24🌻

1.2K 75 2
                                    

HOLLAAAAA

YUK SEBELUM LANJUT VOTE DAN RAMEIN KOMENNYA

READY? KAJJAAA

~~~~~~~


🌻HAPPY READING🌻

Setelah perdebatan tadi, kini di antara Haikal dan Riana malah semakin renggang. Keduanya memiliki ego yang sangat sangat besar, awalnya Haikal benar-benar ingin berbaikan pada Riana agar hubungan mereka segera membaik

Namun kali ini Haikal sudah lelah, ia ingin berhenti sebentar. Ia lelah terus terusan membujuk dan meminta maaf, namun Riana tetap saja keras kepala. Kadang ia berfikir mengapa selalu ia yang membujuk, apa kah Riana benar-benar tak merasa bersalah juga?

Padahal wajar Haikal salah paham kala itu melihat istrinya sendiri hanya berduaan di suatu ruangan denga lawan jenis, ditambah lagi posisi mereka begitu dekat apakah salah Haikal berpikir yang tidak-tidak. Apalagi saat itu posisi Riana dan Adit terbilang intim  Riana yang seolah memeluk dan Adit yang seperti akan mencium Riana. Oh ayo lah Haikal hanya cemburu

Ia tak suka miliknya di sentuh orang lain hanya itu. Makanya ia memukul adit habis-habisan kala itu, hingga tak memikirkan seseorang di sekitarnya dan dengan siapa ia berbicara. Karena memang karakter Haikal yang jika sudah marah maka semua kata kata menyakitkan akan ia keluarkan di tambah lagi masalah ini melibatkan orang yang ia cintai

Tentu ia akan marah besar. Tapi mengapa Riana tak paham juga? Wanita itu sangat keras kepala. Jadi sudah lah biarkan Haikal berhenti dulu ia hanya lelah. nanti ia akan kembali meyakinkan Riana agar mau memaafkannya

"Gue keluar bentar" ucap Haikal pada Riana yang masih setia duduk di sofa depan tv

Riana tak membalas namun kini matanya menatap punggung Haikal yang kian menjauh dan menghilang di balik pintu utama

"Mau kemana dia?" Gumam Riana

Memang aneh, tadi saat orangnya masih didekatnya ia tak bertanya. Sekarang saat Haikal sudah pergi baru ia bertanya. Huhh beginilah jika lebih menggunakan ego

Tapi entah mengapa setelah kepergian Haikal perasaan Riana seperti tak tenang. Di kepalanya terus bertanya tanya  kira-kira mau kemana Haikal pergi. Apa mungkin bertemu Jovan dan Naren? Entah lah, sebaiknya ia bertanya pada Jovan nanti

Sementara Haikal kini tengah berada di rumah Naren bersama Jovan. Benar firasat Riana bahwa suaminya tengah bersama sahabat-sahabatnya.

"Eh ada babang Haikal ganteng" ucap Naren berteriak dan berlari kearah Haikal yang ada di ambang pintu kamarnya lalu memeluknya erat

"Ck lepas monyett jijik banged sesek ni guee" kesal Haikal

"Ah kamu ga seru aku kan cuma peluk, mau ngambek ah" ucap Naren sok cute

Sementara Haikal tak memperdulikan itu, ia langsung saja menghampiri Jovan yang sedang bermain game di atas kasur Naren.

"Emang gak ada ahlak ya lo kal, tuan rumah di abaiin kit ati nih"

"Emang lo punya ahlak ren?" Tanya Haikal balik

"Y-ya minim sih t-tapi setidaknya lo balas pelukan gue tadi"

KALANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang