Kita bukannya selesai,hanya saja
Sedang beristirahat sebentar.Pagi ini zura bersiap menuju coffe shop untuk bekerja,karna hari ini hari minggu.namun sebelumnya ia slalu menelpon Eza terlebih dahulu.
"Kenapa ga aktif ya,ga biasanya"gumam zura.Zura pun langsung menelpon Ica.
"Hallo kak Ica,kak Eza lagi bareng kak Ica ga?soalnya ditelpon ga diangkat angkat nih"ucap zura
"Katanya Eza belum pulang dari semalem.tapi ga tau deh sekarang pulang belum"ucap Ica
"Hah,belum pulang?emang nya kemana?"ucap zura yg tadinya duduk menjadi bangkit.
"Iya,gue juga sekarang mau kerumahnya nih.lo kesana juga ga?"ucap Ica
"Iya deh"ucap zura
"Yaudah ketemu disana ya"gumam Ica
"Iya kak"balasnya.
Zura pun langsung menuju rumah Eza dengan taksi yg ia pesan tadi."Gimana yah,apa kata polisinya?"tanya Jeje pada ayahnya yg baru saja sampai
"Mereka akan segera mencari aza"ucap ayahnya.
"Gitu yah"gumam Jeje.
"Tapi kita ga bisa diem disini dan nunggu kabar dari polisi itu yah"ucap Jeje.
"Kamu benar,kita cari aja.terakhir kamu telponan katanya aza dimana?"tanya ayahnya.
"Kemarin dia bilang lagi di taman sih,trus ga lama hujan deras"ucap Jeje.
"Kita kesana sekarang"ucap ayahnya.
"Mah,kita tunggu disini aja ya,"ucap saski
"Iya sayang"balas mmhnyaAyah dan Jeje menuju taman yg kemarin aza bilang,yaitu taman yg biasa aza tempati dan bermain disana.
Eza terbangun karna sinar matahari mengenai wajahnya.
"Udah pagi"gumamnya dan berusaha mengumpulkan nyawanya..
"Sakit juga ya,tidur nyender gini"ucap Eza.
Eza melihat aza yg masih tertidur dengan damai.ia membangunkannya perlahan.
"Zaaa"ucapnya
"Zaa,bangun udah pagi"ucap Eza.
Aza terbangun dan duduk.
"Udah pagi ya?"ucapnya masih dengan suara baru bangun tidur.
"Iya,kita jalan lagi yuk,cari jalan keluar"ucap Eza
"Iya kak"ucap aza berdiri.
"Kesana"ucap Eza sembari menunjuk arah jalannya.Mereka berjalan menelusuri pohon dan daun daun.untunglah mereka bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini,namun disana cuma ada pedesaan kecil.
"Kak kita dimana?"tanya aza bingung dengan tempat sekitarnya
"Gatau,tapi kayaknya pedesaan ga sih?soalnya penduduknya sedikit"ucap Eza
"Iya,trus gimana?"tanya aza.
"Kita tanya ke warga aja"ucap Eza .
"Yuk"ucap aza."Tan kak Eza ada?"tanya zura yg baru saja datang.
"Eza belum pulang dari kemaren Ra"ucap mmhnya Eza.
"Kemana ya?yaudah deh aku mau cari kak Eza Tan,aku pamit ya"ucap zura.
"Hati hati nak"ucap mmhnya Eza.Zura terus mencari keberadaan mobil Eza yg kemarin sempat mogok.ia terus menoleh ke kanan dan kiri,dan ia melihat mobil Eza di pinggir jalan itu.
"Pa pa berhenti disini aja nih uangnya"ucap zura lalu turun."Benerkan ini mobilnya,tapi dianya kemana?"gumam zura.
Ia melihat warung pinggir jalan itu,mungkin jika Eza kenapa Napa orang yg ada diwarung itu melihatnya.ia segera menghampiri tukang warung itu dan bertanya.
"Permisi pak,apa bapak liat orang yg mobilnya mogok waktu kemaren hujan?"tanya zura pada bapak warung itu.
"Ouhh anak SMA ya?"ucapnya
"Iya pak,itu teman saya"ucap zura
"Iya kemaren saya sempet liat dia mogok mobilnya disitu,trus dia keluar dan nolongin cewek yg berjalan sambil nangis gitu"ucap bapaknya
"Cewe jalan sambil nangis,ditengah hujan pak?"tanya zura
"Iya neng,trus habis itu mereka masuk mobil"ucapnya
"Trus pas hujan reda mereka keluar ga pak.tapi dimobilnya ga ada siapa siapa pak"ucap zura
"Nah abis itu si ceweknya keluar,keknya si mau pulang.dia jalan.ga lama kemudian anak SMA cowok nya pun ikut keluar dan membuntuti cewe yg tadi nangis.habis itu saya ga tau mereka kemananya"ucap bapaknya
"Gitu ya,mksh ya pak"ucap zura lalu pergi."Cewe?nangis?siapa ya?"gumam zura berfikir.ia masih terus melangkah da melihat lihat sekitarnya.ia menemukan kayu panjang yg tepatnya berada di samping tong sampah.ia mendekati kayu itu dan memegangnya.
"Kayu"gumamnya sembari berfikir.
"Apa jangan jangan kak Eza dipukul pake ni kayu"ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain