2. Adik Laki Laki

538 42 0
                                    

~Akibat kejadian dimana putrinya di dorong oleh siswi lain hingga terjatuh dari tangga lantai dua, Citra seringkali termenung diluar pintu kamar rawat sang putri.

Bahkan sang putra bungsu, Nando. Seringkali memergoki ibunya itu tengah melamun sendirian atau menangis tersedu sedu ditempat sepi.

Bocah itu menatapnya datar namun dengan alisnya yang mengernyit tajam, kedua tangannya terkepal melihat tatapan sang ibu yang tampak amat terluka dan penuh beban.

Remaja laki laki yang saat ini duduk dibangku kelas 3 smp itu tak senang melihat ekspresi yang saat ini ditampilkan oleh sang ibu.~

****

Menutup buku ditangannya agak kasar, ia memandangnya lurus lurus sebelum sedetik kemudian menghela nafas.

"Sama persis." gumamnya lebih ke seperti keluhan.

Kedua tangannya menggenggam pinggiran buku bersampul monocrom itu erat, meski sudah selang satu minggu. Ia masih tak percaya jika saat ini dirinya berada di dalam sebuah novel.

Dan lebih parahnya lagi, novel yang sama yang sangat ia sukai dan idolakan di kehidupannya dulu.

'Malaikat bersayap patah'.

Judul novel yang menjadi favorit nya sepanjang mengunjungi perpustakaan kota, yang bahkan endingnya saja ia simpan untuk dibaca terpisah saking menariknya.

Tapi se suka apapun Kaylie pada novel itu, ia sama sekali tak berharap akan ikut ambil bagian dalam ceritanya. Atau yang lebih parahnya lagi menjadi tokoh didalamnya.

Kaylie juga tidak tahu mengapa ia sangat menyukai novel klise soal percintaan ini, ia hanya menyukai tokoh yang memiliki nama yang sama dengannya.

Meski bukan tokoh utama, bahkan kemunculannya di novel terhitung sangat minim. Kaylie tetap mengagumi tokoh itu segenap hati.

Kaylie menyukai tokoh itu bukan hanya karena semata mata memiliki nama yang sama dengannya, tapi dirinya kagum karena tokoh bernama 'Kaylie' itu memiliki keteguhan serta keberanian yang patut diacungi jempol.

Meski ia hanya berdiam diri membiarkan dirinya sendiri menjadi objek bulian tidak berdasar siswi lainnya, tokoh 'Kaylie' sama sekali tak bergetar takut.

Malah justru dalam novel digambarkan, bahwa tokoh 'Kaylie' malah balik menatap satu persatu wajah pembulinya dengan pandangan intens seolah tengah mengingat ngingat wajah orang orang yang akan berhutang permintaan maaf padanya.

Bukankah itu keren?!

Kaylie juga sebenarnya saat pertama kali membaca novel itu sedikit mengeluh karena merasa jika tokoh 'Kaylie' ini dirasanya lebih cocok menjadi tokoh utama ketimbang Fifah si tokoh utama sebenarnya.

Bahkan kata 'payah' selalu saja akan terlontar dari mulut Kaylie setiap kali tokoh utama itu muncul.

Ia mendadak termenung.

Tokoh utama..

Kaylie menunduk menatap novel yang masih berada dipangkuannya, tokoh utama laki laki dalam novel ini. Ethan Miller.

THE EXTRA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang