part 7 menginap2

1.5K 148 4
                                    

Setelah acara makan tadi, mereka memutuskan untuk berkumpul diruang keluarga. Hanya sekedar untuk mengobrol ringan sekalian mengakrabkan diri pada jennje dan hal itu berhasil. Buktinya sekarang jennie sedang berbaring di karpet bulu dengan paha suho sebagai bantalan. Jennie sedang mengotak atik ponsel kakak keduanya dengan serius, mendownload semua game yang menurut ia enak. Sedangkan Taehyung, ia berbaring disebelah kiri jennie. Mengamati apa yang sedang adiknya itu lakukan sesekali memainkan rambut adiknya. Lalu taeyong, Taeyeon serta jisoo duduk disofa berdampingan sambil ikut dalam obrolan jennie, taehyung dan suho.

Asik bersenda gurau bersama hingga tak memperduikan acara tv yang sedang mereka tonton.

Ponsel jennie yang berada ditangan taehyung berbunyi, menampilkan nama "swag appa" pada layarnya.

Jennie langsung merebutnya, duduk tegak dan agak menggeser tubuhnya. Ia mengangkat videocall dari tuan kwon dengan gugup

"halo? Bisa bicara dengan nona kwon ruby kesayangan tuan kwon Jiyong?" Jennie terkekeh mendengar itu, namun sedetik kemudian ia melakoni perannya

"halo? Iya ini saya sendiri. Maaf ini siapa yah?" terdengar suara gelak tawa dari seberang.

"ini kwon Jiyong yang paling tampan sekorea" semua yang ada disana menyimak pembicaraan ayah dan anak didepannya.

"pede banget si ahjussi ini"

"kok ahjussi sih baby?" Jennie tertawa puas, Jiyong tersenyum diseberang sana. Melihat wajah puterinya yang sedang tertawa rasanya membuat rasa lelahnya hilang seketika.

" appa udah makan?" Jiyong mengangguk

"daging sapi korea" jennie merengut tak suka, Taeyeon dan anak anak nya pun hanya bisa senyam senyum saja mendengar interaksi ayah dan anak didepan mereka sambil sesekali bergumam.

" kalo makan enak tuh harus bagi bagi pak, nanti cepet tua loh" lagi lagi jiyong tertawa renyah.

"udah abis"

"oh iya, baby udah makan?"

"Ruby udah makan, baru aja" jiyong mengangguk

"ngomong ngomong itu baby ruby lagi dimana? Kok kayak bukan rumah lisa? Kenapa ada suara laki laki?" Jennie bingung dong harus jawab apa. Ia menoleh kedepan, menatap ibu dan kakaknya. Ia menutup layar ponselnya sebentar, mengucapkan kata 'eomma' tanpa suara. Taeyeon mengerti jennie meminta bantuannya. Ia menyuruh anak anaknya diam.

" aaah, ini appa. Ruby lupa kasih tau appa, hari ini ruby lagi kumpul kumpul ama temen temen dance ruby yang lain" terpaksa sekali jennje berbohong, untungnya jiyong percaya.

"jangan pulang terlalu larut nee. Kalo takut sendirian dirumah, nginap saja dirumah immo nee" jennie mengangguk.

"mmm... appa, kayaknya udah dulu deh, soalnya ini makin rame. Ruby juga pengen ikut main ama yang lain"

"hmmm baiklah, nanti appa telephone lagi nee. Selamat bersenang senang baby ruby princessnya appa"

"nee"

"saranghae"

"nado saranghae appa"

Huuuft, jennie bernapas lega saat panggilan telepon berakhir. Ia mendelik tajam pada ketiga oppanya yang terus saja bersuara saat ia sedang mengangkat telepon tadi, mereka tidak tahu apa kalau ia tekahuan menemui ibunya akan berakhir buruk.

"kenapasih berisik banget, kayak cewek ih" jisoo tertawa

"mereka memang cerewet baby" jennie mengangguk sambil tersenyum remeh kearah oppa oppanya

"bencong yah mereka" Jisoo yang mendengar itupun tertawa kencang.

"boleh oppa bertemu appa?" Jennie mendelik bringas pada suho. gila saja ini dia bertemu dengan Taeyeon saja diam diam.

"lo mau mati?" suho menghela nafas kasar, ia tahu akhirnya akan seperti apa nantinya. Kemungkinan besar jika ia bertemu dengan appanya, ia dan yang lain akan dipisahkan lagi dengan jennie.

" kalo lo mau ketemu appa, gue ga larang, toh juga itu appa lo kan. Tapi jangan salahin gue kalo nanti gue pindah lagi" Taeyeon mendekat dan memeluk jennje dengan segera, sudah cukup ia dan putrinya dipisahkan selama 10 tahun, ia tidak mau dipisahkan kembali.

"no baby" jennie membalas pelukan sang ibu tak kalah erat. Jennie mengusap punggung sang eomma dengan sayang

"appa punya alasan kenapa kita dipisahkan eomma, jangan berpikir buruk tentang appa nee" Taeyeon mengangguk saaat melihat tatapan polos dari putrinya yang dalam dekapannya itu.

"alasan utamanya adalah keluarga besarmu, eomma" jennie terdiam sejenak lalu melanjutkan ucapannya

"appa ngga pernah ungkit masalah kenapa jennie ngga boleh ketemu kalian, tapi jennie sudah besar jadi jennie mengerti maksud dari semua ini. Intinya Ini demi keselamatan jennie dan appa. Eomma pasti paham kan?" Taeyeon melonggarkan pelukannya guna menatap wajah cantik anaknya, ia tak tahu apa yang dilakukan kedua orang tuanya kepada jennie dan Jiyong.

Melihat tatapan bingung dari ibu dan saudaranya itu, jennie menghela nafas kemudian berucap "jennie ngga tahu banyak, yang pasti tentang perjanjian yang appa sepakati dengan orang tua eomma" jennie menahan tangisnya saat menceritakan sedikit yang ia ketahui pada sang ibu, ia emosi, menyimpan dendam pada kedua orang tua dari pihak eommanya itu.

"Jennie membenci mereka" kata yang keluar dari mulut jennie membuat mereka terkejut.

Suho mendekat dan berkata "mereka kakek dan nenek kita sayang" ucap suho mencoba memberi pengertian pada jennie.

Jennie mendelik tak suka "kakek dan nenek kalian bukan kakek dan nenek gue" hati Taeyeon mencelos saat mendengarnya, ia merasa bahwa jennie belum menerima mereka sepenuhnya. Ia menggeleng kuat.

"orang kaya emang selalu semena-mena sama orang miskin kan?" Jennie terkekeh remeh.

"koneksi mereka banyak eomma, makanya mereka pasti akan tau kalau-kalau nanti appa melanggar perjanjian. Jennie pernah denger dari pembicaraan appa dan samchon, appa minta bantuan samchon buat jagain jennie. sebenernya jennie takut ketahuan, dan berakhir appa dalam bahaya. Kalo appa kenapa-napa, jennie harus gimana? Jennie cuma punya appa" matanya mulai berkaca kaca saat membayangkan akibat buruk dari pertemuan nya dengan sang eomma yang sudah jelas melanggar perjanjian.

Taeyeon menggeleng kuat, air matanya turun tak kala deras "no, kalian tidak akan kenapa napa. Kakek dan nenek tidak akan berbuat kasar terhadap kalian" jennie mengusap air matanya kasar, kemudian mengusap air mata sang ibunya dengan lembut, Taeyeon menutup matanya merasakan kenyamana dalam hatinya.

"itu karena eomma ngga pernah liat seberapa mengerikannya mereka" ucap jennie di akhiri dengan senyumnya.

Taeyong maju, mengelus surai panjang milik jennie dan berkata "mereka baik, tidak seperti yang dibayangkan kamu sayang".

Jennie tersenyum remeh dan mengangguk pertanda bahwa ia tidak ingin melanjutkan ini semua.

" orang baik macam apa yang mau bunuh cucunya sendiri, dah lah gue ngantuk" jennie beranjak pergi meninggalkan semuanya. Taehyung yang duduk dengan pandangan kosong, memikirkan apa yang sudah jennie ucapkan. Taeyong dan suho pun sama.

Jisoo menatap lurus kedepan sambil terus menggeleng tak percaya, selama ini kakek dan neneknya baik terhadapnya.

"kalian kembali kekamar yah, hari sudah mulai malam. Nanti besok sekolah kan. Kajjaaa, saatnya tidur" ucap Taeyeon pada anak anaknya, walau masih dirundung perasaan gelisah namun Taeyeon harus tetap terlihat tenang dimata anak anaknya bukan?.

J twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang