Awal yang menyebalkan
Sampai nya di sekolah,mereka turun dari mobil dan berjalan di koridor.saat Eza dan zura asing mengobrol,tiba tiba pak Zaki memanggil Eza
"Eza"panggilnya di depan pintu ruang guru
Eza yg merasa namanya dipanggil langsung menuju pak Zaki
"Ada apa ya pak?"ucapnya sembari bersalaman.
"Data anak yg ikut seleksi udah ada?"tanya nya
"Ouh,ada kok pak,tapi cuma yg wajibnya aja.kalo yg campuran nya belum ada"ucapnya
"Gitu ya,,,susah juga sih nyari siswa yg bisa semua pelajaran ya"ucapnya
"Iya pak"balasnya
"Yaudah,nanti pulang sekolah datanya ke bapak in ya"ucapnya
"Baik pak"ucap Eza.
Pak Zaki masuk ke ruang guru,dan Eza pun kembali ke zura yg sedang duduk di bangku koridor.
"Yuk"ajaknya.
"Apa katanya?"tanya zura.
"Data siswa yg ikut lomba olimpiade nanti,yg lomba semua cabang belum ada"ucap Eza
"Lo aja kak,Lo kan pinter tuh"ucap zura.
"Muji atau ngeledek?"ucapnya karna zura seperti meledek dirinya
"Muji lah,Lo kan emang pinter"ucapnya
"Gue kan udh matematika Ra,masa harus gue lagi yg ikut cabang ini"ucapnya
"Ya gapapa,malah lebih bagus juga kan"ucap zura
"Lo juga harus ikut tapi"ucap Eza
"Lah,kenapa harus gue"ucap zura.
"Aza kan ikut cabang campuran ini,masa gue harus berdua Ama dia,gue masih merasa bersalah kalo Deket dia tuh."ucap Eza terang terangan.begitulah Eza,dia akan terang terangan mengenai dirinya,apalagi masalah percintaan nya sama orang yg benar benar dia percaya.zura contoh nya.eza menganggap seorang zura itu sebagai sahabat.kata orang orang ga akan mungkin diantara cewek dan cowok bersahabat,karna salah satunya pasti ada yg suka.tapi menurut Eza,prinsip dia itu teguh,kalo udah sahabat ya sahabat,ga bisa bawa perasaan.
"Gue ga bisa kak"ucap zura."lagian gue kan udah ikut kimia juga"lanjutnya
"Gue juga sama,plis lah kita saling bantu aja.itung itung buat banggain nama sekolah"ucap Eza
"Yaudah deh iya."ucap zura.
"Yes,thank ya"ucap Eza reflek memeluk zura.semua yg sedang berada di koridor pun terkejut dengan Eza yg memeluk zura,zura hanya bisa diam tak berkutik
"Sorry, reflek soalnya.kesenengan,hehe"ucap Eza
"Cie kak Eza,"ucap salah satu siswi yg lewat.
"Gue ke kelas dulu"ucap zura langsung lari dengan cepat.Aza sedang berada di ruang OSIS bersama rekan OSIS yg lainnya.sedang mendata siswa yg siap ikut seleksi nanti.
"Kak alin ikut matematika buat seleksi"ucap ana(Anggota OSIS kls 10)
Eza yg baru saja datang kaget ketika nama alin disebut oleh ana.
"A,,alin?"ucapnya bingung.
"Iya alin Safitri anak kls 10"ucap ana
"Ouh,,iya langsung data aja,pulang sekolah kasih ke saya"ucap Eza.
"Oke kak"ucap ana dan kembali ke tempat nya
Ingin rasanya aza mengapa,menanyakan kabar,dan mengobrol dengan Eza sekarang,namun semuanya ga mungkin juga kan.
"Lo ikut cabang campuran?"ucap Eza sembari membereskan data data yg sudah jadi.dan tanpa melihat aza
Aza bingung kak Eza nanya kesiapa,toh dia ga melihat aza sedikit pun.
"Ke gue kak?"tanya nya ragu
"Hmm"balasnya masih sibuk.
"Iya,gue ikut cabang campuran"jawab aja.walaupun cuma sekilas,rasanya sudah cukup buat aza.
"Belajar yg bener"ucap Eza lalu pergi dari ruangan.
"Za kak Eza kenapa sih sama Lo,kadang ramah, kadang galak,cuek gitu"ucap ana karna kesel dengan sikap kak Eza tadi.nanya tapi ga melihat orang yg dia tanya.
"gatau"balas aza.
"Eza tadi peluk zura tau di koridor"ucap Rian yg berada disitu
"Hah!bener?"ucap ana yg super kepo.
"Iya,katanya sih reflek gitu"ucap Rian
"Za Lo ga cemburu gitu?"tanya ana
"Nggak,ngapain juga."balasnya.
"Kirain Lo cemburu,Lo kan pernah Deket Ama kak Eza"ucap ana
"Nggak"balas aza malasAza tidak mau galau,ataupun sedih lagi,dia tekad kan dalam hatinya sekarang.
Seperti biasa pelajaran baru dimulai pagi ini,semua siswa berada di dalam kelas dan memerhatikan guru.
Eza yg sangat memerhatikan guru didepannya itu,terbuyarkan karna ponsel yg ada dikantong nya bergetar.
Ia merogoh ponselnya lalu melihat siapa yg menelponnya dengan Suara pelan,ternyata itu saudaranya,yaitu anak dari kakak mamahnya.bang Bio nama yg tertera dilayar ponsel nya.
"Hallo bang,kenapa?gue lagi dikelas nih"ucap Eza pelan.
"Gue ada dijakarta nih gue mampir kerumah Lo ya"ucapnya
"Iya,ngapain bilang segala sih.gue lagi disekolah nih,gue matiin."ucap Eza langsung mematikan sambungannya.
"Dasar bocah ga ada akhlak,baru juga mau bilang dirumah ada siapa,udah di matiin aja"ucap bio
KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain