07🌻

2.6K 134 9
                                    

🌻HAPPY READING🌻

Setelah berdebat tadi, Haikal mengantar Riana pulang karena hari sudah semakin sore. Di perjalanan pun hening keduanya bergelut dengan pemikiran masing masing lalu karena terpikirkan sesuatu Haikal membuka suara

"Lo gak pengen sesuatu?"tanya Haikal

"Maksudnya?"

"Pengen makan sesuatu atau apa gitu? Lo ga ngidam emang?"ucap Haikal

Riana tertegun bagaimana bisa Haikal memikirkan itu, seketika Riana merasa Haikal sepertinya sangat peduli padanya dan janin ini, namun tetap saja perhatian itu tak dapat merubah keinginannya untuk aborsi

"Engga gue ga pengen apa apa, lo tau dari mana soal ngidam?"tanya Riana pada Haikal

"Dulu bunda waktu hamil Hana suka banget minta ini itu ke ayah, kayak nyuru ayah manjat pohon tetangga buat ambil mangga mudanya tetangga gue"ucapnya sembari fokus ke jalanan karena ia sedang menyetir, namun fokusnya beralih ke Riana saat terdengar gadis itu terkekeh mendengar kisah bunda dan ayahnya

"Terus ayah kamu mau nurutin itu"

"Mau lah ayah kan bucin banget sama bunda, tapi yang paling lucu itu waktu ayah hampir kesenget tawon gara gara ambilin mangga buat bunda"

"hahaha terus gimana?"

"Untungnya ayah gak kesenget tawon dan mangganya juga berhasil di ambil"

"Terus pernah juga bunda ngidam minta ayah di make up in terus pake dasternya bunda dan gantiin bibi buat beres beres rumah. Kalau engga bunda nangis, serendom itu bunda gue hahaha ngakak banged waktu inget ayah kayak bencong"

"Serius kall sumpah si lucu banget ahahah aduh perut gue cape ketawa" Haikal yang melihat Riana tersenyum bahkan tertawa lagi karenanya merasa sangat senang mereka melupakan masalahnya sejenak Haikal pun tak menyangka kalau cerita bundanya yang mengidam akan membuat Riana tertawa ia kira Riana tak akan peduli

"Jadi dedek kalau pengen sesuatu jangan yang aneh aneh ya dek apa lagi suru bunda buat jadiin ayah banci gaboleh oke" ucap Haikal refleks sambil mengelus perut Riana hal itu kembali membuat keduanya dilanda kecanggungan.

Riana tertegun Haikal sangat terlihat sekali jiwa ayah abelnya Riana fikir Haikal tipe orang yang bakal cuek seperti di sekolah ternyata laki laki ini bisa berubah jika menyangkut hal ini.

Elusan yang di berikan Haikal tadi seolah membuat Riana merasa nyaman entah mengapa ia ingin merasakannya lagi tak hanya itu janin di perutnya pun seperti tau bahwa ia sedang di elus ayahnya, dan hal itu lagi lagi membuat Riana merasa nyaman

"Riana, udah sampe" ucap Haikal yang bingung karena Riana melamun

"H-hah ah iya makasi kal gue masuk kerumah dulu makasi udah anterin" ucapnya saat sadar dari lamunannya

"Tunggu Na"

"Iya?"

"Maaf soal tadi gue lancang elus perut lo gue gasengaja refleks tadi"

"Iya gapapa kal, gue balik ya"

"Oke hati hati"lalu Riana keluar dari mobil, Haikal pun hendak pergi namun ponsel Riana tertinggal

"Na tunggu"ucapnya sembari berlari keluar dari mobil

"Kenapa kal?"

"Ini hp lo ketinggalan"

"Oiyaa lupa makasii kal" lalu Haikal mengangguk sebagai jawaban

"Gue masuk ya"

"Iya"lalu Riana benar benar masuk ke rumahnya

KALANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang