06🌻

2.7K 133 5
                                    

🌻HAPPY READING🌻

Kini Haikal sudah berada di ruangan dokter Fani mereka duduk saling berhadapan

"Jadi kamu mau bicara apa?"

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Haikal dok"ucap Haikal lalu di balas anggukan oleh dokter Fani

"Saya mau bertanya apa kah tadi dokter menangani pasien bernama Riana Arraninda? Saya ingin tau bagai mana keadaannya dan apa dia hamil dok?" Tanya Haikal dokter Fani pun agak terkejut jadi ini keluarga Riana atau ayah bayi yang Riana kandung

"Maaf sebelumnya apakah kamu keluarga pasien? Karena saya tidak bisa memberi sembarangan info tentang pasien saya pada orang asing"

Kini Haikal yang bingung dia harus bilang siapanya Riana sekarang keluarga bukan pacar pun bukan teman? Ya sebaiknya mengaku sebagai temannya saja

"Saya teman satu sekolahnya dok bisa dokter beri tau saya ada apa dengan Raina datang kemari"

"Hanya teman kenapa kamu ingin sekali mengetahui tentang Riana apa ada niat bu-" ucapan Fani terputus karena Haikal menjawabnya lebih dulu

"Engga dok gaada maksud yang buruk, saya cuma ingin tau dia hamil anak saya atau tidak"

Dan detik itu dokter Fani terkejud jadi Haikal ini orangnya, orang yang memlakukan itu hingga Raiana hamil tapi jika dilihat lihat Haikal terlihat seperti anak baik baik

"Lalu setelah tau apa kamu akan suru pacar kamu itu bunuh kandungannya?"ucap dokter Fani

"Tidak dok, saya ga sebajingan itu nyuru dia bunuh darah daging saya setelah menghancurkan hidupnya, lagi pula saya yang menjadi penyebab anak itu tumbuh di rahimnya" ucap Haikal

"Jika memang Riana hamil saya ingin mempersiapkan diri untuk bertanggung jawab dan merawat anak itu bersamanya"lanjut Haikal

Dokter Fani tersenyum ternyata Haikal memang anak yang baik walau perbuatan nya pada Riana tak baik, tapi anak ini mau bertanggung jawab dokter Fani pun merasa jika kejadian itu pasti ketidak sengajaan.

"Yaa Riana Arraninda hamil hasilnya positif saat tadi saya periksa, usia kandungannya baru 2 minggu sangat rentan akan keguguran dan kamu tau apa yang ia minta pada saya saat tau dirinya hamil?"

"Apa dok" ucap Haikal

"Dia meminta saya untuk melakukan aborsi pada kandungannya"ucapan dokter Fani membuat Haikal mengepalkan tangannya erat, ia sangat marah bisa bisanya Riana melakukan itu bahkan dia tak meminta saran atau bahkan memberi tau Haikal dulu tentang ini

"Lalu dokter turuti keinginannya?" Ucap Haikal nadanya pun sangat ketara ia sedang menahan amarahnya

"Tidak saya tidak mau melakukan itu, saya memberinya nasehat agar merundingkan dengan keluarganya dan kamu selaku ayah bayi yang dia kandung, namun nampaknya Raina acuh ia tetap pada pendiriannya ingin aborsi"

"Yang saya takutkan Riana nekat mengugurkannya dengan menggunakan obat obatan untuk mengugurkan kandungan, atau jamu jamu herbal lainnya jadi saya harapkan pada kamu Haikal agar kamu bisa mengubah pemikiran Riana dan membuatnya menyadari tindakannya salah jangan sampai dia menyesal nanti" lanjut dokter Fani

Haikal bernafas lega karena ternyata anaknya masih ada, ia kira tadi dokter Fani menyetujui keinginan Riana

"Tentu dok akan saya bicarakan pada Riana dan gaakan saya biarin dia lakuin hal gila itu, sebelumnya makasi sudah mau memberi tau saya dok, dan sudah mencegah Riana mengugurkan kandungannya terimakasih juga atas waktu yang dokter luangkan untuk saya maaf saya menganggu waktu dokter" ucap Haikal tak enak

KALANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang