara ingin memeluknya?
"Gantengnya aku udah makan belum? Nanti kita main ya? Oh iya, aku beli cemilan juga nih, buat kamu. Yota tadi udah bobo gak?"
