Aku tak tahu apa ini cinta?

2.2K 253 76
                                    

Android perawat kini sibuk hilir-mudik di bangsal Arthit. Mereka sibuk memeriksa tubuh pemuda berwajah manis itu, mengambil darah dan cairan tubuh.

Kongpope dan kedua seniornya hanya bisa diam di kedua sisi bangsal. Satu android berbicara dengan suara mengusir. "Kalian bertiga keluarlah dari garis merah, kami akan mengganti pakaian pasien." ujar android berwajah cantik namun berpostur laki-laki. Kongpope, Knott serta Tooth menoleh ke bawah, pada lantai rumah sakit dan melihat garis lurus berwarna merah yang berada beberapa senti dari bangsal-bangsal. Knott, Kongpope dan Tootah berjalan ke luar area garis merah. Setelah itu tirai hologram muncul menutupi bangsal Arthit bersama para android perawat.

Bau anyir darah menyebar beberapa saat, membuat Knott meringis. "Kenapa dia tidak menolak saat di hukum tak masuk akal itu?" ujar pemuda berkulit gelap itu tak habis pikir, bisa-bisanya Arthit itu melakukan hukuman dari kakak tingkat empat yang sebenarnya tidak wajib dilakukan.

"Apa kalian tahu bawah kak Arthit feminin male?" Kongpope yang berdiri di dekat Knott bertanya dengan datar.

"Tidak, sejak masuk kuliah dia sudah memakai seragam super male. Dia tidak pernah membuka gelang kain yang menutupi gelang Idnya itu." Knott mengingat

Sejak masih mahasiswa baru, Arthit adalah anak yang selalu melawan kakak tingkat mereka. Satu alasan yang mungkin knott tahu sekarang, Alasan kenapa Arthit begitu sensitif soal gender karena dia adalah salah satu dari gender yang dianggap terlemah. Tapi apa alasannya menyembunyikan fakta bahwa dia adalah seorang feminin male, dan bagaimana bisa?

"Dan kau sendiri kenapa tahu?" tanya Tootah, bingung.

Kongpope angkat bahu. "Hanya menebak, kami pernah bertemu di asramaku-atau mungkin asrama kami saat dia sedang vircall dengan tangan kiri dan tadi siang saat aku mengantar teman ke toilet feminin male kami bertemu dengannya di dalam juga aku melihatnya memakan obat yang juga dimakan teman feminin male ku saat haid."

Knott mengerutkan dahi, kenapa selama ini ia tak sadar dengan beberapa tingkah Arthit yang tak biasa.

Tirai virtual di depan mereka mulai hilang memperlihatkan empat android yang sibuk dengan kegiatan masing-masing dan Arthit yang masih tak sadarkan diri di bangsal dengan baju yang sudah berganti menjadi piyama pink. Ia tampak manis dengan raut wajah tidur.

Kongpope tersenyum saat melihatnya. "Dia sedang sakit, dik. Jangan berpikir macam-macam." Tootah yang melihat senyum Kongpope berujar, seakan tahu apa yang dipikirkan adik tingkatnya.

"Au~, kak. Memang apa yang kupikirkan?" tanya Kongpope tak mengerti maksud Tootah. Knott terkekeh.

"Kalian keluarganya?" salah satu dari empat android perawat mendekat dan bertanya pada ketiganya.

"Bukan, kami teman kampusnya." Knott berhadapan dengan android berperawakan pria tegap.

"Baik, jadi kami akan menghubungi keluarganya yang tercatat di catatan darurat. Keadaannya tidak begitu baik. Tekanan darahnya rendah dan gula darahnya drop, serta pendarahan rahim abnormal." jelas android itu. Knott hanya mengangguk mengerti. "Saya akan membubungi dokter jaga dulu. Kalian tunggu di sini, ruangan rawatnya harus menunggu sampai keluarganya datang." Sambungnya.

"Ya, kami akan menunggu sampai keluarganya datang." ujar Knott lagi. Android itu berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga sementara tiga android lain masih di sana, mengurus Arthit.

Knott merasakan getaran di tangan kirinya, cahaya kelap-kelip muncul di gelang ID biru metalik-nya. Ia mengusap cahaya itu lalu muncul seorang pemuda berkulit putih, mata agak sipit. "Di rumah sakit mana?" tanyanya langsung.

"Sirad, Arthit belum sadar. Apa ada berita aneh di forum Bright?" Knott sangat tahu bagaimana dunia virtual bekerja, orang jahat bisa saja menyebar hal aneh di sana dan dipercaya walau itu tak masuk akal sama sekali.

Weak FeminineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang