Kenapa tinggal di sini?

1.9K 202 32
                                    

Hari ini adalah hari terlelah Kongpope, pagi-pagi ia harus berangkat ke kampus untuk menghadiri kelas perkuliahan. Siang hari ia harus berjemur di lapangan, lari-lari tak jelas, squat jump puluhan kali dan dikalahkan oleh ketua ospek yang galak. Sore hingga malam ia harus beres-beres di kamar asrama barunya.

Ya, sekarang dia baru mendapatkan kamar di asrama yang diinginkan orang tuanya. Ini adalah asrama paling mewah di antara asrama lain yang lebih dekat dengan kampus. Kamarnya saja mirip hotel bintang lima, dengan air panas dan internet super cepat.

Sebenarnya Kongpope tak mau disini, selain jauh dari kampusnya. Ia juga tak mau menghamburkan uang hanya untuk kamar tidur, belum lagi harus memakai miniloop kalau pergi ke kampus. Kongpope pikir cukup asrama yang M tempati. Sederhana dan tak jauh dari kampusnya.

Namun ibunya khawatir karena anak-anak di sana adalah anak-anak kelas menengah, bukan berarti ibu Kongpope tidak memperbolehkannya berteman dengan anak berekonomi di bawah keluarganya. Namun anaknya terlalu baik jika menyangkut orang lain. Jika semua manusia adalah orang baik ia tak khawatir. Tapi tidak. Ada banyak orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain. Karena itu ibunya pikir lebih baik anaknya tinggal di lingkungan yang tidak banyak perbedaan dengan keluarganya.

Kongpope ingin tertawa. Ia memang baik tapi bukan orang bodoh yang bisa dimanfaatkan orang. Kongpope akan membantu jika memang kejadian itu ada di hadapannya, jika tidak. Ia tak peduli.

Jam sembilan malam, Kongpope merasa lapar. Ia lupa kalau belum makan apapun dari sore dan kini perutnya mengeluarkan bunyi yang cukup mengerikan. Ia dengar kalau asrama ini punya kafetaria yang cukup mewah untuk sekelas asrama pelajar.

Pemuda tinggi itu keluar dari kamarnya dan berjalan menuju pintu lift setelah mengunci pintu kamarnya, menekan tombol untuk memanggil kapsul lift. Interior di koridor asrama ini cukup sederhana, warna putih gading dan cokelat berpadu serasi, pintu-pintu berwarna cokelat susu berjejer di sepanjang koridor. Ini adalah asrama pelajar, bukan milik pemerintah tapi swasta yang ingin memanfaatkan anak-anak orang kaya yang ingin kemewahan. Jadi pengelola memberi fasilitas apa saja untuk menarik penyewa.

Kongpope mengernyit saat iseng membaca brosur iklan di papan petunjuk lift. Ada club malam di asrama pelajar? Di lantai paling atas.

Pintu lift terbuka untuk beberapa saat kemudian. Kongpope masuk dan menekan tombol lobi yang ada di kedua paling bawah deretan tombol. Pintu tertutup, dan Kongpope merasa ada yang menekan kepalanya beberapa saat, pintu lift terbuka di lobi lantai bawah. Lift terletak di dekat resepsionis asrama yang otomatis dekat dengan pintu masuk asrama dan bisa melihat orang keluar masuk asrama.

Kongpope menajamkan penglihatannya saat melihat sosok berpakaian kemeja putih dan rompi biru, berambut agak panjang diikat ke belakang, bergaya preman yang berjalan masuk pintu asrama. Kongpope merasa familiar dengan pemuda itu. Namun tak yakin dengan instingnya.

Kongpope melanjutkan perjalanannya menuju kafetaria asrama yang terletak di belakang lobi, namun siapa sangka orang yang tadi berjalan di lobi juga berjalan menuju kafetaria, hanya saja kalau Kongpope harus melewati resepsionis yang lumayan panjang, pemuda itu lurus berjalan. Itulah kenapa sekarang Kongpope ada di belakang, beberapa langkah dari pemuda itu.

"Ayah bisakah minta dia untuk tidak merecoki hidupku, aku ini laki-laki, Yah. kenapa diperlakukan seperti gadis." Kongpope menaikkan alis kirinya, suara dari pemuda yang di depannya ini identik dengan ketua ospek yang keras dan galak, namun suara itu sekarang tidak menekan dan lebih berkesan manja serta... imut?

Ia agak merinding membayangkan ketua ospeknya yang super galak diperlakukan bak gadis perawan tingting di rumahnya. M bakal mati berdiri ini.

"Dan apa ibu akan berkata aku jalang karena tidak mengangkat vircall saat rapat panitia ospek yang sebenarnya sudah kukatakan saat siang?" Kongpope benar-benar heran dengan keluarga seniornya ini, dari apa yang dengannya tadi ia diperlakukan bak gadis, dan sekarang jalang? Maksudnya?

Weak FeminineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang