Eza pulang larut malam hari ini,karna ada banyak hal yang harus diurus disekolah.
Eza membuka sedikit pintu rumah.
Eza melihat kedua orang tuanya berdebat.semakin kesini,orang tuanya semakin terang terangan berdebat didepan eza.eza tidak tau masalah apa yg telah terjadi antara keduanya.eza juga semakin tidak betah berada dirumah karna berisik.setiap saat berdebat terus,gimana gak risih.Eza hanya melewati kedua orang tuanya,tanpa menyapa.rasanya sudah terlalu capek untuk marah marah .
"Za,kamu gak ada sopan santunnya.salam kek masuk rumah tuh"bentak ayahnya.
Eza hanya berjalan menuju kamar tanpa menghiraukan ucapan ayahnya itu.
"Eza,dengerin kalo orang tua ngomong."bentak ayahnya semakin marah.
Namun Eza tidak ada tenaga untuk berdebat sekarang.Setelah berada dikamar,Eza membersihkan tubuhnya lalu solat isya.karna tadi dia belum sempat solat.
Selagi Eza sholat,ponselnya berbunyi.ternyata 5 panggilan tak terjawab dari Ica.
Selesai solat,Eza bangkit dan duduk.
Lalu menelpon balik Ica.
"Hallo ca,ada apa ?"ucap Eza
"Kemana aja,lama bener ga dia angkat angkat telpon gue"ucap Ica
"Lagi sholat tadi"ucap Eza.
"Gitu,,gue nginep deh malam ini"ucap Ica
"Gue aja deh kerumah Lo sekarang."ucap Eza
"Knp Lo?dah malem loh,biasanya juga ogah kalo udh larut gini"ucap Ica.
"Udahh,gue kesana sekarang"ucap EzaEza merapihkan alat solat dan mengganti pakaiannya.dia menyiapkan.pakaian sekolah untuk besok juga,jadi besok gak usah kerumah.
Eza sangat berhati hati berjalan menuju pintu utama.langkah kakinya berjalan tanpa berbunyi sedikit pun.
Akhirnya Eza bisa keluar dari rumah tanpa ada yg melihatnya.
Eza menuju rumah Ica dengan motornya." Orang baru dengan segala kelebihannya"
Sekarang jam menunjukan pukul 00.25.
Diperjalanan ternyata masih banyak kendaraan berlalu lalang padahal ini sudah larut.eza melihat sekelilingnya,suka aneh sama orang orang,waktunya istirahat dibawa jalan.waktunya jalan dibawa istirahat.
Tapi mata Eza tertuju pada seorang cewek yg sedang membantu kakek kakek membawa gerobak sampah.sepertinya tidak asing cewek itu.eza berhenti lalu memperhatikan cewek dan kakek kakek itu.
"Kek gak asing tuh cewek"gumam Eza"Kek,sini saya bantu.kakek mau kemana?"ucap cewek itu
"Kakek ma,,mau pulang dek"ucapnya dengan suara sedikit lemas
"Kakek udah makan?"tanya cewek itu
"Belom dek"ucapnya
Cewek itu mengeluarkan sebuah roti dan memberikan pada kakek.
"Nih kek,saya ada roti tadi siang"ucap cewek itu.
"Mksh ya dek"ucapnya.
Kakek itu memakan roti pemberian cewek itu.
"Ternyata masih ada orang baik ya"gumam eza.tersenyum."Kek mau saya antar pulang?"ucap cewek itu .
"Ng nggak usah dek,sudah Deket kok"tolak kakek.
"Emang Dimana rumah kakek?"tanyanya
"Itu"ucap kakek menunjuk rumah kecil dan sederhana itu,tempat ya sekitaran tiga rumah lagi sampe dari tempat kakek itu bersama cewek itu.
"Kakek yakin gak mau diantar?padahal dikit lagi kek.gapapa kok"ucap cewek itu.
"Ngg nggak usah dek,ini udah malem adek harus pulang.jangan sendirian dijalan ya"ucap kakek itu.
"Iya kek.saya permisi pulang ya kek"ucap cewek itu.
"Iya,hati hati ya"ucap kakek.Eza melihat cewek itu sudah pergi,entah kenapa dia ingin sekali mengikutinya hingga dia sampai rumah.eza mengikuti cewek itu dari belakang.
Sepertinya rumah cewek itu dekat,karna dia tidak membawa kendaraan.dia berjalan kaki sendirian.
"Hai cantik.malem malem jalan sendiri Abang temenin ya"ucap preman
Cewek itu tidak mempedulikannya,dia terus berjalan.tapi preman itu terus mengikutinya.
"Heh,pergi sana,mau gue abisin Lo pada"ucap cewek itu.
"Wah nantangin nih cewek.hayu ikut kita"cewek itu sudah memberontak beberapa kali,namun sial tenaganya tidak sanggup melawan dua preman berbadan besar itu.Eza yg melihat dari belakang terkejut,preman sudah menarik dan membawa cewek itu dengan paksa.
Eza langsung bergegas menutup kembali helm nya dan menyalakan motor.eza langsung melaju cepat menabrak sasaran itu.Eza berhasil menabrak dua preman itu.
"Naik cepetan"perintah Eza
Cewek itu langsung naik,dan Eza melajukan motornya dengan cepat agar preman itu tidak bisa mengejar mereka.
Rasanya Eza sudah jauh dari preman itu,Eza berhenti dpomggir jalan jauh dari preman tadi.
"Lo gapapa?"tanya Eza
"GPP.thank ya"ucap cewek itu.
"Lo anak kelas 10,yg ditaman kan?"ucap Eza
Cewek itu mengangguk"iya"ucapnya
"Ngapain malem malem masih diluar?"tanya Eza
"Kepo Lo"ucapnya ketus
"Gue cuma nanya"ucap eza
"Lo ketua OSIS kan?"tanya cewek itu
"Iya"
"Buat peraturan tidak ada pembullyan disekolah.lo lupa nulis atau ga tau.disekolah kita semua sama,yg cupu yg jelek,yg ganteng,cantik,yg pinter,semuanya sama.sama sama belajar."ucap cewek itu.
"Jangan sampe ada orang yg dibully lagi gara gara penampilan."lanjut nya
"Kenapa ke gue?gue tulis kok peraturan tidak ada pembullyan"ucap Eza
"Tapi dimading gak ditempel dan di setiap upacara juga jarang tuh pembina membahas tentang pembullyan"ucap cewek itu.
"Mana gue tau"ucap Eza
"Ya Lo bilang sama pembina lo.
Orang kayak Lo emang belum pernah ngerasain dibully ya?"tanya cewek itu
"Ya belum lah."ucap Eza
"Lo anak orang kaya,mana pernah dibully."ucapnya.
"Udah deh,gue antar Lo pulang naik lagi.dimana rumah Lo"ucap Eza kesal
"Gausah"ucapnya
"Tadi Lo udah mau diculik sama preman,dan sekarang Lo mau jalan sendirian sampe rumah?"ucap Eza
"Biarin"ucapnya lalu pergi.
"Heh,Lo ga ada sopan sopannya ya"ucap Eza
Cewek itu tidak memperdulikan Eza yg sedang bicara dengannya.
Dia tetap berjalan memasuki gang kecil.Eza terus mengikuti
"Kenapa ngikutin sih.lo pulang udh malem.lo ga dicariin orang tua Lo?"ucap cewek itu.
"Gue mau liat Lo aman"ucap Eza
"Peduli banget Lo sama gue?"ucap cewek itu.
"Gue cuma ga mau liat cewek pulang malem²sendirian."ucapnya
"Gitu,jadi kalo Lo liat nenek nenek sendirian dijalan Lo bakal anterin pulang juga?nenek²kan cewek juga."ucap cewek itu
"Hmmm,iya"ucap EzaTak terasa berjalan sedikit jauh dari motor Eza kini sudah sampai didepan rumah yg terlihat sederhana.
"Udah sampe thnk ya pengawal"ucap cewek itu
"Pengawal?"ucap Eza bingung
"Iya,Lo kan udah ngawal gue sampe rumah"ucap cewek itu.
"Terserah deh.gue pulang"ucap Eza lalu pergi.sampainya di motor,Eza menyalakan mesin motor dan melaju menuju rumah IcaEza menelpon Ica,karna jika mengetuk pintu takut orang tua Ica terbangun
"Ca bukain pintu"ucap Eza
"Gue kebawah sekarang."ucap Ica lalu mengakhiri sambungannya.
Ica sampai di bawah dan membawa Eza menuju kamarnya.untung saja orang tuanya sudah tertidur.
"Lo kemana aja,lama bener?"ucap Ica
"Ouh gue mau cerita nih"ucap Eza
"Apa apa"ucap Ica kepo
"Tadi gue ketemu cewek yg gue pernah bilang ke Lo ca,cewek ditaman dan yg ngelabrak si Dinda kemaren"ucap Eza
"Trus"ucap Ica
"Tadi gue ketemu tuh dijalan,dia lagi membantu kakek² gitu,sepertinya dia emang baik.setelah itu dia pergi,gue ikutin dong"
"Iya,trus"ucap Ica semakin kepo
"Trus dijalan dia kek mau diculik gitu sama preman, otomatis gue tolongin,dan apa coba respon dia?"tanya Eza
"Emang apa?"ucap Ica
"Dia malah nyeramahin gue ca,bisa bisanya tuh cewek.kesel Mulu gue "ucap Eza
"Trus Lo anterin sampe rumah kan?"tanya Ica
"Awalnya sih dia ogah,tapi gue ikutin terus "ucap Eza
"Bagus"ucap Ica sembari memberikan dua jempolnya
"Bagus apaan?"ucap Eza
"Bagus dong,Lo udah nyelamatin nyawa orang.kalo ga ada Lo mungkin cewek itu udah dibawa kemana kali"ucap Ica
Eza hanya terdiam.dia mengingat orang tuanya yg terus bertengkar tadi."Tidur za"ucap Ica yg bersiap untuk tidur
Eza hanya mengangguk
Eza juga mengingat cewek tadi.bisa bisanya dia menceramahi Eza.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZA
Teen FictionJika dia ditakdirkan untukmu sampai kapan pun ia tidak pernah jadi milik orang lain