super male?

3.4K 262 42
                                    

"KALIAN TIDAK MENGERTI, HAH!!?" deretan manusia itu menunduk, takut. Seakan setan dari dasar nerakalah yang tengah berteriak pada mereka. Bumi makin hari makin panas. Seratus tahun yang lalu suhu di daerah tropis rata-rata dua puluh enam sampai tiga puluh lima derajat celcius dan seratus tahun kemudian suhu di daerah tropis naik menjadi tiga puluh sampai empat puluh derajat.

Ya, panas sekali bukan? Dan sekarang bayangkan jika kau harus berdiri dengan matahari bersinar cerah di atas kepalamu, orang di depan berteriak-teriak soal ideologi tak jelas yang harus di lestarikan oleh mereka. Tentu kau akan menganggapnya iblis yang naik dari bawah neraka terdalam walau dia berwajah malaikat. "LARI DUA PULUH PUTARAN, JIKA KALIAN TIDAK MENGERTI APA YANG KUAJARKAN... KALIAN BOLEH TINGGALKAN KAMPUS INI!!"Orang-orang yang sedang berbaris mengernyit tak mengerti. Oh, ayolah. Memang kampus ini milik mbahnya apa? Tak tahukah dia, betapa panasnya hari ini. Suhu hari ini lebih dari empat puluh derajat. Ini gila namanya..

"KENAPA?" orang yang ada depan membentak karena orang-orang di hadapannya tak satupun berlari sesuai perintahnya, pemuda itu melotot menakuti semua orang yang hadir. "HARUSKAH AKU MENENDANG PANTAT KALIAN SATU-SATU, AGAR KALIAN LARI?"

Dengan terpaksa satu-persatu mereka mulai lari memutari lapangan sepak bola yang berumur lebih dari seratus tahun.

Ini bukanlah kampus militer, juga latihan bela negara. Ini hanya ospek yang dilakukan oleh senior pada junior. Ya, hanya itu. Tapi budaya yang sudah ada seratus tahun ini masih dipertahankan di kampus ini, terutama fakultas teknik. Kegiatan ini bukan tidak menuai protes hanya saja ini adalah tradisi kampus ratusan tahun.

"Aku yakin dia memiliki seratus kromosom Y." Kata seorang gadis berambut panjang sepinggang. wajah cantiknya memerah karena panas serta kehabisan nafas akibat beberapa kali berlari kesana kemari tak tahu arah dan tujuannya.

"Aku setuju." Pemuda yang bisa dibilang manis di sampingnya menyahut dengan susah payah."Kasihan kan para super female dan feminin male mereka tak sekuat normal female dan male."

"Ya, aku saja yang maskulin female rasanya ingin muntah karena kelelahan. ARG, PANAS. " lanjut gadis itu membuat pemuda manis di sampingnya melongo, tak percaya. Merasa dipandangi dengan aneh gadis itu menoleh menatap pemuda manis dengan senyum miris. "Kenapa?"

"Tidak, hanya saja kau tak terlihat maskulin female."Pemuda itu tersenyum, larinya melambat sedikit.

Gadis itu menunjukkan wajah masam, tak suka atas paradigma gender kuno yang tak masuk akal. "Hahaha, bukankah tidak hubungannya kromosom atau hormon dengan penampilan, aku suka hal feminin. Ya, itu tidak ada berhubungan dengan salah satu Xku bersifat Y. Ini hanya gaya hidupku. "

"Ah, maa-"

"CODE 0706 DAN 0057 LARI DUA PUTARAN LAGI!!" suara menggelegar mengintrusi obrolan mereka. sialnya, keduanya tak sadar bawah perhatian ketua ospek tertuju pada mereka.

Butuh satu jam lebih untuk menyelesaikan perintah iblis neraka terdalam itu. Mereka berbaris lagi, menunggu apa sang iblis puas dengan siksaan yang mereka terima. Tapi mereka tak melihat cercah kepuasan dari pemuda yang selalu bermuka masam, dan itu pertanda siksaan akan berlanjut.

"NYANYIKAN LAGU UNIVERSITAS, SEKARANG, SEREMPAK!!!" dan orang-orang yang berderet di lapang yang panas itu menghela napas, dan mulai menyanyi.

"TIDAK KOMPAK, ULANGI!!!"

"APA KALIAN TOLOL, KURANG KERAS!! ULANGI!!" iblis itu mondar-mandir di depan barisan dan terus menyuruh mereka mengulang lagu mars universitas yang baru mereka hafal tadi Pagi. Pemuda yang berdiri di depan mereka memijit pelipisnya seakan ia sedang mengajari anak nakal yang tak mengerti apa yang ia katakan dan malah main-main.

Entah siapa yang sebenarnya teraniaya....

"SUDAH. KALIAN SEMUA MUNGKIN TAK BISA NYANYI JIKA BERSAMA-SAMA JADI SEKARANG AKU AKAN PANGGIL SATU-SATU DAN NYANYIKAN SENDIRI, KUHARAP ITU BISA MENENANGKAN KALIAN." Setelah berkata begitu ia langsung menatap satu persatu semua orang yang bercucuran keringat, ia tak peduli dengan gadis cantik diujung barisan kedua yang menangis sesenggukan karena ketakutan, namun saat sang iblis melihat orang di sebelah gadis itu memberikan sapu tangan padanya. Rasa kesal menjadi.

Sok sekali anak baru ini, pikir sang iblis. Coba gadis itu jelek pasti tidak akan perhatian seperti itu.

"5060 nyanyikan lagu mars kampus kita. Kalau kau salah, KALIAN SEMUA HARUS LARI 30 PUTARAN!!" dan yang dipanggil hanya bisa melongo, ia adalah pemuda culun berkacamata bual, tubuhnya kurus kering, ia berada di sebelah kiri pemuda tinggi yang tadi memberi sapu tangan pada gadis di samping kanannya. Sial, memang.

"TUNGGU APA LAGI? NYANYI!!"

Dengan suara kecil ia memulai nyanyian, si iblis menyuruhnya mengulang-ngulang nyanyian karena si culun bersuara kecil. Sudah lima kali mengulangi tapi si iblis tak puas juga. Mengulang keenam kalinya, suara bass yang dalam mengiringinya. Pemuda tinggi di samping si culun ternyata ikut bernyanyi, lambat laun semua yang berbaris menyanyikan lagu universitas dengan kompak dan pas.

Si iblis tersenyum dalam hati. Inilah yang ia inginkan, yang ia tuju. Adik-adiknya harus mengerti tentang ikatan senior, junior dan teman. Seangkatan itulah warisan dari seniornya dan ia akan wariskan pada adik-adik juniornya.

"KENAPA KALIAN BERNYANYI? KENAPA KALIAN TIDAK BERNYANYI BENAR TADI?" pemuda iblis berwajah malaikat itu berdiri tegak di hadapan orang-orang yang berbaris, kering. "KALIAN PIKIRKAN APA YANG KUAJARKAN HARI INI, TAPI JIKA KALIAN TIDAK MENGERTI MAKA AKU AKAN MENGAJARI KALIAN DARI AWAL." Itu tentu bukan pertanda baik...

"SEKARANG, BUBAR. TAPI INGAT BESOK KALIAN HARUS DATANG JAM 3,00. SELAMAT SIANG." Si iblis berbalik dan pergi. Senior dengan wajah ramah menggantikan para senior berwajah seram yang tadi berada di sekeliling mereka, membagikan air dan makanan.

"Kenapa tidak dari tadi kakak-kakak ini datangnya." Pemuda manis yang tadi disuruh dua putaran lagi berbicara lagi, ia seperti mandi, seluruh pakaiannya basah. Bahkan mungkin celana dalamnya ikut basah. Tadi itu benar-benar penyiksaan. Untung tak ada yang pingsan, kalau ada bisa heboh.

Pemuda manis itu mengedarkan pandangannya, mencari sesuatu atau seseorang. Ia berhenti pada sosok tinggi yang sedang membantu para senior membagikan air dan menolong murid baru yang sangat kelelahan. Pemuda itu menggelengkan kepala.

"Kong!!" dengan semangat pemuda itu memanggil pemuda tinggi yang tak jauh darinya, sambil melambaikan tangan sembari berjalan menghampirinya. Pemuda yang dipanggil Kong itu menoleh.

"M, kau baik-baik saja?" Kong langsung bertanya pada penyapanya yang ditanggapi cemberut oleh pemuda manis itu.

"Tuan muda. Jangan remehkan aku, mentang-mentang kau super male dan menganggap feminine male lemah, ah?" M bertolak pinggang. Lihatlah muka temannya itu yang bercucuran keringat dan memerah kenapa masih mengkhawatirkan orang lain. Dia pikir, dia kuat apa?

Kong memutar bola matanya bosan. "Yah, dan kau pingsan saat antrr peluncuran game GTA S, padahal baru dua jam dan hanya berdiri." Ucapnya sedikit mengingatkan temannya saat memasaknya ikut antre game terbaru dan malah pingsan saat baru beberapa saat dibuka. Kan, jadi dia yang harus antre karena kalau tidak temannya ini bisa tak makan selama belum dapat game yang diincarnya.

"Itu Karena waktu itu sudah masuk jelang haid." Gumam M pelan. "Lupakan Itu. Hai, Kong. Bisa kau tembak berapakah Y yang dimiliki kakak ketua tadi... siapa tadi?" Tanya penasaran M, ia mengedip lucu.

Weak FeminineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang