Persaingan Dimulai.

2.7K 246 43
                                    

Jay adalah teman sekelas SMA-nya, mungkin sahabat bagi pemuda itu tapi tidak bagi Arthit. Walau Jay dan dirinya selalu bersama namun Arthit selalu tak nyaman dengan super male, menurutnya mereka punya aura yang menakutkan dan intimidasi. Ayahnya adalah pengecualian karena justru ayahnya beraura lembut, dia ramah.

"Kau Arthit, kan?" tanya Jay tak percaya. Karena Arthit memakai seragam super male saat SMA siapapun pasti akan terkejut saat bertemu lagi memakai seragam feminin male karena yang ia tahu tolak ukur gender adalah kromosom yang tetap sejak lahir sampai akhir hayat mu, tak akan berubah.

Arthit diam untuk beberapa detik. Ragu, mengangguk sambil bergumam pelan. "Jay? Sedang apa kau disini. Bukankah kau kuliah di Raksa?" tanya pemuda yang membawa jaket yang lumayan tebal itu bingung dengan pemuda yang berdiri di hadapannya ini. Jay termasuk pria rupawan, dia tinggi. Sekarang Jay memakai kemeja garis-garis hitam putih, celana panjang hitam dan sepatu kets putih.

"Aku mau makan malam dengan Namtam, dia 'kan kuliah di sini juga." Ucap Jay yang masih menatap Arthit dengan intens dari atas ke bawah.

"Kalian masih pacaran?" Arthit tersenyum, ia mengingat gadis normal female yang selalu berada di tengah-tengah mereka.

"Ya, kami akan merayakan hari jadi, hari ini." jawab pemuda itu sambil tersenyum. Arthit ingat saat Jay meminta bantuannya untuk menyatakan perasaannya pada gadis cantik itu dan entah kenapa rasa sakit muncul di hatinya, tapi ia tak tahu ke mana arah rasa sakitnya mengarah, ia tak pernah lagi bertemu Namtam dan Jay saat kelulusan SMA. Arthit tak tahu kalau Namtam memilih kampus yang sama dengannya.

Arthit memeriksa jam yang berada di gelang IDnya. "Hai, Jay. Aku harus menemui dosen sekarang." kata Arthit, ia berbalik dan melangkah pergi. Namun belum jauh pemuda cantik itu menoleh dan berseru. "Kutunggu undangan kalian." Arthit melambaikan tangan.

Jay tersenyum, mengangguk. Ia senang bertemu teman lama, Jay dulu sangat suka di dekat Arthit karena dia seperti matahari yang cerah, hangat dan nyaman. Entahlah Jay rasanya sangat nyaman ketika ada di dekatnya.

Jay baru saja melangkah kakinya saat getar di tangan kiri di mana gelang IDnya terpasang muncul. Jay mengusap cahaya yang mencolok dari gelang IDnya setelah itu muncul seorang pria cantik berumur empat puluhan, memakai kaos putih dan cardigan merah selutut, celana jeans biru cerah dan sandal santai. Ia tersenyum ramah.

"Ada apa mom?" kata Jay, menyapa pria itu. Kata ibu adalah untuk seseorang yang melahirkan kita, kan? Jadi walau dia laki-laki tapi kalau melahirkan anak itu berarti dia seorang ibu. Ini berbeda dengan arti baku ibu jaman dulu karena tak ada laki-laki yang bisa mengandung jadi ibu pasti seorang wanita namun di jaman ini dimana telah banyak laki-laki punya rahim dan melahirkan anak-anak yang sehat jadi kata ibu bisa di sematkan pada seorang laki-laki.

Jay adalah anak dari super male dan feminin male jadi ia memiliki kromosom YY karena sel telur dari feminin male bisa jadi membawa diantara tiga kromosom yang berbeda yaitu X, Y, dan y. Berbeda dengan sel telur seorang wanita yang hanya membawa kromosom X saja. YY kromosom hanya bisa dilahirkan dari pasangan super male atau normal male dengan feminin male itu pun satu banding empat karena kalau kromosom sperma adalah X dia hanya akan menjadi feminin male tipe C atau normal female dan male. Xy, XX serta XY artinya hanya jika sel telur Y dan sperma Y maka itu akan menjadi janin super male tipe A.

"Sayang, apa kamu ada acara empat minggu dari sekarang?" tanya pria cantik itu. Jay mengerutkan alis, mengingat-ingat apa ia punya acara empat minggu lagi.

"Tidak kurasa, mom. Memang kenapa?"

"Ayahmu ingin kau ikut ke pesta pertunangan anak koleganya." Jay mengerut atas perkataan ibunya. Tumben sekali ayahnya mengajaknya ke pesta, biasanya ia akan disuruh belajar dan belajar. Ayahnya adalah politikus handal yang terkenal, namun dia peduli pendidikan dan Jay harus dapat nilai bagus.

Weak FeminineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang