27🌻

1.1K 80 4
                                    

HOLLAAAAA

SEBELUM LANJUT YUK DI VOTE DAN KOMEN DULU

MAAF KALAU MASIH ADA YANG TYPO YAK

READY??? KAJJAAA

~~~~~

🌻HAPPY READING🌻

"Kal gue anter ya, lo mabok gini gimana bisa nyetir coba" ucap Jovan

"Gak, gue bisa sendiri" tolak Haikal

"Ni bocah bener bener ya, kalo lo kenapa-napa di jalan gimana dongo? Inget lo punya bini di rumah lagi bunting pula. Kan ga lucu kalau nanti lo kenapa-kenapa terus Riana jadi janda di usia muda" omel Naren dan menoyor kepala Haikal karena kesal

Tentunya Naren berani menoyor kepala Haikal hanya saat Haikal sedang mabok saja jika tidak mana berani dia

PLAK

"Aduh sakit monyet ngapa gue yang lo gampar" ucap Naren sambil memegang pipinya yang di gampar oleh Jovan

"Makanya lo kalau ngomong jangan ngasal monyet, lo ngedoain Haikal mati? Bagus lo begitu?" Ucap Jovan

"Ya maaf gausah ngegampar juga dong bang sakit"

"Najis dah lah gausah banyak bacod, cepet buka pintu mobilnya" ucap Jovan

Setelah itu mereka pun mengantar Haikal yang sedang mabok berat itu, untuk pulang ke apatermennya.

Jadi setelah Haikal pergi meninggalkan Riana di rumah, ia menghabiskan waktunya untuk minum di sebuah club hingga larut malam. Awalnya Haikal pergi ke sana sendirian, namun untungnya saat ia sudah mabuk berat dan akan segera pulang. Pelayan bar menahannya, dan menelpon Jovan untuk menjemput sahabatnya itu. Kan bisa bahaya kalau terjadi sesuatu nanti

Selain itu pelayan bar pun memang sudah mengenal Haikal, Jovan dan Naren bahkan mereka sudah sangat dekat dan sudah seperti sahabat karena saking seringnya Haikal dan teman-temannya itu bermain ke club.

Sementara itu di apatermen Haikal kini Riana baru saja bangun dari tidurnya dan ia terkejud melihat jam yang sudah menunjukkan pukul dua belas malam, iyap selama itu Riana tidur mungkin bumil itu sangat lelah seusai menangis

"Udah jam segini, Haikal mana ya? Udah pulang belum sih" ucap Riana

Lalu Riana pun bangkit dari kasur dan hendak ke bawah untuk mencari keberadaan Haikal, bahkan Riana belum mengganti pakaian sekolahnya mengingat tadi ia langsung tidur karena ngantuk berat dan lupa untuk mengganti baju terlebih dahulu

"Haikal"

"Kok sepi, jangan-jangan bener belum pulang. Telpon Jovan atau Naren aja kali ya, mungkin Haikal sama mereka"

Lalu Riana pun hendak melangkah kembali naik ke atas kekamarnya untuk mengambil ponsel, namun suara bel pintu utama membuat Riana menghentikan langkahnya

"Pasti Haikal" ucap Riana menebak dan ia buru-buru menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang

Ceklek

"HAIKAL" pekik Riana

"Ini dia kenapa Jov, Ren? Kok Haikal pingsan gini?" Tanya Riana pada Jovan dan Naren

"Udah lo tenang dulu na, masalahnya ni bocah berat banged minggir dulu biar kita bawa masuk" ucap Naren

"E-eh iya ayo masuk bawa ke kamar aja"

Lalu mereka pun membawa, Haikal ke kamar dan menidurkannya di ranjang

"Huhh busett berat banged ni orang cape banged gila ngegotong dia" ucap Naren saat Haikal sudah mereka tidurkan di ranjang

KALANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang