hutan

440 64 12
                                    

"saya akan jual kamu"ucap ketua preman itu.

Eza yg melihatnya kini langsung mengejar para preman itu,dan memukulnya.
"Jangan bawa dia"ucap Eza.
"Kamu jangan main main sama saya yah"ucap preman yg kena pukulan Eza tadi.
"Gue ga takut"ucapnya langsung menghajar para preman,sedangkan aza masih di pegang erat oleh ketua preman itu.
Eza terus menghajar dan berusaha mengalahkan mereka.dua lawan satu,sulit bagi Eza untuk bisa mengalahkan mereka.saat Eza sedang sibuk bertarung dengan preman satunya itu,dibelakang preman anak buahnya memukul Eza dengan tongkat kayu yg berada di situ.
"Kak awas kak"teriak aza.

BUGHH

Punggung Eza terkena pukulan itu,Eza pingsan ditempat.

"Makanya jangan sok jago"ucap preman itu kalau membopong Eza.
Keduanya dibawa kedalam mobil dan melaju yg aza pun tidak tau akan kemana.
Aza hanya diam,tapi dalam hatinya ia sangat panik,apalagi Eza pingsan setelah kena pukulan tadi.

"Aza mana je?kok belum pulang juga?"tanya mamahnya
"Tadi udah di telpon sih sama aku mah mungkin tadi lagi neduh jadi agak telat"ucap Jeje
Mamahnya mengangguk tanda mengerti .

Mobil culik itu berhenti,lalu membawa Eza dan aza keluar dari mobilnya.tempatnya sangat sepi,seperti hutan.sekarang mulut aza ditutup kain,dan tanganya diikat dengan tali.sedangkan Eza masih pingsan dan digendong preman itu.
"Disini aja dulu,saya telpon orang yg mau bayar ni anak"ucap ketua preman lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi orang.lalu ia pergi menjauh dari tempat.

Eza merasa punggungnya sangat sakit,iya ia perlahan sadar,lalu membuka matanya.ternyata ia sudah ada di hutan sekarang.eza melirik aza dipinggir nya,ia sudah diikat dengan tali dan mulutnya pun sudah ditutup dengan kain.

Eza berpikir bagaimana juga ia harus bisa kabur dari sini.eza melihat ulat yg berada di daun,ia pikir dengan memberikan ulat itu bisa membuat kedua preman itu takut.
"Rasain nih"ucap Eza sembari melemparkan ulat itu ke anak buah preman.ternyata benar preman itu takut pada ulat.
"Tolongin gue,ambilin ni ulat buruan"ucapnya sembari mengejar ngejar preman satunya.

Ini waktunya Eza kabur,iya langsung membawa aza dari tempat tadi,setidaknya ia telah kabur dari para preman itu.

Ketua preman itu datang,namun Eza dan aza sudah tidak ada ditempat.
"Anak tadi kemana?"teriaknya
"Maa maaf bos,tadi saya dilempar ulat sama anak nakal tadi"ucap anak buah preman yg baru saja berhenti dari kejar kejarannya.

"Gimana sih,cari mereka sekarang!!"ucap ketua preman itu.

Mereka mulai berlari kearah Eza dan aza lari tadi,keduanya masih mencari cari sekirat pohon.

"Sini gue buka ikatannya dulu"ucap Eza sembari melepas ikatan ditangan aza.lalu membuka bekapan dimulut aza.
"Pegang terus tangan gue"ucapnya menggenggam tangan aza.
Aza hanya mengangguk.
Keduanya berlari semakin jauh dari tempat tadi.dengan tangan yg erat.
Namun saat mereka terus berlari hujan turun kembali,sama derasnya seperti tadi.
Mereka sudah basah semuanya,Eza memberhentikan larinya dan melihat sekitarnya,sepertinya ini sudah terlalu jauh dari pedesaan tadi,mungkin tengah hutan.ia melihat gubuk kecil disana.
"Kita neduh disana"ucapnya menarik aza.

Sampainya di gubuk kecil,bahkan hanya cukum untuk duduk dua tiga orang doang.
"Kita neduh dulu,semoga aja preman itu ga nyari lagi"ucap Eza
"Iya"balas aza.
Keduanya duduk beriringan,dan bersedekap pada kaki.dingin,itu yg dirasakan aza sekarang.apalagi ia masih memakai seragam sekolah.
Eza melirik aza kedinginan.lalu melepas jaket yg ia pakai,dan memakaikan nya pada punggung aza.
"Pake ini,supaya ga dingin"ucapnya.
Aza hanya nurut dan terus menatap eza.rasanya ia senang,baru kali ini semesta memberikan waktu buat mereka berdua.
"Trus kak Eza gimana?"tanya aza
"Gue GPP"ucap Eza.

EZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang