Rean telah nunggu aza sekarang untuk ke sekolah bareng.
"Yuk berangkatt"ucap aza dengan semangat 45 nya.
"Oke,nih pake helm dulu biar aman tuan putri"ucap rean.sekarang rean makin terang terangan ya?.
Rean memakaikan helm nya pada aza.
"Yuk"ucap rean setelah selesai
Aza pun naik dijok motornya.reang langsung melajukan motornya.
Dalam perjalanan aza sama sekali tidak berpegangan pada rean.
"Pegangan aja ntar jatoh Loh"ucap rean.
"Gapapa,ga bakal jatoh kok"seru aza
"Kalo gue pegangan,ntar kalo kak Eza liat bisa sakit hati dia,"gumam batin aza
"Eh lupa gue kan harus lupain dia, gimana sih"lanjut nya,
Aza mulai berpegangan pada jaket rean,itu membuat rean senang.Sampai nya disekolah,keduanya menelusuri koridor dengan mengobrol asik,namun aza tak sengaja melihat Eza dan zura sedang berbincang di depan kelas zura.
Aza bingung kenapa muka zura seperti panik.
"Kenapa dia?kek panik gitu ga sih"tanya rean yg kini juga sedang memperhatikan Eza dan zura disana.
"Gatau,yuk"ucap aza lalu kembali berjalan.
Disusul dengan rean dari belakang.
"Gue ga mau ya Lo pulang sendiri lagi malem malem kek dulu,kan gue udah ngomong kalo pulang malem trus ga ada taksi ataupun kendaraan lain telpon gue Ra,gue yg anterin Lo"ucap Eza sedikit marah karna kemaren malam hampir saja zura dirampok
"Gue ga mau repotin Lo kak"jawab zura
"Gue marah"ucap Eza lalu pergi
"Kak,tapi—"ucap zura tidak melanjutkan ucapannya
"Aneh banget sih,pagi pagi gini udah marah marah"gumam zura lalu masuk ke kelasnya.Siswa SMA Garuda semuanya kumpul di aula sekolah,karna ada pengumuman hasil seleksi.
"Selamat pagi anak anak"ucap pak Zaki
"Pagi pak"Sorek semuanya
"Disini bapak akan menyebutkan nama nama yg lolos dalam seleksi kemaren.siapa aja namanya?kita dengarkan baik baik"ucapnya
"Baik pak"ucap siswa
"Dari cabang fisika ada Rendi dari kelas 12,cabang kimia ada azzura skornicki dari kelas 11,cabang matematika ada Eza"seru pak Zaki."Lanjut ya,dari olimpiade campuran ada 3 orang yg kepilih,namun kita mengambil dua orang untuk cadangan,3 orang yg kepilih itu adalah,Eza aza dan zura.dan yg cadangannya ada rean,dan Emyr.
Jadi nama nama yg saya sebutkan tadi mohon persiapannya ya"ucap pak Zaki.
"Iya pak"sorak semuanya.
"Kalian bisa ke kelas masing masing lagi"ucap pak Zaki.Kini Eza sibuk diruang OSIS untuk mempersiapkan perlombaan yg akan dilaksanakan dua hari lagi.
Namun ia ingat bahwa sekarang hari ulang tahun nya zura,untung saja ia sudah membelikan kado untuk zura.ponsel Eza berbunyi,namun Eza tidak mendengarnya karna telah sibuk membereskan berkas berkas di sebelah sana.
"Kak Eza handphone nya bunyi,ada yg telpon kali"ucap Rina
Eza berjalan ke tempat ia simpan ponselnya dan langsung mengangkat nya.
"Hallo bang,ada apa?"tanya Eza
"Nanti bilangin,gue ga pulang dulu malem ini.soalnya besok ada study tour dikampus "ucap bio
"Ouhh iya,"balas Eza
"Yaudah gitu aja"ucapnya lalu mematikan sambungannya."Baru juga mau minta tolong"gumam Eza lalu membereskan berkas berkas lagi.
"Ra,nihh buat Lo kado dari gue selamat ulang tahun ya"ucap emyr memberikan kado itu.
"Duhh,gausah repot repot sih"ucap zura tak enak
"Gapapa,nih"ucap emyr
"Thank ya kak,gue duluan"ucap zura lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari emyr."Duhh,makin susah kan buat ngehindarnya"gumam zura setelah membuka kado dari emyr itu.
"Heyy!!"ucap Eza baru saja datang dan mengagetkan zura.hingga kado yg ia pegang pun terjatuh.
"Apa ini?"tanya Eza sembari jongkok untuk mengambil barang itu.
"Kado?dari siapa,ini kalung yg harganya mahal itu kan?"tanya Eza
"Iya,dari kak emyr"ucap zura
"Ouhh,emyr.nih"ucap Eza memberinya pada zura.
Tanpa zura jawab,Eza sudah tau jika emyr menyukai zura.ia lalu pergi.bukan maksud cemburu,namun ia ingin prank zura."Kak Eza kenapa ya?"gumam zura bingung.
"Kenapa Lo ca?murung gitu"ucap Eza lalu duduk di sebelah Ica yg sedang murung itu.
"Saski marah sama gue"ucapnya
"Marah?kok bisa?"tanya Eza
"Gara gara dia liat gue boncengan sama ana kemaren malem"ucap Ica
"Ana?kelas 12 itu?"tanya Eza
"Iya"balasnya
"Emang Lo boncengan abis kemana?kok bisa bareng?"tanya Eza
"Gue nolongin dia doang,karna dia mau dirampok"ucap Ica
"Gitu,gue ga ngerti pemikiran cewek gimana deh,"ucap Eza
"Lo,,jadiin zura pelampiasan?"tanya Ica membuat Eza menoleh kearahnya.
"Mksd Lo?"ucap Eza dengan menatap Ica tajam.
"Ma maksud gue,Lo kan ga boleh Deket lagi sama aza,trus sekarang kek Deket banget sama zura."ucap Ica
"Gue tau,mungkin hampir semua orang menyangka gitu,tapi aslinya ga sama sekali ca,dia baik banget."ucap Eza
"Lo,,,gak jatuh cinta kan sama dia?"tanya Ica.
"Ya nggak lah,gue anggep dia itu sama kayak Lo,sahabat.gue emang ga tau kedepannya bakal gimana,tapi tekad gue,gue ga bakal bisa jatuh cinta sama orang yg udah gue anggap sahabat gue.karna sahabat itu susah dicarinya"ucap Eza menjelaskan.
"Gue setuju,tapi Lo ga dendam juga kan sama aza?"tanya Ica.
"Nggak,gue liat liat dia udah jauh lebih bahagia ya sekarang,liat tuh"ucap Eza kebetulan matanya melihat di bangku taman sekolah ada aza dan rean yg sedang tertawa bahagia bersama.
Ica menoleh kearah yg ditunjuk Eza
"Gue seneng bisa liat dia ketawa lepas gitu,gue juga belum inget apapun dari masa lalu gue gimana,Lo bisa ceritain?gue lagi pengen flashback"ucap Eza.
"Gini,Lo itu sama dia dua insan yg ga bisa dipisahkan,kalian pacaran,semuanya masih baik baik aja sebelum kecelakaan adik Lo itu,namun setelah itu semuanya berubah drastis,sampe Lo kecelakaan dan amnesia gini,Lo ga tau kan gimana hancur nya aza waktu itu?"ucap Ica
Eza menggeleng"gimana?"tanya nya.
"Dia emang masih SMP,namun pemikiran dia dalam menghadapi masalah itu seperti orang dewasa za,setiap gue liat dia bawaannya pengen nangis aja.dia hampir bunuh diri nya saat semuanya terbongkar,untung aja gue ada ditempat itu jadi gue tolongin dia."ucap Ica
"Semuanya karna keluarga gue"ucap Eza
"Bukan za tapi keegoisan ayah Lo"ucap Ica spontan
Eza menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain