18 Hug - PB

151 29 12
                                        

PEMBUKAAN

PEMBUKAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana kabarnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana kabarnya?

Taka Nava lagi berantem nih hihiii

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar yaaa..

Share juga cerita ini ke seluruh akun sosmed kalian^^ makin banyak yang baca, makin rajin update.

•• Happy reading ••

Beberapa hari lalu, Navara sedang mengecek beberapa pekerjaan yang baru diselesaikannya di ruang tengah. Usai dengan pekerjaanya, ia jadi ingin membuka album semasa sekolahnya dulu, sekadar mengenang kembali. Saat itu, Navara mengantuk dan akhirnya tertidur di atas sofa dengan keadaan laptop masih menyala.

Takanael baru turun dari kamarnya sehabis tidur siang. Melihat Navara tertidur pulas membuat Takanael ingin sekali mengusap pipi Navara. Namun, sorot cahaya dari layar laptop yang menyala membuat perhatian Takanael teralih.

Takanael menatap layar laptop Navara. Rupanya gadis itu sedang membuka folder berisi foto-foto saat masih sekolah. Takanael yang penasaran lantas mengambil laptop tersebut untuk dipangku diatas pahanya. Melihat lebih jelas foto-foto Navara.

Awalnya selalu ada senyum yang terbit kala melihat foto Navara, mulai dari gaya formal, cantik, narsis abis, sampai yang paling konyol. Tapi, senyum Takanael segera luntur saat melihat foto kebersamaan Navara dengan Sandi. Kira-kira ada sekitar tujuh puluh foto di sana, disimpan dalam folder yang terpisah. Dan tanggal diambilnya juga berbeda-beda. Banyak momen yang diabadikan ketika Navara dekat dengan Sandi. Bahkan Navara juga masih menyimpannya sampai sekarang.

Anehnya, Juan yang Navara bilang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, tidak sebanyak itu fotonya. Paling, tidak sampai lebih dari dua puluh foto. Itu pun tidak ada yang terlihat mesra saat berfoto dengan Navara. Malah seperti orang tidak niat berfoto.

Takanael jadi kesal. Ia mengingat Navara yang tampak sering protes ketika diajak untuk mengambil selfie bersamanya. Foto kebersamaan dirinya dan Navara didapat karena paksaan dan terikat perjanjian. Bukan karena memang ingin mengabadikan momen yang ada. Ada kesal juga sesak jika mengingat tentang perjanjian itu. Rasanya menyebalkan sekali.

Pacar BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang