part 15 bunnie?

1.4K 121 1
                                    

happy reading cok!!
.

.

.





Seorang gadis masih terbalutan seragam lengkap dengan jas almamater dari sekolah yang berbeda sedang sibuk berdiri didepan mobilnya yang terparkir begitu saja di depan gerbang sekolah yang bahkan bukan sekolah tempat dia menuntut ilmu. Matanya yang sibuk kesana kemari mencari sesuatu,

"kenapa belum keluar juga, sudah panas begini. Bukankah harusnya jam segini sudah saatnya bell pulang?" monolognya sambil melirik jam tangan yang bertengger dilengan putihnya.

"haaaah~" helaan nafas kasar lagi lagi terdengar dari mulut nya

"ayolah cepat cepat, aku sudah tak sabar" gumamnya dengan wajah datar yang senantiasa ia pasang.

Beberapa saat kemudian, siswa siswi berhamburan dari arah dalam hendak keluar gerbang. Terlihat bringas, ada yang berlarian, ada yang sambil bersenda gurau, dan ada juga yang sedang bergandengan tangan dengan lawan jenis.

Ia mengembuskan nafas nya kasar matanya sibuk mencari apa yang ia ingin temui, sadar jika dirinya menjadi pusat perhatian lantas mengeluarkan aura dinginnya. Jangan lupakan bisikan bisikan yang keluar dari mereka yang pastinya ditujukan untuknya

'lihat, siapa dia? Bukankah itu bukan seragam sekolah kita'

memang

'sedang apa dia disini, lihat mukanya yang begitu datar'

'dia cantik tapi sayang jutek gitu'

'ngga papa jutek tapi imut dan terlihat seperti orang kaya, gebet kuy' ia mendelik tajam pada orang orang yang dengan bodohnya berbisik namun dengan suara yang lumayan keras, yang ditatap hanya menyengir saja. Lagi lagi ia mendengus kasar

Ia kesal, banyak sekali mata bringas yang menatapnya dari atas sampai bawah tentu saja hal itu membuatnya merasa tak nyaman. Namun itu tak lama, saat mata elangnya menemukan sosok yang selama ini ia cari, bibirnya mengembang dengan sendirinya, senyuman terbit dari sana. Ia bahagia melihat sosok berambut panjang kecoklatan, kulit putih dan paras yang begitu cantik didepan sana yang sedang bersenda gurau dengan tema temannya yang tentu tak dia kenal.

"Nini!" teriaknya tak sabaran, sedangkan yang dipanggil celingak celinguk mencari sumber suara.

Ia menghampiri sosok yang ia sebut tadi, menubruknya dengan ganas dan menciumi rambut jennie beberapa kali. Yaps jennie, kwon jennie sosok yang ia tunggu sedari tadi.

Jennie yang dipeluk secara tiba tibapun bingung, ia bingung harus bereaksi bagaimana. Berusaha melepaskan pelukannya, menatap wajah si pelaku yang familiar baginya.

"J kita duluan yah, li duluan yah bye bye" ucap tiga teman jennje, yang dipanggil lisa pun mengangguk sebagai perwakilan.

"mbul? Sape?" tanya seseorang yang berada disampingnya, lisa namanya. Jennie diam mengingat wajah orang tersebut

"ini aku, Irene eonni" jennie mangap ditempat, kakak kesayangannya kini berada didepannya. Apakah ini mimpi? Sejenak ia melupakan lisa dan latar tempat sekarang.

"Bunnie?" sosok dengan gaya sangar namun imut tersebut mengangguk. Yah dia Irene, kim irene kakak keempatnya yang paling dekat dengannya. sewaktu dulu saat sang eomma rutin menemuinya, irene tak pernah absen untuk ikut dengan sang eomma. Jennie kembali memeluk sang kakak dengan erat, oh tuhan rasanya dia merindukan masa masa dimana dia bisa bermain dan bermanja dengan kakaknya yang satu ini.

J twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang