Keduanya kini duduk disebuah bangku taman dekat kompleks rumah mereka, sudah beberapa menit keduanya hanya terdiam sibuk dengan pemikiran mereka masing masing.
Ditangan keduanya, masing masing memegang satu buku dengan kalimat 'Malaikat bersayap patah' tercetak jelas di sampulnya. Keduanya tampak persis sama seakan buku itu dicetak dari satu pabrik.
"Jadi.. Kita udah mati?"
Kaylie mengangguk. "Bisa jadi."
Ethan menghembuskan nafasnya. "Gila sih ini."
Kaylie mengabaikan Ethan yang terus menerus menghela nafas disebelahnya, ia malah sibuk membandingkan dua salinan buku yang tampak serupa dikedua tangannya.
"Kita masuk ke dalem novel kesukaan lo dulu, punya salinan buku yang isinya contekan idup kita buat kedepannya. Apa yang bisa lebih gak masuk akal dari ini?" gerutunya.
"Gausah so ngeluh segala." tegur Kaylie.
Ethan menoleh hanya untuk melihat Kaylie yang terlihat sibuk membandingkan kedua buku usang miliknya dan juga milik cewe itu.
Tak lama cewe itu mendongak, ikut menoleh kearah Ethan.
"Harusnya lo bersyukur kita masih idup, punya rumah sendiri, gak ada pisau yang nusuk perut lo juga sekarang. Dan yang paling penting.."
Sudut bibir gadis itu sedikit terangkat.
".. Kita punya keluarga Tan." ujar Kaylie menyorot lurus ke kedua netra coklat Ethan.
Ethan seolah tersadar akan sesuatu yang teramat penting.
Benar, ia hidup.
Dan yang lebih pentingnya lagi, ia memiliki keluarga yang menyayangi dan juga memperdulikannya, tak seperti hidupnya dulu.
Perlahan seulas senyum hangat merambat di wajah Ethan.
"Ya, lo bener."
Kaylie mendengus, lalu kembali menunduk menatap kedua buku novel ditangannya.
"Dari dulu gue emang selalu bener." timpalnya percaya diri.
Ethan terkekeh.
Kepalanya mendongak menatap langit hitam tanpa hiasan bulan atau bintang satupun.
"Jadi?"
Ethan menoleh saat mendengar suara Kaylie.
"Gimana keadaan lo pas awal pindah kesini?" tanya Kaylie.
Ethan mengingat ngingat pertama kali perpindahannya kedalam cerita ini, berawal saat mendapati dirinya terbaring diatas sebuah ranjang lebar dan empuk dengan sekujur tubuh penuh keringat.
Ethan juga sempat merasakan rasa ngilu di perutnya yang sebelumnya sempat tertusuk oleh pisau.
Tentu Ethan kaget saat menyadari bahwa dirinya mendadak sudah berpindah kedalam sebuah novel yang ia baca bersama dengan Kaylie dulu.
Ethan mulai mencari tahu berbagai informasi yang bisa ia temukan disekitarnya saat itu.
Dan berkat informasi yang sudah Ethan kumpulkan, Ethan akhirnya tau penyebab kenapa ia bisa sadar dalam keadaan terbaring berbanjir keringat saat pertama kali berpindah ke dalam cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXTRA'S
RandomON GOING - REVISI ____________________________________________ "Ini hidupku, entah itu suka maupun duka. Aku yang akan menentukan semuanya." _ Kaylie Bagaimana rasanya jika tubuh yang kamu mil...