part 28

1K 96 7
                                    


Terhitung tiga hari jennie kecil berada dalam ruangan pengap itu, luka yang dibiarkan begitu saja serta tidak di beri makan dan minum membuat tubuhnya semakin lemah, selama tiga hari itu pula siksaan terus datang padanya entah dari si wanita tua ataupun pria tua. Jennie kecil hanya mampu merintih menahan semuanya, tak mampu berjalan, nafasnya tersengkal sengkal

Pandangannya tertuju pada pintu didepannya, menampilkan pria berbadan kekar yang tempo lalu membawanya kemari, jennie kecil ingin menghindar saat langkah itu semakin mendekat namun apa daya untuk duduk saja ia tak mampu

Jennie merasakan tubuh lemasnya terangkat, ia benar benar pasrah, mati pun tak apa dari pada merasakan sakit ini pikirnya

"tolong ruby ahjussi" ucapnya lirih menatap pria yang menggendongnya, pria itupun menatap jennie sebentar lau kembali fokus kedepan

Tubuh jennie didudukkan di dalam mobil begitu saja, jennie menoleh kesampingnya. Pria tua yang menyiksanya ada di sampinya, jennie pasrah hanya menatapnya sayu dengan nafas memburu




Tubuh jennie diangkat kembali kala mobil berhenti, pria bertubuh tegap itu membawanya ke pinggir danau buatan ntah letaknya dimana. Jennie dibaringkan begitu saja di atas rumput pinggir danau itu, samar samar ia mendegar suara yang ia kenal.

"jangan sakiti putri saya, saya mohon tuan" jennie mendongak perlahan, ia melihat appanya sedang di cekal oleh dua pria besar

"appa" ucapnya lirih, air matanya jatuh. Jennie paham situas ini, dia sedang dalam bahanya.

"Ruby jangan menangis sayang, appa ada disini ne" teriak jiyong dengan senyum kecil namun nadanya bergetar

"saya tidak ingin melihat drama mu jiyong-ssi"jiyong menatap bengis pria tua didepan sana

"ini akibatnya jika kamu melanggar nya"

"Andwe!" jiyong berteriak dramatis melihat pria tua itu menghampiri tubuh putrinya yang sudah tak berdaya

"kenapa? Kau takut, saya akan melenyapkannya" jiyong menggeleng

"jangan saya mohon jangan" pria tua tersebut semakin tersenyum penuh arti

" saya tak tahu bahwa begitu berharganya dia dikehidupanmu" ucap wanita tua yang sedari tadi diam didekat jiyong

"itu bagus, saya akan melenyapkannya karena kamu telah melanggar perjanjian yang saya buat"

"saya mohon jangan! Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi, bunuh saja saya tuan jangan kau bunuh dia" teriakan jiyong semakin histeris kala pria tua yang ia panggil tuan itu mengangkat tubuh putrinya lalu melemparnya kesungai

Byurr

"andwe!" teriaknya saat melihat tubuh mungil itu tenggelam didepan matanya, jiyong semakin memberontak hebat

"lepaskan brengsek!"

"lepaskan dia, mari kita pergi. Ini sudah cukup" ucap wanita tua mengintrupsi, pria tua tersebut pun mengangguk "ne yeobo" pria tua menggiring wanita tua yang tak lain adalah istrinya menuju mobil

Jiyong yang sudah terlepas dari cengkraman dua orang itupun lantas berlari cepat menuju danau, ia menceburkan dirinya guna mencari tubuh mungil putrinya

Perasaan nya kalut, tubuhnya lelah namun tak ada niatan untuk muncul ke permukaan sebelum mendapatkan putrinya

Jiyong terpaksa kembali muncul ke permukaan sesaat untuk sekedar menghirup udara dengan cepat, lalu kembali ke dasar.

"baby jeball, appa mohon kembalila ke pelukan appa" ucapnya dalam hati

Jiyong mengedarkan pandangannya kebawah dan kesamping mencari tubuh anaknya

J twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang