Tok..
Tok..
Tok...Ceklek
Masuklah seorang gadis cantik
"Oppa, apa hari ini kau sibuk?"
"Hmmm tidak terlalu"
"Bisakah oppa menemaniku berbelanja?"
"Dimana kekasihmu?"
"Huuh. Dia sedang ada rapat bersama appa nya"
"Baiklah. Tapi oppa selesaikan pekerjaan oppa dulu ne?"
"Oke oppa. Aku akan menunggu disini"
30 menit berlalu. Akhirnya ia pun selesai dengn pekerjaannya dan sekarang waktunya untuk menemani gadis cantik berbelanja.
"Oppa, masih lama kah?"
"Tidak. sudah selesai"
"Benarkah? Kita pergi sekarang?"
"Ayo"
"Ye...."
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut dengan sang gadis yang memeluk lengan pria itu. Membuat para karyawan yang melihatnya iri dan gemas sendiri.
"Lihatlah directur zhan dan nona chengxiao mereka sangat dekat layaknya saudara kandung"
"Kau benar. Directur zhan selalu memanjakan nona chengxiao meski beliau tau nona chengxiao adalah adik tiri nya"
"Uuhh coba mereka bukan saudara pasti mereka sudah di jodohkan"
Kira-kira seperti itulah bisik-bisik tetangga di perusahaan Xiao. Perusahaan terkemuka di korea dalam bidang berbagai design.
Directur? Bagaimana xiaozhan dapat menjadi directur sekaligus pewaris perusahaan besar itu? Penasaran? Oke sekarang kita kembali ke dua tahun sebelumnya.
Flashback 2 tahun lalu
Setelah hampir satu tahun keluarga xiao dengan sabar membantu, dan menjaga xiaozhan untuk bisa kembali bangkit dan mengajarkannya untuk berdamai dengan masalalu pahit yang pernah di alaminya kini mereka akhirnya menikmati manisnya buah dari pohon yang sudah mereka tanam.
Meski ada sedikit perbedaan sikap xiaozhan yang berubah. Dia menjadi lebih tenang sekarang. Atau zhan bisa menjadi manja jika bersama orang yang membuatnya nyaman seperti dulu. Itulah penjelasan dari Dr. Jiang dokter psikolog terbaik di sana.
"Zhan. Bagaimana perasaan mu sekarang?"
"Tidak begitu buruk jie"
"Baiklah. Ini percobaan terakhir oke? Kau harus bisa mengendalikan diri mu sendiri"
Zhan mengangguk
Dr. Jiang mulai mendekat kearah zhan. Lebih dekat, semakin dekat, sangat dekat. Bahkan jarak wajah mereka kini mungkin hanya kisaran 1-2 cm. Dan tangan Dr. Jiang mulai menyentuh pipi zhan dengan perlahan.
Melihat sikap zhan yang sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri Dr. Jiang tersenyum. Lalu kemudian menjauh kan diri dari xiaozhan.
"Respon yang bagus zhan. Kini kau sudah bisa mengendalikannya. Harus diingat jika kau gugup atau ketakutan kau harus mengatur nafasmu perlahan agar kau bisa kembali tenang oke?"
"Terimakasih jie"
"Baiklah sekarang kita biarkan kelurga mu masuk ya"
Zhan mengangguk
Dr. Jiang kemudian berdiri dan mulai mendekat kearah pintu kamar zhan lalu membuka nya.
"Kalian bisa masuk sekarang"