Kaylie membalik lembar demi lembaran buku novel ditangannya seraya berjalan menuju gerbang, ia benar benar bersikap sangat santai. Meski tahu buku yang ia pegang dan baca didepan umum saat ini bukanlah buku biasa.
Namun, tentunya Kaylie tak mungkin bersikap ceroboh seperti itu. Ia sudah benar benar memastikan jika hanya dirinya yang bisa melihat isi buku itu.
Kenapa dirinya bisa begitu yakin?
Selain dari pada kesaksian adiknya sendiri, Nando. Yang mengatakan jika buku itu hanya buku kosong biasa, Kaylie juga sempat menanyakan dan menunjukkan buku itu pada ibunya. Dan jawaban yang didapatkan olehnya persis sama dengan apa yang Nando katakan.
Bahkan ia juga sempat menunjukkan buku itu pada Delia, dan gadis itu hanya menelengkan kepalanya dengan heran seraya menjawab 'buku nya kosong'.
Jadi, Kaylie bisa menarik kesimpulan bahwa. Benar benar hanya dirinya yang bisa melihat isi buku yang merupakan patokan isi kejadian didunia ini.
"Hei Kay, pulang bareng yuk." entah datang dari mana, Ethan mendadak sudah berada disebelah Kaylie. Merangkul bahu gadis itu seraya tersenyum lebar.
Kaylie menoleh sedikit kearahnya.
Inilah dia sang tokog utama.
Benar benar tak terduga, interaksinya dengan Ethan disekolah bisa dibilang sangat minim. Bahkan setelah satu bulan mereka bersekolah ditempat yang sama, terhitung pertemuan Kaylie dengan Ethan bisa dihitung dengan sebelah tangan.
Saking jarang nya mereka berinteraksi disekolah, keduanya tampak seperti orang asing dan bukan sahabat masa kecil.
"Oh hei pahlawan, tumben gak bareng nona putri kesayangan lo." timpal Kaylie acuh lalu kembali fokus pada buku ditangannya.
"Sshh.. Tadi nya si gue pengen gitu, cuman ngeliat lo jalan sendirian disini gue jadi gak tega. Yaudah, gue samperin." Ethan mendesis, curi curi pandang kearah Kaylie, ia tiba tiba tertawa seraya menepuk nepuk bahu gadis itu.
Kaylie mendelik sinis.
"Becanda becanda, masa iya gue tega ninggalin sahabat gue yang unyu gitu aja. Gue emang niatnya pengen pulang bareng lo, kalo soal Fifah. Dia udah ada yang jemput katanya." lanjutnya. "Gimana? Lo seneng bisa pulang bareng gue kan?"
"Hm, gue tersanjung." balas Kaylie masa bodo.
Ethan mencebikkan bibirnya melihat respon Kaylie.
"Jangan jutek gitu napa si, sedih gue jadinya." ucapnya seraya berpura pura mengusap air mata.
"Lepasin, jangan ganggu gue. Gue lagi gak pengen diganggu buat sekarang." Kaylie menggerakkan bahunya saat merasakan rangkulan Ethan mengerat.
Ethan merengut, namun ia menurut. Menatap wajah fokus Kaylie yang sedari tadi menatap buku ditangannya.
"Lo baca buku 'itu' disini? Hey! Gak takut ketauan yang lain emang?" tanya Ethan seraya melirik sekitarnya yang tampak sepi.
Kaylie meliriknya. "Lo belom tau?"
"Hm? Tau apa?"
"Cuman kita berdua aja yang bisa ngeliat isi bukunya, orang lain cuman bakal nganggep ini buku kosong biasa." terang Kaylie.
Ethan tampak terkejut. "Emang iya? Lo yakin?"
"Gue udah mastiin emang cuman kita berdua aja yang bisa ngeliat isinya." jawab Kaylie enteng.
"Sial, tau gitu gue gak usah ngumpet ngumpet kalo mau baca. Kenapa lo gak ngasih tau gue si, asem lo." Ethan geram lalu mencubit pipi Kaylie gemas.
Kaylie berontak. "Lo gak nanya brengsek."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXTRA'S
RandomON GOING - REVISI ____________________________________________ "Ini hidupku, entah itu suka maupun duka. Aku yang akan menentukan semuanya." _ Kaylie Bagaimana rasanya jika tubuh yang kamu mil...