Xiaowen saat ini tidak ingin ke mana-mana termasuk Dragon Mountain. Dia hanya ingin ketenangan setelah beberapa hari terakhir terus terlibat dalam masalah Linghe. Bukannya dia tidak tulus dalam membantu! Sebagai sosok yang tertutup, terlalu lama bersosialisasi membuat energinya terkuras. Xiaowen hanya butuh ketenangan agar ia bisa pulih kembali.
Saat ini di Dragon Mountain sangat ramai dengan prajurit dan warga negeri Fenghuang yang mengikuti mereka. Setidaknya untuk beberapa hari mereka akan tetap di sana untuk menerima berbagai pembelajaran tentang strategi perang.
Sebenarnya, sejak dulu Xiaowen tidak menyukai segala sesuatu berbau perang. Meskipun seorang pangeran, tapi Xiaowen tidak dibesarkan untuk menyentuh pedang. Dia hanya ingin menjadi seorang tabib agar bisa menyembuhkan orang banyak.
"Pantas saja aku tidak menemukanmu di Dragon Mountain."
Meskipun saat ini dia benar-benar ingin sendiri, tapi melihat Linghe yang datang menemuinya sambil tersenyum memiliki efek tersendiri bagi Xiaowen.
"Kenapa gege ada di sini?"
Linghe mendelik, "Kau mengusirku?"
"Eh? Tidak-tidak! Aku pikir sebagai seorang Raja gege seharusnya ada di sana bersama mereka."
"Bukankah sekarang aku punya kehidupan lain selain menjadi seorang Raja? Lagipula aku lebih suka melihatmu daripada orang lain. Mereka membosankan."
Xiaowen berdecih sinis. Tangannya bergerak untuk mencubit perut berotot Linghe.
"Apa? Aku serius. Mereka tidak memiliki senyum semanis senyummu, aku merasa bebanku hilang hanya ketika melihat ... Pffttt."
Linghe tidak bisa untuk tidak tertawa melihat wajah memerah Xiaowen. Pemuda itu bahkan menutup telinganya dengan kedua tangan agar tidak mendengarkan kalimat-kalimat menggelikan Linghe.
"Ada apa? Kau harus mendengarku saat berbicara." Linghe terus menggoda Xiaowen dengan mencoba melepaskan tangan Xiaowen yang menyumbal telinganya. "Xiaowenku pemilik senyum terindah di sini. Bunga matahari itu bahkan sampai layu karena merasa malu melihatmu."
Xiaowen tidak tahan lagi. "Diamlah! Itu menggelikan!"
Linghe tertawa puas. Ia menarik tubuh Xiaowen agar duduk lebih dekat lagi dengannya. Memeluk tubuh pemuda itu dari samping dan menyimpan kepalanya di bahu Xiaowen. Raja yang terkenal gagah berani itu ternyata bisa bertingkah lembut!
"Aku benci saat kita berada dalam suasana serius. Bisakah kita terus seperti ini? Setidaknya sedikit lebih lama," ucap Linghe lirih
Xiaowen bisa mendengar itu. Bukan hanya Linghe, dia juga mengharapkan hal yang sama.
"Kenapa hanya sedikit lebih lama? Setelah ini, kita bahkan bisa melakukan hal seperti ini selama yang kita mau," balas Xiaowen menenangkan. Bukan hanya untuk menghibur Linghe, dia juga berkata seperti itu untuk menghibur dirinya sendiri.
Xiaowen tidak pernah percaya pada kata selamanya. Hal itu hanya sebuah ilusi, tidak ada yang benar-benar bisa mencapainya. Pada akhirnya kata selamanya itu akan melebur bersama waktu yang terus berlalu. Namun tidak ada salahnya berharap dan memberi kesempatan pada takdir yang mungkin saja kali ini akan berbaik hati.
"Xiao Zhai."
"Hm? kenapa gege memanggilku dengan nama itu?"
Linghe mengangkat kepalanya dan memicing ke arah Xiaowen, "Kenapa? Apa hanya Zijian yang boleh memanggilmu seperti itu?"
"Bukan! Zijian tidak pernah menyebut namaku, dia selalu memanggilku Gege."
"Ck, pasti kau sangat senang jika Zijian yang memanggilmu begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
REDEMPTION || HEWEN VERSI
Fiksi PenggemarBetween Love, Betrayal and Redemption "Ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentang dunia, dan menarik diri dari dunia luar adalah pilihan terbaik." "Jika seseorang telah menjadi penguasa, delapan puluh persen hatinya tidak akan berguna." Mereka ad...