Hari ini Eza dan Ica segera menuju sekolah.keduanya menaiki motor masing masing dan beriringan.
Saat melaju,matanya melihat cewek tadi malam,dan Eza pun berhenti dipinggir jalan sebelah coffe shop.
"Ca itu anak sekolah kita kan?"tanya Eza sembari menunjuk anak itu.
Cewek itu sedang bekerja disebuah coffe shop.
"Keknya dia kerja deh"ucap Ica
"Ini kan waktunya sekolah,kenapa masih kerja?"ucap Eza semakin penasaran.
"Ya mungkin setelah itu dia berangkat ke sekolah"ucap ica
"Eh,bentar deh.itu bukannya aza ya?"tanya Eza yg melihat aza sedang ada disana bersama jefan.
"Iya sama jefan tuh.mau kesana?"tanya Ica
"Gausah kita kesekolah aja,ada hal yg harus gue urus sekarang.masalah tim basket.yuk"ajak Eza dan menyalakan kembali motornya,lalu pergi menuju sekolah."Lo yg kemaren bukan?"aza menghampiri cewek itu
"Iya,Lo yg nolongin ria itu kan?"tanya cewek itu
"Iya,Lo kenal ria juga"tanya za
"Dia satu kelas bareng gue,10 IPA 2"ucap cewek itu.
"Lo,,,kerja disini?"ucap aza,karna melihat cewek itu memakai seragam pegawai situ.
"Iya,gue kerja disini"ucap cewek itu.
"Ouhh,,sepagi ini?"tanya aza.
"Dari subuh sih,lebih tepatnya,jam tujuh gue kesekolah,pulangnya gue kesini sampe coffe shop ini tutup"perjelas cewek itu.
"Wow,trus jadwal belajar Lo?"tanya jefan
"Disaat ini lagi sepi"ucap cewek itu.
"Pekerja keras ya,salut gue.enak juga coffe buatan Lo,belajar dari mana?"ucap aza
"Keknya sih,udah turunan keluarga gue bisa bikin coffe itu"ucapnya
"Ouhh,udh jam 7 kurang nih mau sekalian bareng?kak Jeje bawa mobil soalnya"ucap aza
"Gausah deh,gue bisa jalan nanti kalian duluan aja"ucap cewek itu.
"Gitu ya,yaudah Kita duluan ya"ucap Jeje.Aza dan jefan mengendarai mobilnya,dan menuju sekolah.dalam perjalanan mereka sangat kagum dengan kerja keras cewek tadi
"Dia siapa namanya?"ucap Jeje
"Gue lupa tanya tadi"jawab aza
"Baru kali ini gue liar sepekerja keras itu cewek,kan biasanya cewek cewek itu males,rebahan Mulu,pacaran mulu.ga ada tuh yg kek dia."ucap Jeje
"Ga semuanya ya"kesal aza,itu seperti menyamaratakan cewek cewek,padahal ga semua cewek males kok.
"Iya"pasrah Jeje karna aza mulai kesel.Eza yg baru saja datang harus cepat menyelesaikan tugas dari pak Zaki,yaitu mencari tim baru.
"Di,Lo mau masuk tim basket kita lagi ga?"tanya Eza pada Aldi yg sedang duduk di depan kelasnya
"Iya gue masuk"ucap Aldi
"Yg serius ya,ini untuk pertandingan Minggu depan soalnya"ucap Eza.
"Iya gue serius"ucap Aldi
"Yaudah"ucap Eza langsung pergi"Kak Eza,gimana udah di pasang dimading pengumuman pencarian tim basket baru?"tanya aza yg baru saja sampai.
"Udah,telat lo."ucap eza
"Sorry kak,gue kesiangan"ucap aza beralasan
"Kesiangan atau ke coffe shop dulu?"nyindir Eza dengan memalingkan mukanya
"Kak Eza tau gue disitu?"tanya aza kaget
"Tau gue"ucapnya lalu pergi dan menarik Ica.
"Jangan tarik tarik napa za"ucap Ica seperti kesusahan untuk melepas tarikan Eza.####
Eza sedang memasangkan pengumuman pencarian tim basket di Mading kelas 10,tadi baru kelas 12 dan kelas 11.
"Selesai juga ya ca"ucap Eza pada Ica
"Iya,capek gue nih bayarin es teh dong za"ucap Ica sembari duduk di kursi.
"Enak aja,baru juga segini udah ngeluh dasar!!"ucap Eza"Lo pada lagi nyari tim basket kak?"ucap cewek itu setelah membaca pengumuman nya
Eza dan Ica menoleh kearah suara
"Iya"ucap Ica
"Kekurangan?"ucapnya
"Iya"ucap Ica lagi dengan semangat.
Eza hanya bingung,Ica begitu semangat menjawab pertanyaan dari cewek itu, padahal kemaren kemaren pas diceritain Eza dia kesel Ama ini cewek kenapa sekarang malah semangat 45 untuk menjawab pertanyaannya.kalo diliat saski bisa gawat tuh.
"Kalo gabisa,gausah tanya tanya"ucap Eza
"Bisa!siapa bilang gue gabisa basket!"ucapnya
"Paling cuma mau tenar"ucap Eza ketus
"Ga gitu ya,gue ikut deh.kasian juga kekurangan Anggota"ucap cewek itu
"Gue ga butuh anggota yg terpaksa"ucap Eza
"Gue ga terpaksa kak"ucap cewek itu seperti menahan rasa emosinya
"Iya iya,Lo boleh ikut kok"ucap Ica
"Ca,kita kan ga tau dia bisa atau nggak,kalo mainnya kek anak TK gimana?"ucap Eza
"Kalo ga percaya gue tantang Lo deh kak"ucap cewek itu.
"Nantangin?oke"ucap Eza
"Oke"ucapnya

KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain