35 die?

1.5K 127 10
                                    

Happy reading
.
.
.



Sudah terhitung hari ketiga jennie berada di dapam ruangan ini, tidak ada perkembangan yang pesat namun bisa tetap disyukuri oleh keluarga kim karena sehari setelah kritis jennie setidaknya sudah bisa dikunjungi meski hanya satu atau dua orang yang boleh masuk selebihnya yah bergantian.

Untuk kondisi jennie secara detail saat ini adalah jantungnya sudah dapat memompa dengan baik, oleh karena itu rencananya hari ini akan dilakukan tindakan ekstubasi untuk melepas alat ventilator dari mulut jennie. Jennie juga kadang merespon keluarganya dengan gerakan kecil seperti menggerakkan jari jarinya.

"Nini-ya, bangun yuk sayang. Eomma rindu nak, eomma rindu tawa putri eomma yang cantik ini, eomma rindu rengekan nini juga. Sudah lama kita tidak bertemu ne, sayang sekali, sekalinya bertemu dalam keadaan seperti ini, Tapi nininya eomma tetap cantik dalam keadaan apapun, lebih cantik lagi kalau nini membuka mata, eomma rindu mata kucingmu hehe" taeyon berusaha kuat untuk tidak menangis, ia hanya ingin mencoba terlihat tegar didepan putrinya yah mesikipun jennie tak melihatnya tapi bagi taeyon jennie bisa mendengar isak tangisnya jika ia menangis, jadi dari pada menangis taeyon lebih memilih berbincang meski tak mendapat respon dari putrinya yang sekarang menjelma menjadi putri tidur.

"Tidurmu sangat lelap baby, sampai sampai membuat kita semua begitu takut. Takut nini terlalu nyaman dalam tidurnya hingga tidak mau membuka mata kembali hiks" gagal, untuk kesekian kalinya ia gagal, benteng yang selalu taeyon bangun tetap akan roboh. Taeyon kembali menangis, dia sekarang menundukan kepalanya dengan tangan yang tetap bertaut pada jemari lentik nan mungil milik jennie yang terasa begitu dingin.

 Taeyon kembali menangis, dia sekarang menundukan kepalanya dengan tangan yang tetap bertaut pada jemari lentik nan mungil milik jennie yang terasa begitu dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kek gini lah yah gambarannya, anggep aja ini jennie pake alat gitu lah trus taeyonnya lagi nangis ngonoloh)


"Maaf sayang, maafkan eomma" sudah tidak ada kata lagi yang bisa taryon ucapkan selain kata maaf. Dia selalu berfikir bahwa semua itu adalah kesalahannya.

"Andai saja sedaridulu kita tidak berpisah, ini semua tidak akan terjadi sayang hiks maafkan eomma baby"

Puas dengan tangisnya taeyon lantas menatap wajah pucat jennie, mata kucing yang sangat taeyon rindukan masih saja tertutup rapat. Rasanya ingin sekali ia memaksa jennie untuk terbangun namun ia sadar tak tau bagaimana cara membujuknya.

"Eomma tidak menginginkan apapun sayang selain kesembuhanmu, eomma sayang nini, nini sayang eomma tidak? Kalau nini sayang eomma ayo bangun" lagi lagi tidak ada jawaban selain bunyi monitor dalam ruangan yang terdengar begitu nyaring ditelinga. Taeyon hanya bisa mengatupkan bibirnya rapat rapat guna mencegah tangisnya lagi sebelum kembali berkata,

"Yasudah jika nini belum mau bangun, mungkin nini masih lelah ne? Tidak apa apa, nini boleh istirahat tapi eomma harap nini bangun besok ne?" Ucapnya kemudian berdiri dan sedikit membungkukan badannya mendekatkan wajahnya kewajah jennie.

Cup

Bibirnya ia arahkan untuk mengecup bibir kering jennie yang sedikit terbuka akubat selang ventilator yang menjejal masuk.

J twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang