~
~
~
~ hai guys... .
Selamat membaca~~~~~÷×÷~~~~~
Terlihat seorang pria tengah berjalan dengan terburu-buru kearah halte busway.
Saat ini jam sudah menunjukan pukul 07.30. Pria tersebut seperti nya akan berangkat bekerja.
"Sudah jam 07.30 akan gawat jika aku datang terlambat. Bodoh kenapa aku malah kesiangan disaat akan ada rapat pagi ini" Umpatnya pada diri sendiri.
Tak lama, tiba sebuah mobil mewah berhenti di depannya.
"Kau kesiangan lagi zhan?"
"Bibi Yangmi. bukankah kau sedang berada diluar kota?" Xiao zhan
"Cepat masuk dulu. Aku antar kau ke kantor mu. Kebetulan bibi juga akan ke kantor. Kita searah" Bibi Yangmi
"Hmmm baiklah terimakasih bi" Xiao zhan
Karena tidak ingin terlambat datang, xiao zhan pun langsung setuju dan naik kedalam mobil tersebut.
"Bibi, tadi kau belum menjawab ku" Xiao zhan
"Oh ya? Bibi lupa. Tanya apa kau tadi?" Bibi Yangmi
"Iih bibi mah. Nih ya tadi Zhan tanya, bukannya bibi ada bisnis diluar kota? Kenapa sekarang bisa ada disini?" Xiao zhan
"Ooh. Bisnis nya sudah selesai jadi bibi kesini deh buat liat zhan-zhan kesayangan bibi ini. Gimana kabar kamu sayang?" Jawab bibi Yangmi sembari mencubit pelan hidung mancung xiao zhan.
"Aku baik bi. Bibi sendiri gimana?" Xiao zhan
"Tentu saja bibi baik-baik saja. Tapi kalau kau baik-baik saja kenapa kau bisa kesiangan Zhan? Dan lihat, mata pandamu itu hitam sekali zhanzhan." Bibi Yangmi sedikit khawatir dengan keponakan kesayangannya
"Tidak apa bi, semalam tiba-tiba saja aku merindukan mama dan ...tidak bisa tidur" Xiao zhan
"Hmmm apa kau juga masih memikirkannya zhan?" Bibi Yangmi
Terlihat wajah Xiao zhan yang tadi nya baik-baik saja berubah menjadi sendu.
Xiao zhan tidak menjawab, namun sebagai orang terdekatnya Bibi Yangmi memahami sikap Xiao zhan.
"Sudah 8th berlalu zhan. Kau harus move on lupakan dia yang tidak menghargai dirimu dan cintamu" Bibi Yangmi
"Aku tau memang sulit, tapi setidak nya kau harus berdamai dengan masalalu mu, agar kau tidak lagi memikirnya" Bibi Yangmi
Xiao zhan hanya diam dan tertundu. Dan tanpa terasa, mereka sudah sampai di depan kantor tempat xiao zhan bekerja.
"Yasudah bi, aku langsung turun yah, aku ada rapat pagi ini. Terimakasih untuk tumpangannya. Bye... " Xiao zhan
Xiao zhan turun dari mobil bibi Yangmi dengan terburu-buru namun ia selalu ingat untuk melambaikan tangan pada bibi Yangmi.
"Aiihh anak ini, meskipun sudah dewasa, masih saja seperti anak kecil kelakuannya. Menggemaskan sekali. Jie, jika kau melihatnya kau pasti bahagia ia tumbuh menjadi kepribadian yang baik. Terimakasih telah meninggalkannya untukku. Akan ku jaga dia baik-baik seperti anakku sendiri" Bibi Yangmi
Xiao zhan, pria manis yang baik hati. Seorang pria lajang berusia 23th. Tinggi, putih, manis, tampan jadi satu, pokoknya mah paket lengkap.
Ia tinggal seorang diri di sebuah apartemen sederhana. Ibu nya sudah lama meninggal sejak ia duduk di kelas 2 SMP dan ayahnya entah dimana ia pun tidak tahu. Tapi yang selalu ia ingat adalah pesan sang ibu sebelum ia meninggal.