제7화

1.1K 101 1
                                    

Wajah Se-ri terlihat pucat dan ketakutan. Keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya yang bergemetar. Ia memohon ampun pada pria yang sedang duduk di atas kursi takhtanya.

Gadis yang berpakaian acak-acakan itu sedang menunggu keputusan dari Raja karena telah melanggar peraturan kerajaan. Selain keluarganya, para warga juga menyaksikan kejadian tersebut agar tidak ada lagi yang melanggar apa yang telah diperintahkan oleh kerajaan. Ji-kyo menatap gadis itu dengan iba, jika Se-ri akan dijatuhi hukuman maka ia akan mengajukan dirinya untuk dihukum menggantikan sepupunya itu. Dong-kyung dan Je-yeon hanya bisa menatap Se-ri sendu dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Sang Raja mengetuk-ketukan jarinya ke kursi yang ia duduki. Ketukan itu terhenti, lalu ia berdiri dari duduknya dan menatap gadis malang itu.

"Aku perintahkan untuk eksekusi gadis ini." Perintah Raja membuat Se-ri mengangkat kepalanya menatap pemimpin negeri itu.

Ji-kyo segera bersimpuh di hadapan Raja, ia tampak memohon.
"Jeonha (Yang Mulia), sepupu hamba tidak melakukan kejahatan seperti halnya pembunuhan. Jadi hamba mohon jangan eksekusi dia. Hamba mohon Yang Mulia!"

Melihat anaknya memohon kepada Raja, Dong-kyung dan Je-yeon juga segera bersimpuh memohon untuk tidak mengeksekusi salah satu keluarganya itu.

Se-ri terharu melihat ketiga orang yang padahal ia tidak kenal itu sangat menyayanginya, mereka tidak ingin kehilangan Han Je-sang. Gadis itu menetaskan air mata haru, ia menyesali tindakannya yang saat itu tidak mengikuti pemilihan putri mahkota. Andai waktu dapat diputar kembali, Se-ri akan mengikuti seleksi pemilihan putri mahkota tersebut. Namun, kini ia hanya menyesal. Nasi sudah menjadi bubur mungkin pepatah itulah yang tepat untuknya.

Melihat ketiga orang itu ikut memohon, Raja menjadi tidak tega. Raja Youngjong memiliki hati yang lembut, ia sangat tidak tega melihat kejadian itu. Ucapan Ji-kyo memang benar jika gadis itu tidak melakukan kejahatan seperti halnya pembunuhan, namun kenapa gadis berklan Han itu harus di eksekusi? Karena gadis itu telah melanggar peraturan kerajaan dan itu sama saja dengan pengkhianatan.

Raja Youngjong tetap teguh pada pendiriannya meskipun tadi ia sempat merasa tidak tega.

Se-ri akan dibawa oleh para pengawal ke tempat eksekusi. Ia sudah pasrah jika ternyata dirinya akan mati dengan cara di eksekusi seperti itu. Ji-kyo dan kedua orang tuanya menangis dan masih berusaha memohon, namun Raja tidak menggubris mereka.

Dari kejauhan, Yi Woo menyaksikan kejadian tersebut. Dugaannya benar 'gadis tidak sopan' itulah yang telah melanggar perintah.

Saat Se-ri berhasil dibawa oleh para pengawal, seseorang datang dengan memakai pakaian khusus sarjana dan para cendekiawan. Pria itu adalah Kim Ji-hwa. Ia terlihat terburu-buru dengan raut wajah yang tampak cemas. Tapi, untuk apa ia datang ke sana?

Ji-hwa membungkukkan tubuhnya nyaris 90 derajat di hadapan Raja Youngjong.

"Gadis itu tidak bersalah, Yang Mulia." ucapnya membuat semua orang yang ada di sana terkejut termasuk Se-ri karena para pengawal menghentikan langkah mereka.

"Tentu saja dia bersalah karena telah melanggar perintah dan peraturan di negeri ini. Jadi, katakan apa yang membuat gadis itu tidak bersalah cendekiawan Kim?" Raja menanggapi.

"Gadis bernama Han Je-sang tidak mengikuti pemilihan putri mahkota karena sedang sakit, Yang Mulia." jawab Ji-hwa dengan mengangkat kepalanya yang tertunduk. Raja Youngjong mengerutkan keningnya.

"Jika Jeonha tidak percaya, Yang Mulia dapat menanyakannya langsung kepada tabib Ha yang mengobati gadis itu." Ji-hwa mencoba untuk meyakinkan sang Raja.

Ji-hwa terkenal sebagai cendekiawan muda yang cerdas. Pria itu juga selalu berkata jujur dan dapat dipercaya. Namun kali ini Raja Youngjong sedikit heran karena apa hubungannya Ji-hwa dengan gadis bernama Je-sang itu sehingga ia membela dan melakukan hal seperti ini.

My Life in JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang