keliling kota

327 42 22
                                    

"Semacam teman,tapi ini terlalu dekat"

Selesai pertandingan Eza memutuskan untuk pulang.dengan cepat ia membereskan tasnya lalu pergi dari lapangan.ia menuju parkiran lalu menaiki motornya dan melaju cepat.aza yang melihat Eza dengan terburu buru itu merasa aneh,Eza hanya melewati aza tidak menyapa sekalipun begitu pun kepada zura yang berada disamping aza.
"Ra,kak Eza kenapa?kek lagi sebel gitu ya?"tanya aza pada zura
"Kek nya iya deh,tapi gatau kenapa mana lewat lewat aja lagi gak nyapa"ucap zura
"Aneh"gumam aza
"Nanti gue samperin deh ke rumahnya"ucap zura.

Eza sampai dirumah,ia masuk ke kamarnya dan membersihkan diri.selesai mandi ia menuju ruang tv .
"eh bang,kapan pulang Lo?"tanya Eza
"Baru aja"balas bio yang sedang menonton tv
Eza duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.satu notifikasi masuk di WhatsApp.

Aza
Kak besok rapat jadi?

Eza membaca,ia segera membalasnya
Eza
Jadi,siapin anggota nya.
Aza
Okey,Lo fine fine aja kan kak?
Eza
Fine kok.
Aza
Oke kalo gitu
Eza
Lo dimana?mkn diluar
Ayok,mau ga?
Aza
Rumah,ayok.
Eza
Gue otw rumah Lo.

Aza segera bersiap untuk makan di luar,ia menuju ruang keluarga dimana disana ada mamanya.
"Mah aku mau keluar dulu,jam 9 aku pulang"ucap aza
"Iya,hati hati"balas mamanya.
Aza keluar dan menunggu Eza di depan gerbang rumahnya.tak lama Eza datang.
"Lama nunggu?"tanya Eza
"Nggak kok"balas nya
Keduanya melaju tanpa tujuan,masih mikir lebih tepatnya.
"Mau makan apa?"tanya Eza
"Mau batagor enak kali ya"ucap aza
"Batagor?"tanya Eza
"Iya,di langganan kita aja kak"ucap aza
Eza terdiam sejenak kala mendengar ucapan aza tadi.'langganan kita'dia masih ingat betul dimana sebelumnya mereka sering makan batagor bareng.
"Okey"balas Eza kemudian.

Sampainya di tempat batagor langganannya Eza memesan dua porsi lalu kembali duduk.
"Lo ga capek?"tanya aza
"Capek kenapa?"tanya eza
"Ya dari Bandung kejakarta terus tanding basket,trus makan diluar"ucap aza
"Nggak,gue liat liat Lo makin Deket ya sama rean"ucap Eza
"Nggak perasaan,biasa aja."gumam aza
Batagor sudah siap mereka segera memakannya.

"Masih jam 8 keliling kota mau ga?"tanya Eza setelah batagor mereka habis.
"Mau ayok"balas aza semangat.
"Beneran mau?"tanya sekali lagi
"Bener,ayok kak"ucap aza lebih dahulu menghampiri motor.
Eza tersenyum melihat aza yang terlihat bahagia malam ini.

Malam ini udara begitu sejuk,angin malam membuat aza sedikit dingin jika terus terusan naik motor dengan memakai kaos pendek.eza melihatnya dari kaca spion bahwa aza sedang kedinginan.lalu Eza memberhentikan motornya.
"Kenapa berhenti kak?"tanya aza
"Dingin kan?pake nih"ucap Eza sembari memakaikan jaket miliknya di punggung aza.
"Eh padahal gapapa"ucap aza
"Nanti sakit"balas Eza lalu kembali naik dan menjalankan mesin motornya.

Keduanya melanjutkan motoran lagi.samoai keduanya sampai disebuah taman yang ramai,banyak orang orang disana yang berpacaran.
"Rame banget ya,waktu itu sepi"gumam Aza
"Iya,padahal dulu itu tempat ini sepi banget"balas Eza
"Beli itu yok"tunjuk Eza pada gerobak permen kapas.
"Yuk"balas Aza
Keduanya menghampiri tukang permen kapas.
"Bang dua ya,nih uangnya"ucap Eza memberikan lembaran seratus ribu.
"Oke dek,tapi kembaliannya belom ada"ucap bapak itu.
"Ambil aja,buat bapak"balas Eza
"Makasih ya dek"ucap bapaknya
Eza mengangguk merespon ucapan bapak itu.
"Nih"Eza memberikan permen kapas itu pada aza
"Makasih,dah lama ga makan permen kapas "gumam aza sembari melahap permen kapas itu.
"Terakhir kapan?"tanya Eza
"Pas bareng Lo kak.inget ga,pas pasar malem"ucap aza
"Ouh,iya inget.berarti baru gue doang yg bawa Lo makan permen kapas?"tanya Eza
"Iya"balasnya dengan cepat.
"Rean ga marah kita jalan?"tanya Eza serius
"Marah?ngapain marah?
"Dia nembak Lo kan?"tanya Eza
"Ouh,iya."jawab aza sembari tersenyum kecil.
"Lo terima?"tanya Eza
"Hmm iya lah,lagian kurang apa sih rean, ganteng,pinter basket,cool,semuanya ada di dia lah"ucapnya memanas Manas Eza
"Ouh"gumam Eza
"Boong kak,percaya amat sih,lucu muka Lo haha"ucap aza tertawa.
"Lo bohong?"tanyanya
"Hahaha,sorry"tawa aza.
"Gue udah serius ya,saranin nih"ucap Eza lalu mengelitiki aza.
"Eh kak ampun kan,geli udah udah"ucap aza terus menghindar dari Eza.
"Pulang yuk,dah malem"ucap Eza
"Yuk"balas nya

Setelah sampai di depan gerbang rumah aza,ia memberikan helm nya.
"Langsung tidur,Jan begadang,Jan main hp sampe malem,trus Jan lupa bangun pagi solat subuh,ngerti ga hm?"ucap Eza seperti mamanya aza.
"Ini kak Eza kerasukan mama ya? cerewet kayak mama"ucap aza
"Ngerti?"ucap Eza serius.
"Iya iya kak ngerti kok,udah sana"ucap aza
"Ngusir?"tanya Eza
"Bukan gitu ih"gumam aza
"Besok gue jemput kita berangkat bareng boleh?"tanya Eza
"Kak,aku seneng kak Eza balik kek gini,seneng banget.tapi aku harap bukan aku aja yang berharap sama kamu kak.mungkin ga semestinya aku ngomong gini langsung jadinya kek cewe murahan ya.tapi aku ngerti kok kak Eza masih sayang banget sama kak alin"ucap aza mengungkapkan unek uneknya.
Eza terdiam saat aza mengatakan kalimat tadi.
"Gue harap Lo bisa tetep kek gini,gue suka Lo yang ngomong apa adanya tentang perasaan lo.tentang alin,gue emang sayang sama dia,tapi berjalannya waktu sayang itu hanya sebatas sahabat dekat,beda lagi kalo gue di Deket lo.beda rasanya.gue harap Lo ngerti ucapan gue dan kasih gue kesempatan buat perjuangin Lo lagi"ucap Eza
Aza yang sedari tadi hanya menundukkan kepala,mencerna ucapan demi ucapan yang Eza keluarkan kini air matanya mengalir dan tidak bisa ia tahan.
"Nangis?gue ,,,buat Lo sedih ya?maaf"ucap Eza.
Aza menatap Eza dan menghapus air mata nya.
Aza menggelengkan kepalanya"nggak"ucapnya
"Sini"ucap Eza melebarkan kedua tangannya untuk aza masuk dan dipeluk.
Aza membalas pelukan itu,pelukan yang selama ini di rindu.
"Udah Jan nangis,nanti tambah cantik"goda Eza
"Ih"seru aja memukul dada Eza dan melepaskan pelukan mereka.
"Udah sana masuk,tidur besok bangun pagi"ucap Eza
"Kalo kesiangan?"tanya aza
"Nanti gue telpon buat bangunin"ucap Eza
"Bener?"seru aza
"Bener aza"ucap Eza
"Yaudah,aku masuk ya?"ucap aza
"eh Salim dulu"ucap Eza mengulurkan tangannya
"Ih gamau"ucap aza lalu Langsung masuk.
Eza hanya menggeleng kepala aneh aja tingkah aza.

Eza menyalakan mesin motornya dan melaju cepat untuk menuju rumah.

EZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang