Weak Feminine

teman lama

Noh tak menyangka bahwa dunia itu kecil sekali, ia bahkan tidak tahu bahwa orang yang dulu adalah teman SMAnya kini menjadi pacar sepupu pelakornya. Kini mereka sedang naik mobil minihyper, mobil ini bisa masuk ke dalam tabung hyperloop di stasiun loop.

"Kau kuliah di fakultas musik, ya? Cocok sekali denganmu, ketua club band sekolah." pria tampan tinggi yang berada di kursi depan berujar sambil tersenyum. Menoleh ke belakang, melihat ke arah Noh yang duduk di belakang. Noh tersenyum kaku. Bukannya tidak senang bertemu dengan teman lama namun ia merasa tak tega melihat pria baik dan pintar ini bersama wanita serigala berbulu domba. Tapi Noh tidak bisa apa-apa, ia tak mungkin memberitahukan apa yang dilakukan Aim tadi.

"Kau sendiri, Phun?" Noh bertanya dengan sedikit penasaran karena ia tak pernah bertemu sejak tiga tahun yang lalu dan kehilangan kontak dengan Phun. Phun adalah teman seangkatannya namun satu tahun lebih tua darinya. Noh dan Phun sebenarnya tidak terlalu dekat satu sama lain saat kelas satu dan dua namun saat kelas tiga Noh mendapat masalah dengan keuangan klub band-nya, ia harus memutar otaknya saat itu. Phun datang dengan bantuan bak iblis. Yup, Anda tidak salah, Phun iblis paling baik, mungkin? Phun memang menolong namun dengan imbalan, dan imbalan itu cukup membuatnya gila. Ia harus jadi pacar pura-pura Phun. Adik Phun tergila-gila dengan boys love dan dia sekaligus pengendali ayahnya, Phun harus punya cara untuk membujuk ayahnya membatalkan perjodohannya dengan anak kolega ayahnya. Dan cara satu-satunya melalui adiknya.

Intinya ia harus jadi pacar Phun dalam waktu sebulan dan hanya di depan adik Phun. Tapi hal itu justru mempengaruhi hubungan mereka berdua. Mereka jadi semakin mendekat bahkan Noh sering bermain. Namun ketika seminggu sebelum kelulusan, keluarga Phun pindah ke keluar negeri bersama Phun yang akan kuliah di sana.

Sebenarnya Noh tak mengerti satu hal, Phun seakan memutuskan segala hubungan mereka seakan dia menghilangkan diri dari Noh. Berbeda dengan nomer smartphone jaman dulu yang bisa kau ganti, gelang juga nama ID tak bisa kau ganti. Jadi jika kau tak bisa menghubungi orang lain artinya kau diblokir dari gelang IDnya.

"Aku sudah lulus dua bulan yang lalu dari Asta, jurusan ekonomi." Phun yang tersenyum membuat Noh merasa rindu. "Kau dengan Yuki, bagaimana?"

"Kami masih berpacaran." kata Noh tenang. Phun berbalik menatap depan hingga Noh tak tahu ekspresi apa yang ditampilkan oleh wajah tampannya.

"Siapa Yuki?" Aim bertanya dengan nada cemburu saat melihat perubahan riuk wajah kekasihnya. Noh tahu sepupunya ini sangat posesif pada kekasihnya. Kalau dipikir-pikir, Phun berubah sejak ia menerima Yuki sebagai kekasihnya dulu. Saat itu Noh tak punya orang yang disukai jadi ia dengan entengnya menerima gadis imut itu. Toh, Phun dan Noh sudah dikatakan putus dengan baik.

"Teman SMA kami." jawab Phun datar tanpa nada. "kita sudah sampai." mobil yang mirip kapsul itu berhenti di depan kampus Noh. Noh keluar dari pintu kanan, ia tersenyum ke arah Phun yang berada di depan kemudi.

"Terima kasih sudah mengantar kami." ujar Noh sambil menutup pintu. Aim yang tak berkata apa-apa langsung keluar dari mobil itu. Dia hanya melambaikan tangan, Aim langsung pergi begitu saja.

Phun menggelengkan kepala. "Cemburu hanya karena menyebut teman SMA?" guman pria tampan itu tak ngerti. Noh yang melihat itu hanya tersenyum iba, ia tak habis pikir bagaimana Phun bisa berpacaran dengan Aim. Noh akan mengejar Aim namun Phun berbicara lagi. "Bisakah aku menghubungimu?"

Noh tak tahu kenapa Phun berkata begitu. Ia juga tak tahu kenapa Phun menjauh darinya dulu. Toh, dari dulu ia tak pernah benci padanya. Noh hanya heran saja, apa ia telah melakukan kesalahan yang menyakiti Phun? Pemuda itu tersenyum ramah. "Kau tak usah sungkan, kita teman, 'kan?" ucap Noh dengan polos.

Phun tersenyum. "Teman? Ya, teman. Sampai kapan pun..." Phun bergumam tak jelas, Noh memiringkan kepalanya bingung atas reaksi Phun. "Yah, kau bukannya ada kuliah? Aku pergi, ya." Phun menyalakan kembali mobilnya dan melambai pada Noh.