Pagi-pagi sekali mereka mulai bergerak. Saat matahari baru muncul dari balik cakrawala, jubah-jubah seputih salju itu sudah melesat lebih dulu.
"DINGIIIIIN!" teriak Shuai. Saat ini mereka sedang berhenti di sebuah sungai untuk mengisi persediaan air sekaligus mandi.
Fancheng mendengus kesal, ia berjalan sedikit ke hulu menjauh dari mereka untuk mengisi tempat airnya.
"Fancheng, Fancheng, kau sedang apa?"
"Menurutmu aku sedang ap ... APA YANG KAU LAKUKAN DI SITU!?"
Yibin mengerjap polos. Memang apa salahnya? Dia bahkan baru menginjakan kaki di sungai.
Fancheng menarik pemuda itu untuk keluar dari dalam air. Padahal niatnya menjauh dari mereka yang ada di bawah untuk mendapatkan air minum bersih tapi Yibin dengan seenak pantatnya datang dan berenang di atas sana.
"Kau, apa kau tidak liat aku sedang apa?!"
Yibin menunduk penuh rasa bersalah, "Maaf."
Shuai tertawa puas melihat Yibin yang seperti anak kucing disiram air panas lalu semakin menggoda adiknya itu dengan mencipratkan air ke wajahnya.
"Shuai gege, ayo kita lomba renang."
"Eh?" Shuai tercengang. Dia baru saja diajak Jialing lomba renang. Harus digaris bawahi, ini pertama kalinya Jialing berbicara lebih dulu pada Shuai! Jadi bagaimana dia tidak terkejut.
"Baiklah, karena ini sebuah lomba apa yang akan aku dapat kalau menang?"
Jialing terlihat berpikir. Sekarang dia tidak punya apa-apa yang pantas untuk dijadikan hadiah. Tapi dia punya banyak di Dragon Mountain.
"Terserah gege saja."
Shuai tersenyum lebar, "Bagaimana kalau seperti ini, jika aku menang, kau harus menikah denganku tapi kalau aku kalah aku akan menikahimu."
Tempat itu langsung hening seketika. Bukan hanya Jialing, semua orang yang ada di sana langsung menatapnya.
"Eh, ahaha aku hanya bercanda."
"Tch, konyol sekali," rutuk Xuning
"A-Ning."
Xuning mendelik kesal. Dia benar-benar risih! Saat melihat Huasen berdiri di sampingnya, Xuning bergeser beberapa langkah. Namun Huasen juga mengikuti hal itu.
"Apa?!"
"Aku belum bilang terimakasih untuk yang kemarin. Terimakasih."
"Hm."
Huasen tersenyum malu, "Itu pertama kali kau memanggilku gege, aku senang."
"Oh."
"Aku juga senang karena kau menyebutku sebagai milikmu."
Xuning berdecih, "Jangan merasa spesial, aku mengatakan itu hanya untuk menolongmu dan tentu saja terpaksa."
Wajah ceria Huasen berubah menjadi cemberut. Xuning benar-benar pintar mengacaukan suasana.
Xiaowen merasa wajahnya menjadi pegal karena sejak tadi tersenyum. Jika Riying di sini pasti akan semakin ramai.
Dia sudah selesai mandi dan tidak ingin berlama-lama di dalam sungai seperti mereka. Jadi Xiaowen kali ini hanya duduk diam di pinggir sungai sebagai penonton.
Sesekali Xiaowen akan melihat ke arah masuk hutan untuk melihat Linghe. Sejak tadi pemuda itu masuk ke dalam hutan seorang diri.
Hanya ketika melihat Linghe keluar dari dalam hutan barulah Xiaowen bisa merasa lebih tenang. Linghe berlari ke arah Xiaowen dengan wajah bahagia, di tangannya terdapat bermacam-macam buah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDEMPTION || HEWEN VERSI
FanfictionBetween Love, Betrayal and Redemption "Ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentang dunia, dan menarik diri dari dunia luar adalah pilihan terbaik." "Jika seseorang telah menjadi penguasa, delapan puluh persen hatinya tidak akan berguna." Mereka ad...