Kaylie merebahkan kepalanya kesandaran kursi belajar seraya menghela nafas panjang.
Kedua tangannya mencengkram erat buku novel bersampul kusam itu.
Kaylie masih tak bisa mengerti, sebenarnya apa yang terjadi kepadanya saat ini.
Mendadak berpindah dunia, memiliki ibu serta adik laki laki. Dan kini tengah berada di satu ruangan hangat dengan wangi aromatik.
Ditambah lagi dengan buku gila yang saat ini berada di hadapannya, menambah rasa frustasi pada dirinya.
Buku sialan yang juga sial nya amat ia sukai, buku yang menariknya masuk menjadi salah satu tokoh figuran paling tidak penting di dalam buku.
Tapi untungnya, Kaylie bersyukur karena setidaknya dirinya memiliki nama didalam cerita ini. Tidak seperti tokoh lain yang bahkan kehadirannya saja buram dan tak jelas.
Berbagai pertanyaan seakan berseliweran dikepalanya, seperti misal.
Kenapa musti dirinya?!
Pertanyaan itu mengganjal kepalanya dalam waktu yang lama, hingga akhirnya membuat Kaylie sendiri pasrah dan akhirnya hanya bisa menerima kenyataan tanpa tau penyebab dan alasan kenapa ia bisa berpindah kedalam sebuah buku novel romansa.
Lagipun Kaylie tidak merasa hidupnya yang sekarang sulit, bahkan mungkin ia merasa jika kehidupannya disini jauh lebih baik daripada kehidupan sebelumnya.
Seorang yatim piatu yang besar di panti asuhan, murid yang di drop out dari sekolah akibat tuduhan kasus perundungan/pembulian, hidup sebatang kara tanpa satupun orang disekitarnya saat umurnya baru menginjak usia 18 tahun.
Dan bahkan dibunuh oleh sekelompok pria tak dikenal dalam perjalannya saat hendak pulang.
Kaylie tersenyum miris mengingat kehidupannya dulu.
Sangat kacau.
Tapi untungnya, masih ada Ethan. Satu satunya orang dekat yang Kaylie punya saat itu, teman seperjuangan yang dituduh melakukan kasus yang persis sama dengan Kaylie.
Keduanya merupakan teman masa kecil yang hidup berdampingan.
Jika Kaylie adalah anak panti asuhan, maka Ethan. Cowo itu merupakan tetangga rumah panti yang sering kali bermain bersama.
Keduanya terlibat karena merasa memiliki nasib yang hampir sama.
Kaylie yang sebatang kara, dan Ethan yang merupakan korban kekerasan keluarganya.
Keduanya berteman baik dari sejak umur mereka baru menginjak usia 6 tahun.
Masuk ke sekolah dasar hingga bahkan sekolah menengah atas yang sama, keduanya tumbuh dengan rasa solidaritas dan kasih sayang selayaknya saudara kandung.
Meski hidup sebatang kara, nyata nya Kaylie lumayan merasa bahagia berkat kehadiran Ethan. Sahabatnya itu.
Hingga malam dimana semuanya berubah seketika, malam dimana ia melihat Ethan merangsek berusaha mendekat kearahnya dengan sebuah pisau menancap diperut cowo itu.
Pemandangan yang masih belum bisa Kaylie lupakan dari kepalanya hingga saat ini.
Menghela nafas untuk kesekian kalinya, Kaylie berusaha menenangkan dirinya sembari mencoba mendorong pikiran serta ingatan akan kehidupannya yang lalu.
Ia perlu fokus pada hidupnya yang sekarang.
Dihadapannya kini terdapat sebuah buku yang menjadi acuan nasib serta takdir dirinya untuk kedepannya.
Buku penting yang sialnya kosong dibagian akhir itu, karena Kaylie belum sempat membaca bagian akhir cerita itu saat dikehidupannya dulu.
"Lo ngelamun lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXTRA'S
CasualeON GOING - REVISI ____________________________________________ "Ini hidupku, entah itu suka maupun duka. Aku yang akan menentukan semuanya." _ Kaylie Bagaimana rasanya jika tubuh yang kamu mil...