HAIIIII👋
Apa kabar para readers kalana?
Semoga sehat-sehat selalu ya
Sebelum mulai baca tentunya wajib banged buat di vote dulu ya, dan jangan lupa ramein juga komennya
Okeyyyy
~~~~~
🌻HAPPY READING🌻
Lagi dan lagi perkataan Haikal membuat Riana makin gugup"Tenang aja aku mainnya lembut kok sayang"
Perkataan itu terngiang-ngiang di kepalanya, karena terlalu sibuk memikirkan perkataan Haikal kini Riana malah tak sadar bahwa Haikal sudah mulai merebahkan dirinya di ranjang
Saat tangan Haikal mulai mengelus pipinya di sana lah Riana baru mulai tersadar dari lamunannya dan refleks ia menepis tangan Haikal di pipinya
"Sayanggg kok tangan aku di tepis"
"I-itu hmm gapapa aku kaget aja"
"Kita langsung bobo ya, aku cuma bercanda kok ngomong kaya gitu, lagian aku tau kamu pasti capek kan. Apa lagi besok kita sekolah jadi kita bobo aja oke"ucap Haikal lalu mengecup singkat dahi dan bibi Riana
Mendengar perkataan Haikal membuat Riana lega, bagus lah kalau begitu jadi Riana bisa tenang malam ini
"Tapi gapapa? Tadi kamu keliatan pengen banget"
Riana mengumpat dalam hati, kenapa mulutnya ini malah berkata begitu, jika Haikal berubah pikiran dan benar melakukan itu bagaimana?
"Gapapa aku gak setega itu sayang, maksa kamu ngelakuin itu padahal kamu lagi capek. Udah bobo aja ya" Mendengar ucapan Haikal membuat Riana kembali lega
"Tapi aku mau peluk sama cium dari kamu ya sebagai gantinya" ucap Haikal
"Emm y-yaudah boleh" ucap Riana gugup
"Ciumnya di sini, sini, sini, sama disini" ucap Haikal sambil menunjuk dahi, pipi sebelah kanan, dan kiri lalu terakhir bibir
"Iya sini deketan" Ucap Riana dan Haikal pun menurut lalu Riana mulai menciumnya
Cup
Cup
Cup
Cup
"Emnhhh" lenguh Riana di ciuman terakhirnya
Saat akan menyudahi ciumannya di bibir Haikal. Suaminya itu malah melumat kuat bibirnya seolah tak mau melepas tautan mereka
"Emhh kalh"
Haikal tetap melanjutkannya bahkan kamar mereka penuh dengan suara kecupan bibir mereka
"Kallhhh emhh u-dah"
Ucap Riana saat pasokan oksigennya mulai berkurang, Haikal pun langsung menurut dan menyudahi ciumannya. Nafas keduanya terengah-engah mereka saling memandang satu sama lain
"Maaf sayang" ucap Haikal sambil tangannya terangkat menyentuh bibir Riana yang agak membengkak dan tentu saja karena ulahnya
Dielusnya bibir Riana "maaf ya sayang jadi bengkak"
Riana tersenyum lalu mengangguk
"Boleh aku tanya?" Ucap Riana
"Tanya aja sayang apapun tanya aja" ucap Haikal
KAMU SEDANG MEMBACA
KALANA [END]
Novela JuvenilRiana Arraninda gadis cantik dan berprestasi berumur 18 tahun yang begitu malang nasibnya ia selalu di abaikan mama dan papanya karena mereka lebih mementingkan pekerjaannya. Hal itu membuat Riana bertekad ingin membuat mama dan papanya bangga dan...