42

1.2K 126 20
                                    

Happy reading
.
.
.








Taeyeon sedari pagi setia menemani jennie didalam kamar taehyung, tak beranjak barang sejenak. Beruntung juga taehyung hari ini libur setelah 3 hari berada di rumah sakit kemarin.

Keadaan jennie juga berangsur membaik, dokter lee bilang bahwa mereka harus banyak bersyukur karena taehyung hang dengan sigap menolongnya. Dia juga berkata bahwa jennie harus mendapat pengawasan yang ketat untuk pola makan dan istirahatnya, kegiatan sehari harinya, jangan biarkan dia melamun sendirian. Taeyeon mengangguk patuh demi keselamatan jennie putri bungsunya.

"Eoh? Baby? Sudah bangun?" Ucap taeyeon saat merasakan jemari mungil yang ia genggam bergerak lemah, taehyung yang mendengar hal itu lantas segera mengecek keadaan jennie.

"Babe, nini bisa mendengar oppa?" Jennie mengangguk dengan mata yang mencoba ia buka, melihat itu taehyung bergerak mengelus surai adiknya yang lepek karena keringat. Tangannya ia mulai masukkan pada area dada adiknya bersama stetoskop yang mulai menyentuh kulit putih jennie.

"Bernafaslah dengan baik sayang" pintanya pada jennie yang kembali gusar saat merasa dinginnya stetoskop

"Bagaimana tae, nini baik baik saja bukan?" Taehyung menatap ibunya dan berkata

"Mungkin butuh waktu untuk melepas alat bantu nafasnya eomma, nini masih membutuhkannya untuk sekarang. Tae masih mendengar bunyi nafas yang kurang normal dari nini" taeyeon mengangguk, dia mengelus pipi jennie membuat jennie menatapnya dengan tarapan sayu.

Taeyeon dapat melihat bahwa bibir jennie bergerak seakan ingin memberi tau sesuatu

"Baby mau apa hmm?" Tanyanya dengan mendekatkan telinganya pada wajah jennie

"Air~"

"Tae, nini haus" Taehyung mengangguk kemudian mengganti masker oksigen dengan nasal kanula

"Atur nafasmu dengan baik sayang, jika masih kurang atau semakin merasa sesak bilang pada oppa agar oppa bisa menambahkan volumenya nee" ucap taehyung setela memasangkan nasal kanul pada hidung adiknya, tangannya kemudian merogoh saku cepananya mengeluarkan benda panjang

"Buka mulutmu sebentar babe" taehyung bergerak membuka mulut jennie kemudian menyenterinya dengan benda panjang tersebut guna mengamati tidak ada sumbatan pada jalan nafas adiknya, setelahnya kembali menekan area leher jennie guna memeriksa nadi adiknya tersebut

"Sudah cukup?" jennie mengangguk, dia memajukan sedikit bibirnya memberi kode pada sang ibu bahwa dia ingin kecupan, taeyon yang sadarpun lantas tersenyum dan mencium bibir kering itu sekilas

"Jja, oppa akan memberimu minum, tapi ingat jangan terburu okay?" Jennie mengangguk saja karena memang sudah sangat kehausan

Sebelum memberikan air pada jennie, taehyung lebih dulu membasahi bibir jennie kemudian baru memberikan sendok itu masuk kedalam mulut adiknya

"More~" pintanya lirih saat melihat kakaknya menyimpan kembali gelas berisi air setelah menyuapinya 5 sendok, sebenarnya dia sangat gregetan ingin langsung meminumnya dari gelas bukan meminumnya seperti kucing

"Nanti lagi babe, beri sedikit jeda. Tenggorokanmu akan sakit nanti dan juga nafasmu akan kembali tidak teratur jika oppa memberi lebih" jennie menggeleng, dia masih kehausan sekarang

"More~" taehyung tetap menolaknya, jennie hanya bisa mengangguk patuh saja karena taehyung berjanji untuk memberinya minum kembali setiap 10 menit sampai jennie puas.

Taeyeon menatap jennie dengan sayu, dia tak ingin putrinya kembali dalam situasi seperti ini. Jennienya terlihat sangat tersiksa, hidup dengan trauma, kesulitan, kesakitan tanpa keluarga disampingnya sebelumnya. Tak sadar bahwa dia telah menangis, jennie menggerakkan tangannya yang gemetar untuk menghapus air mata ibunya

J twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang