Hari ini Eza berpikir untuk rapat tim basket,karna akan diadakannya pertandingan persahabatan antar sekolah.
"Ca,tim kita cuma ada tiga yg serius.yg lainnya malah ga serius"ucap Eza
"Gimana kalo kita cari?"tanya Ica.
"Oke juga sih,tapi emang ada yg minat? ucap Eza
"Kita bilang aja ke pak Zaki,trus OSIS suruh promosiin.lo bareng aza aja yg carinya ke perkelas"ucap Ica
"Gabiaaanya otak Lo encer"ucap Eza lalu pergi gitu aja"Assalamualaikum pak?"ucap Eza
"Waalaikumsalam,ada apa Eza?"tanya pak Zaki
"Gini pak,pertandingan basket dua Minggu lagi.tapi tim kami kekurangan anggota pak,apa boleh saya mencari tim baru?"ucap Eza
"Emang Rendi,Aldi kenapa?"ucap pak Zaki.
"Rendi lagi keluar kota pak,katanya sih ada urusan keluarga selama dua Minggu ini,kalo Aldi ada.tapi dia udah jarang main lagi."ucap Eza
"Gimana kalo kita bikin tim baru ?"ucap pak Zaki
"Tadinya saya juga mau gitu pak"ucapnya.
"Yaudah,pulang sekolah anggota OSIS kumpul,dan bikin data baru buat ekstrakurikuler olahraga."ucapnya
"Baik pak,yaudah makasih pak,saya permisi dulu"ucap Eza
"Iya,"ucap pak ZakiBel masuk berbunyi semua siswa masuk ke kelas masing masing.
"Siapa yg bisa mengerjakan ini?"ucap Bu Erlin selaku guru matematika.Semua siswa terdiam,tapi tidak dengan eza.eza yg sedang menghitung.agar dirinya bisa mengerjakan soal itu di depan.akhirnya bisa selesai.
"Saya Bu"Eza mengacungkan tangannya.
"Eza.silahkan kedepan"ucap Bu Erlin.Eza menuliskan jawabannya di papan tulis.
"Dua x sama dengan min enam,x sama dengan min tiga"gumam Eza.
"Udah Bu"ucap Eza
"Oke,,,jawabannya benar.kita lanjut soal berikutnya,dan jangan sampai Eza lagi yg mengerjakan,yang lainnya mana nih?"ucap Bu erlin.Eza memang pintar dalam hal pelajaran.sepertinya dia bisa semua hal.
"Za nanti ajarin gue ya?"teriak Rani
"Urusin dulu tuh muka Lo,pake make up tebel banget.mana ada Eza mau ngajarin Lo"teriak Heru.
"Yaaaa"teriak semua orang didalam kelas menertawakan Rani.
Rani memang sudah lama naksir sama Eza,namun Eza tidak sedikitpun menggubrisnya."Za gimana Lo Ama kak Eza?"tanya Rania.
"Gimana apanya?"ucap aza yg masih berusaha mengerjakan soal yg belum selesai.
"Yaa,,makin Deket kan,iya kan?"ucap Rania semakin kepo
"Udah deh,mending bantuin gue buat selesain soal ini"ucapnya sambil menyodorkan buku fisika.
"Lo aja ga bisa,apalagi gue za"ucap Rania pasrah."Aza ada?"tanya Eza pada salah satu teman sekelas aza yg berada di bangku luar.
"Ada kak didalem"ucapnya
"Boleh panggilin?"ucap Eza
"Boleh,bentar ya kak"ucapnya.
Eza mengangguk.
"Za Lo dipanggil kak Eza tuh diluar"ucap temannya
"Kak Eza?"ucap aza
"Iya"
Aza langsung menuju keluar kelas,dan ternyata benar Eza sedang menunggunya.
"Apa ya kak?"tanya aza
"Pulang sekolah kumpul.jangan pulang dulu"ucap Eza.
"Emang mau ngapain kak?apa ada data yang kurang?"tanya aza.
"Bukan,kita bakal bahas tim basket sekolah"ucap Eza
"Ouh, gitu."ucap aza
"Yaudah gue,duluan"ucap Eza.Langkah kaki Eza entah kenapa ingin sekali ketaman sekolah rasanya sudah lama ia tidak ketaman.
"Sepi ya,sekarang"gumam Eza
"Iya,karna gue usirin orang orang"ucap seseorang yg berada dibelakang pohon dekat bangku taman.
"Lo siapa?kenapa pada diusir?"tanya Eza pada cewek itu.
Cewek itu menghampiri Eza
"Karna gue suka menyendiri"ucapnya lalu pergi gitu aja.
"Heh,Lo siapa si?"ucap Eza
"Nikmatin aja kesendirian Lo kak,gue tau Lo butuh tempat menyendiri"teriaknyaBenar juga,Eza ketaman ingin menyendiri.terasa tenang dan damai.Jika berada ditempat yg sunyi.itu menurut Eza.
Bel pulang kini berbunyi,aza menuju ruang OSIS untuk rapat.
"Dek Lo ga pulang?"ucap saski
"Gue ada rapat kak,duluan aja"ucap aza
"Lo pulang Ama siapa dong?"tanya Jeje."Sama gue,"ucap Eza tiba tiba menghampiri mereka bertiga.
"Yaudah,jagain adek gue ya za"ucap saski .Semua anggota OSIS kini sudah kumpul semua
"Minggu depan sekolah kita bakal tanding basket,dan tim basket kami kekurangan pemain.besok kita bakal ngedata siapa aja yg mau masuk tim basket kami."ucap Eza
"Tim kami kurang lebih 5 orang baru yg bersedia ikut"ucap Ica
"Besok semuanya bergerak mencari siswa yg bersedia masuk tim basket sekolah"ucap Eza
"Oke"ucap anggota OSIS
"Udah gitu aja,nanti dikabarin lagi digrup.sekarang bisa pulang"ucap EzaSemuanya pulang.
"Za gue duluan ya"ucap Ica
"Sipp,main gak nih kerumah?"ucap Eza
"Siap nanti malem gue kerumah"ucap Ica.
"Oke""Ayok,gue anter"ucap Eza
"Iya"ucap aza,sembari naikSampai nya dirumah aza
"Mksh kak"ucap aza
"Hmm,gue duluan"ucapnya lalu pergi.Kini hari menjelang malam,Eza yg sedang main ponselnya tiba tiba ada yg mengetuk pintu kamarnya.
"Siapa?"teriak Eza
"Gue Ica"teriak nya
"Masuk"
Ica masuk.dan duduk di sofa kamar Eza
"Gue nginep disini za"ucap Ica
"Emang kemana rumah Lo?"tanya Eza
"Ada,dirumah gue sendian,takut gue"ucap Ica dengan muka melas.
"Yaudah"Kini Eza dan Ica sedang asik bermain PS.sampai mereka lupa bahwa ini sudah larut malam,tepatnya pukul 00.15.
"Gue tidur duluan ca"ucap Eza sembari bangkit dari duduknya dan menuju kasur
"Iya,gue tidur disofa aja"ucap Ica
"Seterah Lo deh"Keduanya terlelap.eza dan Ica sering kali menginap satu sama lain.keduanya saling mengerti,itu yg membuat persahabatan nya langgeng.
####
Pagi tiba,rasanya sangat cepat.
Eza dan Ica sedang berada diperjalanan menuju sekolah.keduanya memakai motor masing masing.Sampainya disekolah,mereka memparkirkan motornya.
Dan berjalan menuju kelas.
"Ca,gue kemarin kan ke taman,trus disana ada cewek yg tiba tiba nongol.mukanya asing sih,keknya anak kls 10."ucap Eza
"Emang kenapa?"ucap Ica bingung
"Yaa,ga tau deh"ucap Eza bingung juga.
Eza dan Ica berjalan di koridor,tapi ada Suara terik teriak.dan ternyata di depan kelas 11 ada Dinda yg sedang membentak bentak,sepertinya sedang membuly orang.
"Heh,cupu.bisa bisanya Lo masih sekolah disini?orang cupu kayak Lo gapantes sekolah disini"ucap Dinda.Dinda anak kelas 12 yg sok cantik dan menghujat orang seenaknya.dia memiliki geng,Abel dan vio.
"Sini Lo,mana duit"ucapnya mempalak anak kls 10 itu.
"Ngg,nggak ada kak"ucap anak kls 10 itu merasa ketakutan
"Bohong lo"ucap Dinda sampai mendorong anak itu.unrung nya aza cepat datang dan menolong anak itu.
"Ria,,Lo GPP kan?"tanya aza pada anak itu,iya nama nya ria.anak kls 10.
"GPP za,mksh ya"ucap ria sembari membenarkan kacamatanya.
"Kak seharusnya kk ga gitu sama junior"ucap aza tegas
"Emang kenapa,dia pantes kok digituin"ucap Dinda
"Dia sama kayak kita,sama sama bayar sekolah disini"ucap aza tegas
"Heh!!Lo siapa?berani beraninya Lo ngomong gitu ke gue!!"ucap Dinda
"Gue aza,disekolah juga ada peraturan jangan saling membuly.kk ga bisa baca?liat tuh Mading"ucap aza.
"Udah yuk,pergi dari sini"ajak aza pada ria.
"Heh!!rasain nih"Dinda hendak menampar aza.
Tapi satu tangan tiba tiba mencengkal nya.
"Heh!!jangan main kasar dong"ucap seorang cewek.
"Siapa Lo,?seterah gue dong"ucap Dinda
"Gaperlu tau siapa gue.kita sama rata disini.ga ada yg dibeda bedain.dia cupu?itu terserah dia mau berpenampilan gimana,sirik bilang"ucap cewek itu dengan beraninya.
"Siapa juga yg sirik gue cuma gak mau sekolah kita ada yg cupu"ucap Dinda
"Emang knp kalo cupu?,dia cupu tapi berprestasi.emang Lo,cantik doang,otak bego"ucap cewek itu.Disebrang sana ada Eza dan Ica yang sedang memperhatikan perdebatan itu.
"Za,gila tuh cewek berani banget Ama dinda.baru kali ini gue liat"ucap Ica terkagum dengan keberanian cewek itu.
"Itu kek cewek yg gue pernah bilang deh.yg ditaman itu"ucap Eza
"Dia?keren juga dia."ucap Ica."Lo bawa dia ke kelasnya"ucap cewek itu pada aza
"Iya"ucap aza.dan langsung membawa ria ke kelasnya."Lo berani beraninya sama gue"ucap Dinda
"Berani lah.kk kelas kayak Lo emang harus di hadepin biar kapok"ucap cewek itu.
"Wahh,ni anak cari mati"ucap Abel.
"Rasain nih"Dinda hendak menampar cewek itu namun tangannya sudah terlebih dahulu dihalangi oleh tangan seseorang.
"Jangan main kasar"ucap Eza.
"Eza..."ucap Dinda sedikit takut
"Jangan main kasar"ucap Eza sekali lagi,dan menurunkan tangan Dinda
"Dia yg songong sama gue"ucap Dinda menuduh cewek itu.
"Heh,Lo kali yg buly cewek tadi"ucap cewek itu kesal.beraninya dia menuduhnya,jelas jelas dia yg membuly dan memulai semuanya.
"Awas aja.lo"ucap Dinda dan pergi gitu aja"Mksh,tapi gue gabutuh"ucap cewek itu langsung pergi.
"Wah gila tuh cewek,masih mending ditolongin kalo nggak bisa merah tuh pipi kena tamparan si Dinda"ucap Ica baru saja datang.
"Udah,biarin"ucap Eza

KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain