9. Perasaan Asing

214 24 0
                                    

Diam.

Hanya kata itu yang menggambarkan diri Kaylie saat ini, dirinya yang sebelumnya bersenang senang dengan berbagai macam kue menumpuk yang di suguhkan khusus oleh Salma untuknya, kini harus berlapang dada membagi makanan miliknya itu kepada empat cowo yang kini turut duduk bersama dengannya.

Mata nya menoleh, menyorot malas Ethan yang duduk tepat disebelahnya seraya tertawa dan mengobrol lepas dengan ke tiga temannya yang lain, atau mungkin hanya berdua?

Karena sedari tadi, Kegan. Cowo itu hanya diam memainkan ponselnya tanpa menyentuh cemilan diatas meja ataupun ikut menimbrung obrolan ketiga temannya yang lain.

"Kay, gue denger kejadian yang nimpa lo waktu itu. Gue turut prihatin, tapi ngeliat lo sekarang udah keliatan sehat. Gue ikut seneng." kata Sakya tiba tiba disela obrolannya.

Kaylie menoleh, bergumam pelan hanya untuk menanggapi ucapan salah satu teman Ethan itu.

"Ck, lo masih aja jutek gitu. Gak ada niatan buat agak frendly gitu sama gue Kay?" keluh Yordan sesaat setelah ucapan Sakya.

Kaylie menatap cowo itu dengan kening berkerut, tak berniat menjawab ucapan Yordan sama sekali.

"Lo temen Ethan, lo kenal dia lebih dulu daripada kita. Jadi, temen Ethan, temen kita juga." sambungnya.

Kaylie mengernyit.

Teori darimana itu?

Kaylie merasa jika ia tidak bisa lagi bersama dengan para tokoh utama ini untuk waktu yang lama, jadi. Ia terpaksa melepas dan mengikhlaskan kue pemberian Salma untuk di miliki para laki laki itu, dan lebih memilih bangkit berdiri.

"Gue pulang dulu." ucapan Kaylie menoleh kearah Ethan untuk berpamitan.

"Sekarang? Cepet amat, bentar lagi napa." bujuk Ethan mencekal pergelangan tangan Kaylie yang saat ini sudah bangkit dari sofa.

"Iya Kay, santai aja. Kita ngobrol bareng disini." lanjut Sakya.

"Gue mau pulang."

"Ah elah Kay, buru buru amat. Rumah lo juga cuman noh didepan, kalem aja napa." Yordan ikut menimpali ucapan kedua temannya.

Kaylie tak bisa menahan rasa jengkelnya, ia memutar bola mata jengah. Menarik lepas tangannya dari genggaman tangan Ethan.

"Gausah, lo semua seneng seneng aja. Gue duluan." tolak Kaylie langsung.

Menunduk menatap Ethan. "Titip salam ke Tante Salma sama om Heru."

Setelahnya ia beranjak meninggalkan ke empat cowo itu begitu saja, mata Ethan masih setia menatap punggung Kaylie yang bergerak menjauh dari pandangannya.

Sakya menghela nafas. "Dia masih sedingin dulu."

"Sifat dia dari dulu emang kayak gitu kali Sak." koreksi Yordan seraya menyuap kue ke mulut nya.

"Yah, dia bukan tipe orang yang gampang bergaul sama orang lain." sambung Ethan dengan pandangan yang masih terfokus kearah dimana Kaylie baru saja pergi.

"Hm, sama kayak si Kegan. Ni boca–lah kemana tu orang?"

Ucapan Yordan terhenti, ketika sofa tunggal yang tadi di duduki oleh Kegan kini terlihat kosong.

Kedua temannya yang lain ikut celingukan mencari cowo kaku itu disekitar mereka.

Sedangkan dilain tempat.

Kaylie berjalan santai keluar dari dalam rumah Ethan dengan kedua tangan tersembunyi di saku hoodie.

Entah kenapa mood nya mendadak buruk saat ini, apalagi saat melihat Ethan beserta ke tiga temannya yang lain yang saat ini berada di tempat yang sama dengannya.

THE EXTRA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang