21. Awal Masalah

2.3K 180 6
                                    

Senin kali ini, Haechan dan teman-teman yang lainnya memutuskan untuk berkumpul di resto, katanya Chenle akan mentraktir mereka karena hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Awalnya Haechan tidak akan ikut bergabung. Bukan karena tugas ataupun kelas tambahan, melainkan karena Mark. Haechan masih menghindari Mark. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, jika Haechan terus menghindar dari Mark, itu hanya membuat dirinya dan Mark semakin menjauh.

Memang, Haechan ingin melupakan Mark tapi hanya dalam artian melupakan kenangannya saja. Dia ingin bersikap biasa saja, seolah-olah mereka tidak pernah menjalin hubungan spesial.

Menghindar tidak akan menyelesaikan masalah, jadi Haechan memutuskan untuk ikut berkumpul bersama teman-temannya.

Line.

Kurang kasih sayang (7):

Lele:
|otw sama aa jaya

Renjun😈:
|najis
|kerasukan apaan lo?

Lele:
|anjing
|jisung bangsat
|hape gue tadi dipinjem

Nana:
|ributnya ditunda dulu ya kawan-kawan
|ini gue daritadi di resto sendirian kayak orang ilang

Renjun😈:
|terus lo anggap gue sama nopan apaan?
|amoeba?

Gue otw deh|

Lele:
|loh?? kak ecan ikut?

Ya ikutlah|
Kenapa? Ga boleh?|

Lele:
|ga gitu
|semalem aja diem² aja
|kirain ga bakal ikut

Biasalah orang sibuk|

━━━━━━━━

Kak Mark♡:
|Ecan~

Iya?|
Kenapa kak?|

|Mau ke resto, kan?
|Bareng ya?

Aku bawa motor|
Yakali motornya mau aku tinggal di kampus|

|Kamu masih di kampus?
|Kok kakak ngga liat kamu

Aku diparkiran|

|Kakak juga disekitaran situ
|Parkiran basement, kan?

Haechan lebih memilih memasukan ponselnya pada saku celananya daripada harus membalas pesan dari Mark. Bukan karena apa-apa. Tapi Haechan takut kebohongannya akan terbongkar.

Sebenarnya saat ini Haechan sudah berada di kosannya. Dia sengaja bilang pada Mark seperti itu agar Mark tidak bertanya-tanya lagi alasan Haechan tidak ingin berangkat bersamanya. Tapi Haechan melupakan fakta jika orang itu adalah Markー orang yang memiliki rasa penasaran sangat tinggi.

Mark akan terus bertanya sampai dia mendapatkan jawaban yang membuatnya puas.

Haechan menghela napasnya kasar, lalu dirinya kembali menaiki motornya untuk pergi ke resto. Di sepanjang perjalanan, Haechan terus memikirkan akan ada kejadian apa jika dirinya kali ini? Kenapa firasatnya tidak enak.

Terlalu larut dalam pikirannya, Haechan sampai sadar jika dirinya sudah sampai. Untung saja dia tidak mengalami kejadian yang tidak-tidak saat di perjalanan tadi.

Katanya Mantan ✔️ | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang