Berawal dari saling follow di Instagram, Takanael memutuskan membuat perjanjian dengan Navara. Tentunya itu bukanlah kesepakatan yang hanya menguntungkan salah satu pihak, melainkan keduanya.
Dari sekadar basa-basi menanyakan apa kesibukan sekarang...
HALO TEMEN TEMENNNN! AKHIRNYA AKU BISA UPDATE LAGI PACAR BAYARAN.
SENENG BANGET.
Aku kangen banget nulis cerita karena sebelum dan sesudah lebaran repot banget, serius.
Minal aidin wal faizin yaaa 🙏
Dan maaf kalau chapter ini gak sepanjang biasanya. Do'ain aja biar bisa update cepet untuk part selanjutnya ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Happy reading~
"Non, kenapa beli bahan makanan lagi? Kan, di sini banyak."
"Gakpapa, Bi. Aku mending makan yang sederhana pake duit sendiri. Yang penting gak pake duit dia. Maaf, bukan maksud aku gak menghargai masakan Bibi."
"Kalau gitu biar Bibi bantu ya? Kerjaan Bibi udah beres, paling nanti sorean baru angkat jemuran."
"Makasih ya, Bi."
Navara tersenyum kecil. Senyum yang tadinya sering singgah di wajahnya, kini hanya muncul sebentar. Apalagi, selama tinggal Navara dipaksa tinggal di rumah ini. Navara bersikap dingin sekali.
Entahlah. Tadinya Navara ingin sekali memperbaiki hubungan dengan kedua kakanya Riga dan Erga, tapi saat malam dimana mereka berkumpul untuk makan malam bersama, Navara mendapati kalau rencana perjodohan ini adalah rencana mereka.
Hubungan kerjasama proyek baru milik kedua kakaknya itu ternyata menginginkan sebuah ikatan dalam sebuah keluarga. Dan mereka juga mempunyai anak laki-laki. Makanya, Navara dicari, dan Navara yang akan dijodohkan untuk keberlangsungan kerjasama antar kedua perusahaan itu.
Dan tentang Aksa, kakak Navara yang paling muda, nyatanya dia hanya sebentar kembali ke rumah. Navara ingin berbicara, Navara ingin meminta bantuan dari kakaknya itu.
Tapi, saat Navara baru ingin menghampirinya, Aksa ternyata baru saja masuk ke mobil dan langsung pergi.
"Bi, bunuh diri dosanya besar banget ya?"
"Non, jangan punya pemikiran buruk kayak gitu. Gak baik. Setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Non banyak berdoa dan sabar aja. Bibi emang gak bisa berbuat banyak. Tapi kalau Non butuh tempat curhat, bisa panggil Bibi. Bibi juga bantu doa buat Non."
"Tapi, Bi, kalau masalah ini tuh gak ada jalan keluarnya."
Yang jadi masalah itu karena aku terlahir ke dunia dan berada di dalam keluarga ini.
Navara terdiam cukup lama, sampai bulir-bulir air mata itu jatuh, membuat Navara langsung berlari menuju kamar, mengunci dirinya lagi. Sendirian. Sekarang tidak ada yang bisa Navara percaya sama sekali. Navara hanya seorang diri.