Aturan Dunia.

198 15 16
                                    

ATURAN COMMENT DI SINI, JANGAN COMMENT "NEXT, SELAJUTNYA, DITUNGGU UPNYA/BAB SELAJUTNYA" KALAU MASIH INGIN COMMENT KAYA GITU MONGGO DI TRAKTEER AI BELIIN LISTRIK 1.400RB.

Ga mau keluar duit? yah, jangan comment kaya gitu, jangan ngeyel, ai nulis ini untuk bersenang-senang bukan dikejar death line, ya.

Ga mau keluar duit? yah, jangan comment kaya gitu, jangan ngeyel, ai nulis ini untuk bersenang-senang bukan dikejar death line, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

silahkan comment selain yang di atas dan

Jay memegangi perutnya yang terkena tendangan Andi, berdiri dengan terhuyung. "Ada apa dengan feminin male di kampus ini, eh? Kasar dan suka sekali menindas?"

Andi yang mendengar ocehan Jay, tersenyum remeh. "Kau tahu bagaimana feminin male. Mungkin di kampusmu atau keluargamu feminin male seperti ANJING-ANJING peliharaan yang patuh dan memakai kalung belenggu. Tapi kami punya kekuatan yang sama dengan kAlian, alasan kAlian bersikeras menganggap kami dan wanita lemah karena kAlian tidak mau kalah, kan? Kau marah pada pacar mu karena dia tak bisa dikendalikan lagi?"

Arthit menoleh ke arah Andi, kakak ini menarik. Kuat dan punya pribadi tegas, mirip dengan orang-orang organisasi bawah.

"Oh, bagaimana kalau AKU MEMUKULMU!!!!" Jay melangkah maju dan dengan kuat meluncurkan tinju ke Andi namun dengan tenang pemuda feminin male itu mengalihkan tenaga Jay menggunakan satu tangan saja ke samping nya dan menghindari tangan Jay dengan cantik.

Jay terhuyung ke depan, itu membuatnya dekat dengan Eijun. Arthit yang melihat itu langsung menarik Eijun ke belakangnya dan maju untuk berhadapan dengan Jay. "Hentikan itu Jay! Apa yang dibilang dia benar, pulanglah dan bicaralah dengan Namtan lagi..."

Kata-kata Arthit tak didengar oleh Jay, super male itu terlalu fokus pada tangan Arthit dan Eijun yang masih berpegangan. Itu membuatnya semakin marah namun entah apa alasanya tak tahu. Jay berbalik dan pergi ke arah mobilnya tampa kata, memasuki mobil lalu melakukannya dengan cepat.

Andi yang melihat gerak-gerik itu menoleh ke Arthit, bertanya. "Dia temanmu?"

"Uh? Ya, aku, pacarnya dan dia, teman sekelas SMA. Kami sempat dekat..." Arthit menjelaskan.

"Sempat?"

Arthit merasa ada sesuatu yang dipikirkan kakak kampusnya itu. "Setelah kami ke kampus, aku terlalu sibuk dengan kuliah dan pekerjaanku hingga tak pernah lagi berhubungan."

"Ho, dan mereka berpacaran saat kuliah--"

Ting! ting! ting!

Ada mobil terbang yang menyalakan klaksonnya, karena mereka ada di tengah jalan. Mobil itu berwarna merah bermotif putih. Eijun tersenyum melihat mobil itu, ia melambai untuk menyapa pacarnya yang ada di dalam sambil ditarik ke pinggir jalan oleh Arthit.

Mobil itu berhenti di hadapan mereka dan pemiliknya keluar. "Ada apa ini?"

Miyuki bertanya dengan aneh dan lalu Eijun berlari untuk memeluk pacarnya, karena kejadian tadi membuatnya takut. Tentu miyiki tak keberatan untuk memeluk kekasihnya itu.

Weak FeminineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang