Lima tahun telah berlalu setelah runtuhnya kerajaan Yinghua. Sekarang kerajaan terbesar kedua jatuh pada jerajaan Taiyang yang berada di barat. Kedua kerajaan itu, Fenghuang dan Taiyang menjadi sekutu dan telah hidup dalam kedamaian selama beberapa tahun terakhir.
Salah satu Putri dari kerajaan Taiyang bahkan telah menikah dengan sang Putra Mahkota kerajaan Fenghuang. Putra Mahkota yang terkenal akan sikap arogan dan sombongnya itu telah naik tahta menjadi seorang Raja setelah Raja terdahulu meninggal dunia dan mempercayakan semua kekuasaan padanya.
"LINGHE!"
Linghe berbalik saat mendengar suara langkah kaki saling mengejar diiringi teriakan melengking di penjuru Istana. Itu adalah kakaknya yang hanya berbeda tiga tahun dengannya atau yang biasa dikenal sebagai pangeran Shuai. Ia pernah hampir naik tahta sebagai seorang Raja namun berhasil digulingkan oleh ibunya sendiri. Karena sejak awal, sebagai anak satu-satunya dari Permaisuri sah kerajaan Fenghuang, hanya Linghe yang di gadang-gadang menjadi Raja.
Ada juga Pangeran kedua yang biasa dipanggil Yibin. Dia tidak memiliki ambisi apapun untuk duduk di kursi kekuasaan itu, melelahkan dan memusingkan otak.
"Jangan berlari!" Pemuda lain yang berada di belakang Shuai dan Yibin terlihat mendengus kesal. Bagaimana tidak, mereka adalah seorang pangeran! Tapi, dilihat dari segi mana pun sifat mereka tidak mencerminkan anak bangsawan yang elegan dan penuh perhitungan dalam melakukan sesuatu.
"Baiklah gege," ucap mereka berdua serempak.
Pemuda itu mendelik kesal, "Gege? Kalian berdua bahkan lebih tua daripada aku!"
Linghe menggeleng pelan. Dari ketiga saudaranya, hanya pangeran keempat yang terlihat seperti seorang Pangeran. Sedangkan dua lainnya, sangat kekanakan dan tidak pernah serius.
"Ada apa?"
"Ayo ikut kami! Festival musim semi akan segera dimulai."
Sebagai si bungsu di antara mereka, Linghe pasrah saja saat tangannya ditarik Shuai dan Yibin.
"Xuning, Ayo!"
Walaupun terlihat tidak minat, tapi pemuda bernama Xuning atau pangeran keempat itu akhirnya mengikuti langkah mereka.
Dengan setengah berlari tentu saja gerak-gerik mereka akan mencuri perhatian warga istana. Para pengawal hanya akan tersenyum kecil melihat persaudaraan mereka. Di mana, Putra Mahkota atau yang sekarang telah menjadi Raja terkenal sangat dingin dan tidak kenal ampun. Namun ia akan menjadi seorang anak kucing jika bersama saudara-saudaranya.
Sedangkan para dayang mulai memekik tertahan melihat keindahan duniawi yang lewat di depan mereka sekarang.
Semuanya memiliki pesona tersendiri dan ketampanan di atas rata-rata.
Festival empat musim atau yang saat ini disebut sebagai festival musim semi adalah salah satu jenis festival yang terus diadakan setiap pergantian musim. Biasanya para warga akan mengadakan pesta kembang api dan melepas ribuan lentera pada malam hari, sedangkan pada siang hari mereka akan melakukan parade dengan ratusan perahu yang sudah dihias sebagus mungkin di Danau Caihong yang ada di negeri Fenghuang.
Ketika mereka tiba di Danau Caihong, kerumunan orang telah memenuhi tempat itu. Dan akan terus bertambah hingga larut malam. Saat orang-orang itu menyadari jika Raja dan para Pangeran mereka datang, tanpa diperintah, lautan orang itu terbelah begitu saja hingga menciptakan jalan bagi para bangsawan kerajaan.
Setelah memberi hormat, mereka akan menjaga jarak dengan sendirinya karena merasa canggung.
"Woaaaaaah, aku, aku, aku!" Yibin melompat-melompat sambil mengacungkan tangannya ke atas ketika mereka tiba di pinggiran danau yang telah dipenuhi warna-warni bunga. Sebenarnya dia hanya ingin naik perahu itu, namun karena terlalu excited, dia jadi lupa harus bicara apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDEMPTION || HEWEN VERSI
Fiksi PenggemarBetween Love, Betrayal and Redemption "Ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentang dunia, dan menarik diri dari dunia luar adalah pilihan terbaik." "Jika seseorang telah menjadi penguasa, delapan puluh persen hatinya tidak akan berguna." Mereka ad...