Setelah ada sedikit drama antara Haechan, Renjun dan Mark. Akhirnya, Haechan menyetujui untuk bertemu dengan Mark. Jika Haechan tidak setuju juga, Mark akan langsung menemui Haechan di kostannya karena dia juga rindu dengan mantan kekasihnya itu.
"Mau kemana?" Tanya Mark saat Haechan sudah siap duduk di motornya.
"Eumー" Haechan berfikir sejenak. "Aku laper, pengen siomay di tempat biasa aja deh"
Mark mengangguk sebagai responnya.
Ini sikap Haechan yang Mark sangat suka. Jika di tanya 'Mau kemana?' atau 'Pengen apa?' Haechan akan menjawab dengan apa yang dia ingin saat itu. Tidak seperti mantan-mantan Mark yang lainnya, yang jika di tanya jawabannya selalu terserah.
Entah mungkin karena terbiasa, Haechan melingkarkan lengannya di pinggang Mark dan kepalanya ia topangkan pada bahu Mark, tanpa memikirkan status mereka yang sekarang.
Mark melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena dia juga ingin berlama-lama dengan posisi yang seperti ini.
Hampir kurang lebih 10 menit, akhirnya mereka sampai di tempat siomay langganan mereka.
Mark menyuruh Haechan turun. Dia juga membantu melepaskan helm yang Haechan pakai.
"Makasih kak" Kata Haechan sambil menunjukkan senyuman termanisnya.
Manis. Seperti biasanya.
"Eh dek ecan sama dek aga, udah lama ya ngga kesini" Sapa penjualnya yang sering Haechan panggil dengan sebutan Mas Maman.
"Eh iya mas, baru sempet kesini lagi" Jawab Haechan seadanya.
"Kirain saya kalian putus terus ngga mampir kesini lagi karena banyak kenangan disini, takutnya gamon gitu" Celetuk Mas Maman asal, tapi ada benarnya.
Haechan dan Mark saling menatap satu sama lain sambil tersenyum canggung.
"Eh Mas, mau satu ya" Kata Mark mengalihkan topik.
Haechan menatap Mark bingung. "Aku ngga di pesenin?"
Mark tersenyum saat melihat ekspresi dari Haechan, terlihat kecewa tapi tetap menggemaskan. "Itu buat kamu, kakak udah kenyang"
Detik selanjutnya, Haechan tersenyum senang.
Lalu mereka berdua duduk. Haechan memakan siomaynya, sedangkan Mark hanya memperhatikan sambil sesekali bermain ponselnya.
Tidak butuh lama untuk Haechan menghabiskan makanannya, pertama karena dia sedang kelaparan, kedua karena dia tidak enak melihat Mark menunggu.
"Mau kemana lagi kak?" Tanya Haechan setelah dia membayar makanannya.
"Disini aja, kita duduk di taman sebelah sana" Mark menunjuk taman yang tidak jauh dari mereka duduk saat ini.
Haechan mengangguk setuju. Sudah lama tidak kencan di taman. Eh? Apa ini masih bisa disebut kencan?
"Ayo!" Mark menarik pergelangan tangan Haechan lalu menggenggam jemarinya.
Haechan juga melakukan hal yang sama.
"Emang kayaknya lebih baik jadi TTM aja" Celetuk Haechan tiba-tiba.
Mark hanya merespon dengan gumaman saja.
"Tapi kasian juga sih hubungannya ngga jelas"
"Resiko"
Entah, hati Haechan berdesir aneh saat Mark mengatakan itu.
Setelahnya tidak ada yang berbicara lagi diantara mereka berdua. Mereka sama-sama bergelut dengan pikiran masing-masing. Hingga suara teriakan seseorang mengalihkan pikiran mereka.
"KAK MARK! ECAN!"
Mereka buru-buru melepaskan tautan tangan mereka.
"Ngapain disini, Jun?" Ya benar, orang itu adalah Renjun.
"Jalan-jalan sore" Jawabnya.
"Sendirian aja?" Kali ini Mark yang bertanya.
"ekhem, Pajak balikannya di tunggu" Kata Renjun mengabaikan pertanyaan dari Mark.
"Pertanyaan gue belum di jawab"
Renjun berdecak kesal. " Yaelah kak, liat dong sekarang disini cuma ada gue sendiri, berarti gue sendirian"
"Juna!" Bukan, itu bukan teriakan Mark maupun Haechan.
Mampus, batin Renjun.
"Katanya mau beli cilor" Protes orang itu pada Renjun.
"Novan?"
"Lah? Ecan sama Mark?"
Haechan tersenyum penuh kemenangan. "Oh jadi ceritanya lagi nge-date rahasia"
"Katanya sendirian" Mark ikut mengompori.
"Chan please jangan sampe anak-anak tau ya" Mohon Renjun pada Haechan.
"Bisa diatur kalau lo juga ngga bilang"
"Jadi kalian beneran jadian?" Sela Mark.
Renjun dan Jeno sontak menggeleng kompak. "Nggak! Kita anti pacaran satu circle" Jawab Renjun tak santai.
"Terus kalau nggak pacaran kenapa sampe rahasia gini?"
Renjun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gatau juga sih, malu aja"
"Kalian beneran balikan?" Renjun kembali mengalihkan pembicaraan.
"Nggak!" Jawab Haechan dan Mark kompak.
Jeno dan Renjun saling melirik lalu tersenyum penuh selidik. "Masa sih"
"Terserah deh, kalian kalo mau nge-date, nge-date aja jangan ganggu orang" Kata Haechan menarik Mark menjauh dari mereka berdua.
"Tuhkan bener balikan" Renjun ikut menarik Jeno mengikuti Haechan dan Mark.
Dan akhirnya acara yang bisa disebut dengan kencan di taman Haechan terganggu akibat kedatangan Renjun dan Jeno.
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Mantan ✔️ | Markhyuck
Fanfiction[Finished] Katanya sih mantan, tapi kok... 𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜! •𝘽𝙤𝙮 𝙭 𝙗𝙤𝙮 ©PeachLiiv, 2021