Tubuh tegap yang dibalut hoodie hitam itu berjalan menuruni tangga dengan langkah santai, disebelah tangannya ia memegang sebuah buku bersampul kusam yang tampak seperti sebuah novel.
Langkah kakinya membawanya ke arah ruang tamu dimana kedua orangtuanya berada.
Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di sofa menyadari keberadaan nya, menaruh cangkir teh keatas meja wanita itu tersenyum.
"Ethan sayang, sini nak." ucap wanita itu ramah.
Cowo yang tak lain dan tak bukan adalah Ethan Miller itu balas tersenyum kearah wanita paruh baya cantik yang tengah melambai kearahnya.
Dengan langkah lebar Ethan berjalan mendekat kearah pasangan paruh baya itu, atau yang lebih tepat sekarang ia sebut orangtuanya.
Duduk tepat disebelah wanita yang tadi memanggilnya.
"Gimana keadaan kamu nak? Udah baikan?"
Merasakan elusan lembut dirambutnya, cowo itu mengangguk atas pertanyaan yang di tanyakan wanita yang tak lain adalah sang ibu.
"Masih puyeng dikit, tapi gapapa lah." timpalnya santai.
Sang ibu yang bernama Salma tersenyum lembut atas jawaban sang putra, matanya lalu tak sengaja menangkap sesuatu yang sedari tadi digenggam erat ditangan putranya.
"Ethan?"
"Hm? Iya mah?" timpal Ethan.
"Perasaan semenjak kamu kena demam, kamu selalu bawa bawa buku itu kemana mana. Emang itu buku apa?" tanya Salma penasaran.
Ethan menunduk menatap buku usang ditangannya, buku yang teramat sangat penting bagi dirinya dan juga kunci kedamaian hidupnya.
Untuk selamanya.. Mungkin?
Ethan tersenyum ringan. "Buku catetan biasa."
Salma tak bertanya lebih jauh lagi, ia hanya mengangguk dan membiarkan Ethan memakan cemilan yang tersedia diatas meja.
"Mah, katanya mama ada perlu barusan." orang yang sedari tadi diam duduk di kursi tunggal seraya membaca koran harian itu membuka suara.
Heru, ayah dari Ethan.
Salma tersentak sejenak. "Ya ampun, sampe kelupaan."
Ia menoleh kearah Ethan yang sedang sibuk makan dengan lahap, seketika kekagetannya bertambah dua kali lipat.
"Ethan!"
Ethan yang sedang memakan cemilan tersedak mendengar nada tinggi sang ibu.
"K-ke-kenapa?" sahutnya seraya terbatuk.
"Maafin mama sayang, mama bener bener minta maaf. Mama beneran lupa ngasih tau kamu." ucapan Salma tertekan seraya menggenggam sebelah tangan Ethan.
Ethan berdehem beberapa kali untuk mengurangi batuknya. "Maksud mama apa?"
"Mah, jangan bilang mama lupa ngasih tau Ethan?" tanya Heru kearah sang istri.
Salma menoleh kearahnya dengan raut wajah bersalah.
Heru menghela nafas panjang seraya menggelengkan kepala, Ethan yang melihat gelagat kedua orangtuanya tak bisa menahan rasa penasaran.
Ditambah ketika melihat raut wajah bersalah serta tertekan sang ibu.
"Mah, pah. Ada apa?" tanya nya heran.
"Kita berdua belom sempat ngasih tau kamu karena kondisi kamu waktu itu lagi parah parah nya, tapi papa pikir mama udah ngasih tau kamu tadi sore." ujar Heru tak jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE EXTRA'S
RandomON GOING - REVISI ____________________________________________ "Ini hidupku, entah itu suka maupun duka. Aku yang akan menentukan semuanya." _ Kaylie Bagaimana rasanya jika tubuh yang kamu mil...