05🌻

2.7K 134 4
                                    

🌻 HAPPY READING 🌻

Haikal berjalan dengan wajah murung dan nampak lelah serta banyak pikiran ia memasuki rumahnya dan menghela nafas panjang saat melihat sosok wanita yang ia sangat sayangi itu sedang sibuk menyiapkan makan siang ya, Amara bundanya.

Haikal benar-benar tak bisa berpikir bagaimana nanti jadinya saat bunda kesayangannya itu mengetahui jika anaknya melakukan hal yang tak pantas pada seorang gadis, dapat Haikal pastikan wajah cantik yang sedang asik memasak dan tanpa senyum yang memudar itu akan berubah menjadi wajah kecewa nantinya.

"Maafin abang bun, abang bajingan udah ngerusak hidup perempuan, padahal Haikal punya bunda dan Hana yang juga perempuan harusnya dulu Haikal g lakuin itu ke Riana dan bisa ngontrol diri abang, maaf bun" batin Haikal kecewa pada dirinya sendiri

"Loh abang udah pulang kok diem di depan pintu masuk dong ganti baju abis itu makan siang yuk sini" ucap Amara

"I-iya bun, oya Hana mana bun?" Tanya Haikal pada bundanya karena tak melihat adik kesayangannya itu sedari tadi

"Oya bang Hana lagi demam baru aja tidur, boleh bunda minta tolong sama abang?" Ucap Amara

"Boleh dong bundaa"

"Nanti tolong anter bunda sama Hana ke rumah sakit ya demam Hana ga turun turun soalnya"

"Oke bunda" ucap Haikal

"Yaudah abang ganti baju terus makan siang ya"

Haikal mengangguk sebagai jawaban lalu melangkah ke atas menuju kamarnya ia akan istirahat dulu entah lah pikirannya sangat banyak ia ingin melupakan masalahnya sejenak dengan tidur siang

Sementara di lain tempat kini seorang gadis ups, ralat mungkin sudah tak gadis lagi, ia sedang memuntahkan isi perutnya sejak tadi ia merasa mual dan berakhirlah ia muntah-muntah.

Huekk huekkk

Kini Riana kembali muntah muntah dan yang keluar pun hanya cairan bening, kepalanya sangat pening ia melangkah menuju ranjang namun saat melewati kalender di meja belajar, ia menyadari sesuatu yapp dia sudah telat datang bulan, Riana kembali memikirkan malam itu bagai mana jika kegiatan malam itu membuahkan hasilnya.

Riana langsung mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu di internet guna mencari informasi perempuan itu mengetik 'Ciri ciri kehamilan' pada ponselnya. Riana membaca semua artikelnya dan gejala gejala yang di beritaukan di sana sama persis dengan yang ia alami seperti pusing, mual, muntah muntah, kadang perutnya pun sakit Riana semakin ketakutan bagaimana jika benar dia Hamil karena memang ia sudah melakukan itu dengan Haikal

"Gimana sekarang gue takutt, ya tuhann semoga engga, g-gue harus test iyaa gue harus beli testpack"gumamnya lalu segera bersiap untuk ke apotik terdekat membeli alat test kehamilan

Tak perlu waktu lama kini Riana sudah sampai usai membeli testpack tadi segera perempuan itu mengetestnya kini ia tengah menunggu hasilnya di depan cermin wastafel kamar mandinya wajahnya panik, keringat dingin bercucuran, jemarinya bergerak gelisah

Dan saat hasilnya keluar Riana segera memastikan apakah dia hamil atau tidak dan yaa hasilnya negatif Riana menghela nafas lega akhirnya yang ia pikirkan tak benar benar terjadi dan semoga memang tak akan pernah terjadi lalu saat hendak membuang testpacknya Riana melihat 2 garis merah sekilas

Riana melotot dan kembali ketakutan sekali lagi jemarinya meraih alat tes kehamilan yang sudah ada di tong sampah itu dan ya detik itu juga dunianya seperti hancurr sehancur hancurnya, melihat 2 garis di alat test kehamilan itu cairan bening mengalir dengan sendirinya dari mata indah perempuan itu.

KALANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang