3. Pulang

426 36 0
                                        

"Nah sayang, kita udah pulang. Ayo masuk." Citra dengan semangat merangkul Kaylie seraya melangkah memasuki rumah milik mereka.

Kaylie memandang sekitar rumah yang Kaylie rasa luas itu intens.

Rumah yang tak bisa dibilang mewah juga tidak sederhana ini adalah tempat tinggal Kaylie sekarang, perasaan hangat seketika menjalar di relung jiwanya.

Citra disebelahnya mengelus rambut lalu punggung Kaylie lembut, pemandangan itu sama sekali tak lepas dari kedua bola mata Nando yang kini berada dibelakang mereka.

"Ini.. Hangat." gumam Kaylie yang membuat Citra disebelahnya tersenyum lembut.

"Mama tau." jawabnya.

Ia menengok kebelakang dimana Nando berada, lalu tersenyum.

"Kamu tolong bawa barang barang kakak ke kamar ya sayang." pinta Citra kearah sang putra.

Nando mengangguk lalu berjalan mendahului kedua orang itu untuk menuju ke kamar Kaylie.

Citra memandang sejenak kepergian putra bungsunya sebelum beralih memandang putri sulungnya yang saat ini berdiri di sebelahnya.

"Kaylie, ini waktunya mama bicara sama kamu sayang. Dengerin mama."

Kaylie menoleh saat merasakan kedua tangan hangat Citra menarik tangannya.

"Mama tau kamu selama ini udah ngalamin sesuatu yang berat, mama minta maaf karena gak bisa ngejagain kamu dengan baik, mama lalai sebagai orangtua. Mama bener bener minta maaf sayang." ucap ibunya sendu.

Kaylie hanya diam mendengarkan setiap ucapan yang dilontarkan oleh ibunya.

"Mama udah mutusin, gimanapun caranya. Minggu depan kamu bakal pindah sekolah dari sana."

Kaylie sedikit terkejut dengan penuturan ibunya, ia mengernyitkan alisnya halus.

"Pindah.. Sekolah?" beo nya.

Citra mengangguk. "Iya, mama tau ini gak bakal gampang karena kamu sekarang udah jadi senior tahun terakhir. Tapi mama gak bisa ngebiarin mereka' nyakitin kamu lagi."

Perasaan Kaylie mendadak menjadi rumit, apalagi ketika melihat sorot terluka dari wajah kuyu sang ibu yang tampak kelelahan.

Kaylie lemah untuk hal hal seperti ini.

Apalagi ini merupakan pertama kalinya Kaylie merasakan kasih sayang dan perasaan nyaman dari sesuatu atau seseorang yang di sebut 'orangtua'.

Hal ini membebani nya, ia tak ingin melihat wanita didepannya ini sedih. Tapi ia juga tidak bisa meninggalkan sekolah nya yang sekarang.

Karena apa?

Perasaan Kaylie mengatakan jika ia mengalah dan pergi seperti ini, ia hanya akan kalah dan merasa seolah dirinya pecundang yang lari tanpa menghadapi masalah.

Apalagi Kaylie memang berniat membalas perlakuan yang di terima tokoh 'Kaylie' sebelumnya.

Ia akan memastikan, jika orang orang yang sudah memandang rendah 'Kaylie', akan menerima pembalasan yang setimpal.

THE EXTRA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang