"Kay, mau mampir jajan dulu gak?"
"Enggak."
"Ngopi deh ngopi, gue yang traktir."
"Gak dulu."
"Oh, atau enggak. Kita jalan jalan aja gimana, gue denger denger ada tempat wisata bagus deket sini. Baru aja buka kemaren lusa, kita liat yuk?"
"Gak tertarik."
"Hih, ayo dong. Bentar aja, lima menit. Gak bakal lama."
Kaylie melirik Delia disebelahnya aneh, gadis itu juga turut berhenti kala melihat Kaylie menatapnya.
"Kita jalan kedepan gerbang aja udah sepuluh menit, lo pikir masih sempet sampe kesana pake waktu lima menit?"
Delia tampak berpikir. "Iya sih, sorry. Matematika gue jelek, jadi kurang tau."
"Kalo pun nilai matematika lo jelek, gak mungkin sampe bikin lo gak bisa bedain mana lima menit sama lima jam." cibir Kaylie.
Bukannya tersinggung, Delia malah cengengesan.
"Oke oke, trus rencana lo sekarang mau ngapain?"
Delia terus bertanya tentang rencana Kaylie sepulang sekolah nanti, hal.apa saja kiranya yang akan dilakukan oleh gadis itu. Atau beralih mengajaknya keberbagai tempat.
"Gue belom beres ngejar materi yang masih ketinggalan." jawabnya acuh.
"Ah elah, santai aja si. Kan ada buku gue, lo tinggal pake aja."
Kaylie meliriknya. "Itu doang gak cukup."
"Ya ampun Kay, lo mau se sibuk apalagi sih? Materi tiga minggu tuh gak sedikit. Ditambah sekarang, ini apaan dah?" Delia berujar heboh sembari menarik sebuah buku paket dari tangan Kaylie.
"Lo nyari referensi? Yang ada kerjaan lo malah makin banyak."
Keduanya baru saja pulang dari perpustakaan, seusai keduanya makan roti bersama beberapa saat lalu dikelas. Kaylie memutuskan untuk pergi ke perputakaan mencari buku paket untuk melengkapi materi pelajarannya. Dan seperti biasa, Delia akan ikut tanpa diminta.
"Ini buat ngelengkapin materi aja." sahut Kaylie seraya merebut kembali buku ditangan Delia.
Delia menggelengkan kepalanya, menarik lolipop di mulutnya. "Gue gak nyangka bakal temenan sama anak rajin."
Kaylie mendelik kearahnya. "Lo nyesel?"
"Eyy, mana mungkin. Enggak lah." dengan sigap gadis itu langsung merangkul lengan Kaylie erat disertai senyum lebar.
Kaylie meliriknya sebentar, ia terus berjalan dengan lolipop dimulutnya. Dan juga Delia yang menggelayutinya sepanjang jalan.
"Kay, lo ke kelas duluan aja. Gue ada panggilan alam sebentar, gue gak lama. Serius, lo ke kelas duluan aja oke. Love you. Bye"
Delia mendadak berujar panik seraya melepas rangkulan tangannya, ia berjalan tergesa menuju toilet. Tampak seolah tengah menahan sesuatu.
Kaylie hanya meliriknya sejenak, satu lagi kebiasaan yang Kaylie tau dari Delia.
Selain daripada sering bergumam 'hm' dan menelengkan kepala, gadis itu juga sering kali kebelet pergi ke toilet secara tiba tiba entah itu kapanpun dan dimanapun.
Kebiasaan gadis itu memang sedikit aneh menurutnya.
Namun itu bukanlah jenis kebiasaan buruk yang bisa mengganggu orang lain atau membuat seseorang tidak nyaman, jadi Kaylie menganggap hal itu biasanya saja.
Melanjutkan langkah, tak terasa Kaylie kini telah menyusuri koridor yang bersebelahan langsung dengan taman samping. Taman hijau yang letaknya baru pertama kali ia ketahui empat hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXTRA'S
DiversosON GOING - REVISI ____________________________________________ "Ini hidupku, entah itu suka maupun duka. Aku yang akan menentukan semuanya." _ Kaylie Bagaimana rasanya jika tubuh yang kamu mil...